25 Feb 2022
  Humas Berita,

ASN Pemda DIY Peringati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 2022

YOGYAKARTA (25/02/2022) jogjaprov.go.id. – 'Salat Dawam: Taat secara individual dan saleh secara sosial' merupakan tema pembukaan pengajian Peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW di kalangan ASN Pemda DIY pada Jum’at (25/02) yang dilaksanakan secara daring dan luring. Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Pracimosono, Kepatihan, Yogyakarta dan dibuka oleh Asisten Sekda Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Ir. Aris Riyanta, M.Si.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutannya yang disampaikan Aris Riyanta mengatakan bahwa sudah sepantasnyalah bagi umat Islam untuk melaksanakan kewajiban dan segala dhawuh atas apa yang diperintahkan Allah SWT, terutama kewajiban untuk mendirikan salat 5 waktu, tentu dengan dimensi kualitas yang mengiringinya. Menurut Gubernur DIY dimensi kualitas tersebut di antaranya adalah tertib waktu dan kesinambungan salat, sebagai manifestasi rasa syukur dan rasa cinta kita kepada Allah SWT.

Menurutnya ibadah salat diiringi tertib waktu dan kesinambungan akan melatih diri untuk berdisiplin dan cakap mengelola waktu. "Selain itu," tandas Aris Riyanta, "kita akan dijauhkan dari segala keburukan, dan mendapatkan rasa tentram dan bahagia. Maka sudah sepantasnyalah, kita menjaga salat, agar hidup menjadi berkah dan manfaat."

Pada akhir sambutannya Gubernur DIY mengharapkan dengan hikmah Isra Mi’raj ini hendaknya kita selalu bersyukur serta memetik hikmah dari Salat Dawam seraya merenungi dan menyimpan sari pati ilmu dari Peringatan Isra Mi’raj ini

Sementara itu KH. Edy Mushoffa dalam uraian hikmah Peringatan Isra Mi’raj sesuai dengan HR. Ahmad, Abu Dawud Ibnu Majah, Abu Ju’la dan At Thabrani menguraikan bahwa, “Amalan yang pertama kali akan dihisab oleh Allah kepada hambanya adalah salat. Apabila  salatnya bagus maka seluruh amal yang lain akan dicatat bagus. Kalau salatnya buruk, maka seluruh amal yang lain dicatat buruk.”

Oleh karena KH. Edy Mushoffa menganjurkan dalam melaksanakan perintah Allah SWT tidak perlu ditunda-tunda atau ditawar-tawar. Ketika telah terdengar adzan segera tunaikan salat, sebab adzan merupakan panggilan atau undangan bagi umat Islam untuk menunaikan salat.

Lebih lanjut KH. Edy Mushoffa mengingatkan bahwa agar dalam beribadah salat kita harus merubah paradigma salat bahwa salat bukan sekedar kewajiban tetapi kebutuhan. Salat adalah bentuk kasih sayang Allah kepada kita, sehingga dalam salat ada olahraga (gerakan-gerakan), olah rasio (bacaan), dan olah rasa (penghayatan). Salat  merupakan Mi’raj-nya orang beriman, salat : Silatun wa liqaun bainal ‘abdi wa rabbi dan senada dengan apa yang dikatakan Gubernur DIY bahwa salat sebagai wujud sujud syukur kita kepada Allah.

Dalam akhir ceramahnya, KH Edy Mushoffa yang juga dosen Amikom tersebut menjelaskan bahwa Salat Dawam merupakan salat yang dilakukan dengan baik dan ikhlas yang akan membentuk pribadi saleh secara sosial. Dengan menunaikan salat ini dapat membentuk manusia yang ikhlas, jujur, bertanggungjawab, sabar, tawadlu dan peduli.

Menurut Kepala Biro Bina Mental dan Spiritual Setda DIY, Djarot Margiantoro, STP, M.Sc., bahwa pengajian Peringatan Hari Besar Islam selama tahun 2022 bagi Pejabat dan Aparat Pemda DIY ini akan diselenggarakan sebanyak 3 kali, yaitu Peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW, Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW dan Nuzulul Qur’an. Untuk Pengajian Peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW menghadirkan penceramah KH. Edy Mushoffa Izzudin, S,Ag., MHI. (kr)

 

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: