15 Des 2022

4 Juta Wisatawan Diprediksi Padati DIY di Akhir Tahun

Yogyakarta (15/12/2022) jogjaprov.go.id - Pemda DIY memprediksi akan masuk empat juta lebih wisatawan dari luar DIY. Untuk itu, Dinas Perhubungan DIY melakukan berbagai antisipasi agar mobilitas lalu lintas di DIY tetap bisa lancar.

Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti usai Rapat Koordinasi Forkopimda Jelang Hari Besar Natal dan Tahun Baru di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta pada Kamis (15/12) mengatakan, pihaknya telah menyiapkan posko guna penguatan pemantauan di titik-titik perbatasan. Jumlah posko yang disiapkan Dinas Perhubungan DIY adalah empat posko.

“Untuk posko yang kami siapkan ada empat. Kami menguatkan dari titik-titik masuk, misalnya di Prambanan kemudian Tempel. Sementara ini kami tambah lagi agak ke barat sedikit di Temon, kemudian yang untuk di wilayah selatan kami bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Gunungkidul di kawasan Pathuk,” jelasnya.

Menurut Made, dengan perkiraan lebih dari empat juta wisatawan masuk ke DIY, hal yang perlu menjadi perhatian ialah upaya menciptakan kondisi mobilitas masyarakat di dalam DIY yang kondusif. Karena semua objek wisata di DIY dipastikan akan mengalami lonjakan pengunjung.

Made memperkirakan, lonjakan wisatawan masuk ke DIY akan dimulai pada 23 Desember 2022 mendatang, dan baru akan keluar DIY pada 1 Januari 2023. Dengan jumlah penduduk DIY yang berada di kisaran 3,7 juta jiwa, diperkirakan akhir tahun 2022 ini, DIY akan dipadati lebih dari 7 juta jiwa.

“Bersama pihak kepolisian sebagai koordinatornya, upaya antisipasi tentu akan kami lakukan. Termasuk untuk daerah wisata, kami mengimbau jika perlu melakukan pembatasan kapasitas pengunjung. Dan kami rencananya juga akan mengaktifkan seluruh alat Area Traffic Control System (ATCS) kami,” imbuhnya.

Made mengungkapkan, ada 66 ATCS milik Pemda DIY, Pemkot Yogyakarta ada 25, Pemkab Gunungkidul ada tiga, dan Pemkab Sleman ada tujuh. Ia berharap seluruh ATCS ini bisa berfungsi baik karena alat-alat ini akan sangat membantu dalau upaya rekayasa lalu lintas. Selain bisa membantu dalam hal mengontrol kondisi volume lalu lintas, alat ini juga bisa menghitung secara otomatis naik turunnya arus lalu lintas.

Made pun menuturkan, pihaknya berupaya membuat peta jalur-jalur alternatif yang bisa digunakan masyarakat untuk menghindari kepadatan lalu lintas. Jalur-jalur alternatif ini berada di kabupaten-kabupaten, dengan tujuan agar tidak terjadi penumpukan arus di tengah kota.

“Misalnya, mau ke Kulon Progo tidak harus lewat Jalan Wates, atau mau ke Gunungkidul tidak harus lewat jalur Piyungan. Apalagi tadi saar Rakor, Bapak Gubernur memberi saran agar upaya memecah arus harus dilakukan sejak awal agar tidak terjadi penumpukan,” paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan ketersediaan kebutuhan pokok sehari-hari di DIY dalam kondisi aman. Diakuinya jika memang terjadi fluktuasi harga, tetapi hal tersebut masih di ambang yang tidak mengkhawatirkan.

“Beberapa OPD nanti akan membantu Disperindag DIY untuk menjaga stok pangan agar tetap aman, dan akan segera melakukan operasi pasar secepatnya apabila ada gejala kenaikan harga yang tidak wajar. Hari ini juga masih berlanjut pemantauan stok pangan di lapangan. Nanti hasilnya tentu bisa digunakan untuk memprediksi ketersediaan bahan pokok yang ada di masing-masing Kabupaten. Insya Allah tidak ada persoalan untuk kebutuhan bahan pokok,” imbuhnya.

Wakil Kapolda DIY, Brigjen Pol Slamet Santoso mengatakan, pada dasarnya Polda DIY telah siap untuk pengamanan akhir tahun 2022 ini. Pengamanan ini mencakup jalur wisata maupun pada kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan pada libur Natal 2022 dan menyambut Tahun Baru 2023 ini.

“Berbagai kerawanan lalu lintas dan kerawanan kamtibmas, semua sudah kami lakukan antisipasi. Untuk seluruh kabupaten di DIY, ada sekitar 165 titik lokasi peribadatan yang akan kami amankan. Demikian juga untuk jalur masuk ke DIY, ada tujuh titik yang kami pantau,” ungkapnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: