06 Des 2018

Asupan Makanan Anak Harus Bergizi dan Aman

Yogyakarta (06/12/2018) jogjaprov.go.id - Anak-anak sebagai aset bangsa perlu mendapatkan jaminan memperoleh asupan makanan yang tidak hanya bergizi, tapi juga aman. Untuk itu, program nasional pemerintah seperti Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) perlu terus didukung.

Sekretaris Daerah DIY Ir. Gatot Saptadi, MT dalam Workshop Monev Program Intervensi PJAS di DIY yang berlangsung di Hotel Santika, Yogyakarta, Kamis (6/12) mengatakan, pola makan anak-anak di sekolah saat ini dan dulu berbeda. Jika anak dulu lebih diarahkan untuk membawa bekal dari rumah, saat ini dengan pertimbangan lebih praktis, anak dibawakan uang untuk jajan di sekolah.

“Perubahan pola seperti ini yang harus diantisipasi. Apalagi anak-anak merupakan aset bangsa yang perlu diperhatikan kesehatannya, termasuk asupannya. Asupan anak-anak berkorelasi ke depan dengan kualitas SDM bangsa ini,” ujar Sekda.

Diungkapkan, kondisi DIY saat ini cukup baik dari segi kesehatan. Tingkat usia harapan hidup di DIY paling tinggi di Indonesia. Pola makan warga DIY pun masih relatif bagus, hingga bisa berpengaruh pada usia. Indeks kesehatan DIY juga di atas rata-rata.

“Tapi kita tidak bisa terlena, anak-anak bangsa menjadi tanggung jawab bersama. Karena itu saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama peduli terhadap kesehatan generasi bangsa ini. Karena persoalan ini bukan hanya tanggung jawab dari BPOM saja,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pula penyerahan sertifikat Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah kepada delapan sekolah di DIY yang mampu mengelolah pangan kantin dengan baik. Sekolah-sekolah tersebut adalah SD Tarakanita Bumijo, SD Muhammadiyah Wirobrajan III, SD Muhammadiyah Condongcatur Sleman,  SD Margorejo Tempel Sleman, SMP Negeri 1 Kalasan, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 1 Sewon Bantul, SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha BPOM Dra. Dewi Prawitasari, Apt., M.Kes mengatakan, pangan merupakan kebutuhan primer setiap manusia. Bahkan pada 1.000 hari pertama kehidupan, tiap manusia sudah membutuhkan pangan berkualitas. Pangan juga dibutuhkan oleh janin sejak dalam kandungan ibu.

“Namun, aspek yang masih jadi masalah ialah kesadaran pemahaman masyarakat soal higienitas. Selama BPOM melakukan pembinaan, ada saja yang masih kurang. Karena itu, edukasi bagi masyarakat harus terus dilakukan,” ungkapnya.

Dewi menambahkan, perubahan pola makan, perkembangan daerah seperti semakin banyaknya industri dan pabrik, serta konsumsi garam gula lemak yang meningkat, membuat semua pihak perlu ekstra hati-hati dalam memilih asupan. Menyadari pentingnya asupan bagi anak usia sekolah, pemerintah Indonesia pun membuat program prioritas, salah satunya PJAS.

“Karena menjadi program prioritas nasional, kami berharap Pemda DIY bisa ikut mengawal pelaksanaan program PJAS di DIY. Dan bagi sekolah yang sudah mendapatkan Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah, diharapkan bisa terus konsisten menerapkannya,” imbuhnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: