19 Nov 2019

JPO Harus Bangun Rasa Disiplin Warga

Sleman (19/11/2019) jogjaprov.go.id - Keberadaan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Ambaramarga yang telah beroperasi sejak 18 Oktober 2019, diharapkan mampu membangun rasa disiplin warga masyarakat. Masyarakat diharapkan bisa menggunakan fasilitas yang telah disediakan ini untuk menyeberang jalan di ruas Jalan Adisutjipto, tepatnya di kawasan Plaza Ambarrukmo, Sleman.  

Hal ini diungkapkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat menghadiri Grand Opening JPO Ambaramarga dan Grand Ambarrukmo Hotel pada Selasa (19/11) di Atrium Plaza Ambarrukmo Yogyakarta. Sri Sultan mengatakan, adanya JPO Ambaramarga diharapkan mampu mengurangi angka kecelakaan.

"Dengan disediakan JPO ini, biarpun harus naik dan disediakan lift, kita harus membangun diri kita untuk displin dan tertib. Jangan lagi menyeberang di jalan seperti sebelum JPO ada," tegas Sri Sultan.

Dikemukakan Sri Sultan, Jalan Adisutjipto atau yang lebih dikenal dengan nama Jalan Solo, dulunya memiliki dua JPO. Namun kedua JPO tersebut kini telah dihilangkan karena rusak tertabrak kendaraan. Sri Sultan berharap semoga fasilitas yang dibangun dengan dana CSR The Ambarrukmo ini bisa bermanfaat bagi seluruh warga masyarakat.

Dalam kesempatan ini, Sri Sultan juga menekankan agar para bupati/walikota se-DIY berhati-hati dalam memberikan izin pembangunan hotel. Karena pembangunan hotel berarti investasi, dan investasi sudah seharusnya memperhitungkan keuntungan jangka panjang.

"Di Jogja, baru sekitar 50%-55% hotel yang mampu meraih target, sehingga kemungkinan keuntungannya juga sedikit. Dalam konteks investasi, hal ini mungkin jadi masalah tersendiri. Memang betul nanti bulan Maret tahun depan ada Yogyakarta International Airport di Kulon Progo. Tapi tidak berarti wisatawan yang datang ke Jogja otomatis meningkat luar biasa,” imbuhnya.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatakan, JPO ini akan memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para pejalan kaki dan bisa terhidar dari kecelakaan. Karena itu ia berharap JPO Ambaramarga ini bisa dijaga bersama.

“Harapannya JPO ini dapat digunakan sebaik-baiknya, dapat dipelihara dan dijaga kebersihannya juga, agar dapat bertahan kurun waktu yang lama,” imbuhnya.

Sementara itu, Managing Director The Ambarrukmo, Haris Susanto mengatakan, JPO Ambaramarga ini memiliki panjang 107 meter, membentang dari utara ke selatan. Aktivitas pada JPO ini dibuka unntuk umum selama 24 jam. Pihaknya bahkan telah menyediakan petugas khusus yang akan mendampingi warga masyarakat selama 24 jam .

“Kami menjamin keselamatan dan kenyamanan warga masyarakat yang menggunakan JPO ini. Karena dalam pembangunannya, aspek keselamatan memang menjadi aspek yang utama kami pikirkan,” imbuhnya.

Menurut Haris, ide dibangunnya JPO ini dikarenakan banyaknya kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki yang terjadi selama ini. Jembatan ini pun menjadi simbol penghubung bersatunya pusat perbelanjaan modern dan tradisional yang bekerja sama demi perkembangan ekonomi. “Jembatan ini menjadi bagian inovasi bisnis dan perdagangan Indonesia,” tegasnya.

Pada acara ini dilakukan pula penandatanganan prasasti peresmian JPO Ambaramarga maupun Grand Ambarrukmo Hotel oleh Gubernur DIY. Kegiatan dilanjutkan dengan meninjau langsung JPO Ambaramarga dan Grand Ambarrukmo Hotel. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: