25 Mar 2024
  Humas DIY Berita,

Banggakencana DIY Berhasil Tuntaskan 6 Program Utama

Yogyakarta (25/03/2024) jogjaprov.go.id - Target kinerja BKKBN DIY pada program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) tercapai dengan cukup sukses. Dari 6 indikator utama, 5 diantaranya sukses tercapai dengan hasil yang maksimal dan 1 berada di atas angka rerata nasional, dan menjadi 20 terbaik di Indonesia.
 
Menanggapi hal tersebut, Wagub DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan, diperlukan kerjasama antar stakeholder untuk mewujudkan kesuksesan pada semua indikator utama tersebut. Melalui kerjasama dari berbagai pihak, maka akan dicapai hasil yang maksimal.
 
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan juknis dan juklak saja dalam melaksanakan program. Harus ada pendekatan yang bersifat local wisdom. Masyarakat itu bagaimana adat budayanya, kita masuk melalui itu,” kata Sri Paduka ketika menerima Kepala BKKBN DIY, Andi Ritamariani, Senin (25/03) di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
 
Namun demikian, Sri Paduka mengapresiasi kerja keras BKKBN DIY beserta OPD DIY terkait serta beberapa stakeholder yang telah memberikan upaya maksimal dalam capaian target nasional BKKBN RI. Pada indikator yang saat ini masih belum tercapai targetnya, yaitu iBangga  atau Indeks Pembangunan Keluarga, Sri Paduka tetap optimis. Pasalnya, tahun lalu iBangga DIY terbaik nasional. Tahun 2023, Target iBangga yang harus diraih DIY tidak sama dengan provinsi lain, dan ditetapkan jauh di atas provinsi lain. Meskipun begitu, DIY tetap meraih 20 terbaik nasional atas iBangga, dengan capaian di atas rerata nasional.
 
“Paling tidak kita tahu, standar DIY ini tidak sama dengan yang lain. Kalau capaian yang harus diraih itu sama dengan provinsi lain, jelas kita sudah melampaui. Jadi kita maksimalkan saja upaya kita untuk mencapai target,” ungkap Sri Paduka.
 
Sementara itu, Andi Ritamariani menuturkan, terkait dengan evaluasi 6 program kerja Banggakencana ini, 5 program sukses ada pada program Angka kelahiran (Total Fertility Ratio/TFR) di angka 1,81, Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) di angka 8, Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) 23,5, Persentase Perkiraan Kebutuhan Ber-KB yang Tidak Terpenuhi (Unmet Need) terpenuhi, dan Angka Kelahiran Remaja Umur 15-19 Tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-19) terpenuhi. Sedangkankan untuk iBangga, target khusus DIY tidak terlampaui, namun tetap berada di atas rerata nasional.
 
“Indikator yang belum maksimal tersebut karena target nasional yang dibebankan kepada DIY, jauh lebih tinggi daripada provinsi yang lain,” kata Andi Rita.
 
Andi Rita menambahkan, atas kondisi ini, pusat akan memberikan koreksi terhadap kebijakan penetapan target. Andi Rita telah menyampaikan ke pusat mengenai hal ini dan memang diperlukan koreksi. Misalnya pada angka TLR DIY yang berada di angka 1,81,sementara di provinsi lain disparitas  ada di angka 2,7, bahkan ada yang di angka 3,4. Hal ini tentu merupakan angka yang sangat jauh. “Bukan berarti saya menyimpulkan, kita diberikan angka rendah untuk menutup yang lain. Mudah-mudahan tidak seperti itu,” kata Andi Rita.
 
Andi Rita menambahkan, ada hal yang perlu diperhatikan kembali pada MUKP DIY yang targetnya dinaikkan menjadi usia 23,5. Menurutnya, meskipun tercapai, hal ini akan menjadi bumerang bagi DIY sendiri terkait dengan angka kelahiran yang bisa jadi menurun. Tentu hal ini perlu koreksi pula dari pusat untuk mengubah target MUKP DIY.
 
“Kita ingin mereka menikah tidak terlalu dini, tapi tidak juga terlambat. Karena ini nantinya akan mempengaruhi kesehatan reproduksi. Makin beresiko, orang akan memilih tidak hamil. Ini masalah juga nantinya,” jelas Andi Rita.
 
Terkait dengan berbagai evaluasi tersebut, Andi Rita bersama BKKBN DIY akan menggelar Rakerda BKKBN DIY tahunan. Rakerda akan digelar pada Kamis (28/03) di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta. Selain evaluasi kinerja BKKBN 2023, juga akan dilakukan rencana kerja BKKBN 2024. (uk/rcd)
 
Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: