23 Jan 2019
  Humas Berita,

Bahas Skenario Indonesia 2045, Sultan Soroti Aspek Budaya

Yogyakarta (23/1/2019) jogjaprov.go.id –Diterima langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan DIY, Rabu (23/1), Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) mengadakan pertemuan yang membahas mengenai Skenario Indonesia tahun 2045.

Tenaga Profesional Lembaga Ketahanan Nasional Ending Fajar, S.E, M.A,. Saat ditemui usai pertemuan menjelaskan bahwa mengapa Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang di minta menjadi salah satu narasumber adalah karena Sri Sultan meskipun pemimpin lokal namun merupakan salah satu sosok yang pemikiran-pemikirannya mampu menginspirasi masyarakat luas. Ending menyampaikan bahwa Lemhanas membutuhkan pandangan Sultan mengenai skenario Indonesia 2045 apakah menuju ke arah yang positif atau negatif.

Ending menyampaikan bahwa Skenario Indonesia 2045 yang dimaksud bukan berarti bahwa itu adalah Indonesia yang diinginkan Sultan, namun adalah Indonesia yang dibayangkan oleh Sultan di Tahun 2045 nanti melihat dari berbagai macam faktor yang terlihat pada saat ini dan tidak ada kaitan dengan pratriotisme. Ending Fajar menyampaikan bahwa ada berbagai aspek skenario yang dibahas terkait dengan Indonesia 2045 dari masalah budaya, ekonomi, sosial, hukum serta kepemimpinan.

Menurut Ending, aspek budaya lah yang paling disoroti oleh Sultan. Aspek budaya menjadi sesuatu yang sangat penting untuk menuju indonesia tahun 2045 yang diidamkan semua orang yaitu Indonesia yang  makmur, kuat dan berkeadilan.

“Saya kira benar sekali apa yang disampaikan Sultan tadi, karena aspek budaya itu memang seperti jatidiri bangsa yang bisa mewujudkan kemakmuran itu,” ucap Ending.

Selain itu, disinggung mengenai kepemimpinan yang dibahas oleh Lemhanas dan Gubernur, Ending Fajar menyampaikan bahwa menurut Sri Sultan, untuk mencapai Indonesia 2045 adalah bagaimana seorang pemimpin mampu mengantarkan kearah hukum, budaya, ekonomi, sosial, serta unsur-unsur lain yang diperlukan dalam membangun Indonesia. Indonesia butuh pemimpin yang paham akan aspek-aspek tersebut.

“Skenario Indonesia tahun 2045 kan memang membutuhkan itu semua, pemimpin yang seperti itu akan lebih mudah mendengar maunya masyarakat,” imbuh Ending diakhir wawancara. (uk)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: