09 Mar 2019
  Humas Kebudayaan,

Generasi Millenial Sebagai Penerus Kebudayaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Yogyakarta (09/03/2019) jogjaprov.go.id – Dinas Kebudayaan DIY kembali menggelar Dialog Budaya dalam rangka pelestarian dan pengembangan seni di DIY, khususnya ketoprak dan sandiwara Bahasa Jawa. Kegiatan yang diselenggarakan pada Jumat (08/03) malam ini dihadiri langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Berlokasi di Ndalem Gamelan, Kraton, Yogyakarta, penulis naskah dan pelaku seni ketoprak Bondan Nusantara mengungkapkan, perlu dilakukan reformasi sosial ketoprak, sebagai fungsi cerdas dalam mewujudkan seni produk lokal tradisi kerakyatan kekinian.

"Kita akan mewujudkan seni ketoprak yang bersifat kekinian, tetapi tidak kehilangan jati diri ketoprak itu sendiri, khususnya tradisi ketoprak Mataram," ungkap Bondan saat membuka dialog.

Menurut Bondan, bersama Kelompok Seniman Ketoprak, pihaknya berusaha membuat seni ketoprak menjadi sajian komodofikasi yang berkualitas, dan bernafaskan Yogyakarta. Dengan begitu, seni kethoprak dapat menjadi pertunjukan utama masyarakat di luar DIY, bahkan hingga masyarakat dunia. Untuk mewujudkan hal itu, akan dilakukan workshop tingkatan dan workshop bersifat edukasi, serta literasi yang khususnya ditujukan kepada generasi millenial.

Dialog budaya kali ini dihadiri pula oleh para pelaku program seni budaya Radio Bahasa Jawa. bergabungnya komunitas ini bertujuan sebagai penyegaraan kebahasaan, dalam rangka bagian dari upaya peningkatan kebahasaan. Keinginan mereka cukup sederhana, yakni menampung bahasa anak muda Jawa masa kini untuk diekspresikan melalui sandiwara radio.

“Ini semua untuk kepentingan kita bersama tentang terkikisnya penggunaan bahasa Jawa sehari-hari. Jadi alangkah baiknya jika kita segera bersiap untuk anak-anak muda dan pelajar,” ujar salah satu pelaku Seni Budaya Radio Bahasa Jawa.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam dialog tersebut mengungkapkan harapannya agar dialog yang dilakukan tidak hanya sekedar kegiatan bercakap-cakap dengan seniman ketoprak maupun sandiwara. Beliau pun berharap dialog budaya tersebut dapat berlanjut dengan berdialog bersama seniman-seniman yang lain.

"Harapannya, dengan keistimewaan ini dapat membawa manfaat, tidak hanya bagi kelurahan maupun desa, tetapi juga bagi para budayawan dan bangsa ini. Saya punya harapan, di bidang yang dijalani seniman-seniman, apapun latar belakang profesi atau latar pendidikannya, itu sangat penting, untuk kita bisa memasuki generasi muda millenial, tentang proses berbudaya, berkesenian dan bertradisi itu tidak lepas dari pada konteks anak-anak kita dan cucu-cucu kit,a” ujar Sri Sultan.

Turut hadir dalam dialog ini, Staf Ahli Gubernur DIY, Kepala Biro Organisasi Drs. YB. Jarot Budi Harjo. Asisten Sekda DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Ir. Arofah Noor Indriani, Dinas Kebudayaan DIY, dan beberapa pejabat dari Pemda DIY. (*/mr)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: