07 Mar 2023
  Humas DIY Berita,

Bangun SDM, Kunci Atasi Masalah Kemiskinan

Yogyakarta (07/03/2023) jogjaprov.go.id – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima audiensi DPD IKAL-Lemhannas DIY, Selasa (07/03) di Gedhong Wilis, Kepatihan Yogyakarta. Ditemui usai bertemu dengan Gubernur, Ketua DPD IKAL-Lemhannas DIY Prof. Dr.rer.soc. R. Agus Sartono, M.B.A. menjelaskan ada tiga hal pokok yang didiskusikan bersama Sri Sultan. Salah satunya adalah mengenai bagaimana menyikapi data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai kemiskinan.

“Saya kira ini yang harus kita olah nanti ke depan, kita juga harus sampaikan kepada BPS,  semestinya tidak seperti itu cara mengkomunikasikan kepada publik. Jadi ini bisa miss leading dan tadi Ngarsa Dalem, sebagai seorang negarawan menyikapinya dengan cara wise. Sebagai Gubernur Beliau juga sudah mempunyai banyak program di DIY,” ungkap Agus.

Agus menjelaskan jika Yogyakarta memiliki banyak perguruan tinggi yang bisa diajak kerjasama untuk menanggulangi kemiskinan. Ditambah dengan memanfaatkan Dana Keistimewaan (Danais) yang tidak dimiliki oleh daerah atau desa lainnya. “Jogja punya keistimewaan satu desa ini punya atau nanti akan dapat bantuan Danais. Pak Gubernur menyampaikan, setiap desa juga punya Dana Desa dari pusat. Belum lagi memanfaatkan tanah kas desa yang sudah dibenahi oleh Gubernur, peruntukannya untuk apa saja,” tambah Agus.

Bentuk kerjasama dengan perguruan tinggi, misalnya adalah dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk menjalankan program-program di desa. Jika dilakukan terus-menerus, Agus berpendapat jika permasalahan yang ada di desa bisa diatasi. Terutama yang berhubungan dengan kesejahteraan dan kemiskinan.

Selain isu kemiskinan, juga dibahas mengenai stunting dan ketahanan. Stunting sendiri merupakan masalah yang dekat dengan kemiskinan. Karena anak-anak stunting biasanya juga berasal dari keluarga miskin. Penyebab stunting adalah karena ibu yang sedang hamil tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi. Yaitu makanan yang memiliki kandungan protein tinggi serta vitamin dan mineral cukup. Peningkatan kesejahteraan di desa dengan mengandeng universitas dan memanfaatkan Danais juga akan turut mengurangi angka stunting.

Mengenai ketahanan, potensi yang dimiliki DIY adalah pariwisata. Tumbuh dan berkembangnya desa-desa wisata akan mendorong kesejahteraan masyarakat. Agus mengatakan jika Sri Sultan memberikan contoh Wisata Mangunan. Melalui intervensi Pemerintah Daerah ditambah bantuan sebesar Rp 9,5 miliar rupiah, Mangunan berkembang pesat. Dana yang diberikan sudah bisa kembali dalam waktu dua tahun. “Ini nantinya yang akan dikembangkan di daerah lain. Kalau wisatawan itu tumbuh maka rentetannya banyak. Seperti restoran, hotel, kemudian kerajinan (juga akan berkembang). Jadi kita yakin bahwa pariwisata sektor yang paling tepat untuk mengatasi masalah kemiskinan,” terang Agus.

Mengatasi masalah kemiskinan ini tidak cukup hanya dari segi Pemerintah saja. Tapi juga memberikan semangat kepada masyarakat untuk bersama-sama membangun dirinya. Membangun sumber daya manusia juga penting, seperti melalui pendidikan dan bekerjasama dengan perguruan inggi. IKAL DIY dan Pusat siap membantu dengan memberikan saran dan rekomendasi. “IKAL memberikan masukan kepada Gubernur, kemudian dilaksanakan melalui Dinas lalu ke tingkat Desa atau Kalurahan. IKAL siap untuk mem-back up BAPPEDA, kita akan menjadi provokator dari ide-ide untuk percepatan pembangunan DIY,” ungkap Agus. (Wd/Tf/Rd)

 

Humas DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: