15 Jun 2024
  Humas DIY Berita,

Berjumpa Suara Alam Raya dan Sabdanya di Abhinaya Karya

Yogyakarta (15/06/2024) jogjaprov.go.id – Bunyi dan suara menjadi tema besar yang diusung dalam Pameran Abhinaya Karya 2024 yang bertajuk Sabda Raya. Pameran kontemporer yang bertempat di Gedung Saraswati, Museum Sonobudoyo ini mengajak pengunjung untuk meresapi dan menyadari kehadiran bunyi dan suara yang sejak dulu hingga kini terus memberikan dampak signifikan kepada manusia dan kehidupannya. Singkat kata, pameran ini mengajak pengunjung berjumpa dengan suara -suara alam raya dan sabdanya.

Berlangsung pada 5 Juni - 1 Juli 2024 mulai pukul 09.00 - 21.00 WIB, Pameran Abhinaya Karya 2024 diimplementasikan melalui sejumlah instalasi seni dan koleksi benda-benda hasil sinergi kurasi, desain, dan artistik yang dipamerkan dengan menghasilkan bunyi dan suara. Sebanyak 131 koleksi benda pun ditampilkan, dimana 120 koleksi diantaranya berasal dari Museum Sonobudoyo dan sisanya gabungan dari koleksi museum lain, OPD, komunitas, dan pribadi.

“Silahkan datang ke museum ini untuk berjumpa dengan suara alam raya dan sabdanya di pameran Abhinaya Karya bertema Sabda Raya ini. Dimana kita kemudian bisa menyadari kekuatan-kekuatan bunyi yang kemudian tertaktil dalam simbol-simbol, benda koleksi Museum Sonobudoyo leluhur-leluhur kita dulu ada maksudnya,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi pada pembukaan Pameran Abhinaya Karya 2024 di Museum Sonobudoyo, Rabu (05/06) lalu.

Dian menuturkan, tema yang diangkat dalam pameran ini bukan tanpa alasan. Tema tersebut dipilih sebagai suatu kebutuhan refleksi, akan pentingnya kehadiran bunyi dan suara beserta dampak yang diberikannya. Lalu mencari tematik-tematik yang saat ini sebenarnya bagian yang sangat dibutuhkan. Faktual dibutuhkan untuk merefleksi. 

"Misalnya sekarang, kita ambil Sabda Raya, suara dan bunyi. Kalau nenek moyang menciptakan ini adalah untuk manusia sadar dengan suara yang didapat. Jika mengolahnya dengan tepat, mempresentasikan, dan mengeluarkannya dengan benar, maka sebenarnya dunia itu aman, nyaman, dan indah. Intinya kesadaran-kesadaran refleksi itu yang ingin kita suarakan,” papar Dian.

Kepala Museum Sonobudoyo Ery Sustiyadi menyampaikan, diharapkan pengunjung dapat menyadari kekuatan bunyi mulai dari alam dan kini bagaimana semua dapat mengelola dan mengolahnya dengan baik. Konsepnya awal mula bunyi mulai dari bunyi alam, kemudian memberikan kontribusi terhadap kehidupan spiritual dan ditransformasikan dalam macapatan, sampai ke musik kontemporer. Membuat aransemen sebuah musik yang itu bisa didengar atau bahkan bunyi itu menjadi sebuah wahana untuk berkomunikasi.

Saat memulai petualangan di pameran ini, pertama pengunjung diajak untuk meresapi “Bunyi Mula-Mula” dari suara dan bunyi aktivitas alam yang menjadi awal mula manusia memahami alam semesta untuk dapat hidup selaras dengan bumi. Di awal pameran ini, pengunjung disuguhkan pemandangan indah alam bernuansa putih.

Kemudian pada instalasi “Bunyi dan Spiritual”, pengunjung ditunjukkan bagaimana bunyi dapat digunakan untuk mengharmoniskan pikiran dan jiwa. Dalam terapi bunyi (sound healing), bunyi bisa dipakai sebagai sarana untuk memulihkan kesehatan jiwa. Upacara-upacara adat di Nusantara banyak melibatkan bunyi tradisi.

Selain itu, pameran ini pun menampilkan tembang macapat yang merupakan puisi tradisional Jawa yang dilagukan/disenandungkan dan disusun dengan menggunakan aturan tertentu berupa guru gatra. Ada pula instalasi “Bunyi Yang Diiramakan” yang menyuguhkan berbagai alat musik tradisional.

Terdapat instalasi “Rupa Bentuk Bunyi” yang memamerkan sejumlah inovasi teknologi manusia dalam mengolah bunyi dan suara dari alam raya untuk membantu kehidupan manusia. Sementara, dalam instalasi “Kata Kota Kita”, pengunjung diperkenankan untuk masuk ke dalam tabung yang menggantung.

Terakhir, pengunjung disilakan untuk memasuki Ruang Jenak. Di sini, pengunjung dapat duduk bersila menghadap pada instalasi seni berbentuk gunung disertai sentuhan digital dan suara alam. (Han/Fn/Wa/Mra/Sd/Jon/Ip/Yci/Ef/Cbs)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: