10 Apr 2018
  Humas Berita,

BOB Rencanakan Garap Kawasan Ekonomi Khusus

Yogyakarta (10/04/2018) jogjaprov.go.id – Sekitar 309 hektar tanah di Banyuasin, Purworejo dinyatakan akan dikembangkan sebagai kawasan ekonomi khusus. Saat ini kawasan tersebut tengah digarap secara koordinatif oleh Badan Otorita Borobudur (BOB) di kawasan yang tersebar di dua provinsi, Jawa Tengah dan DIY.

Hal ini disampaikan Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata RI dan Badan Otorita Borobudur seusai berkunjung ke Gubernur DIY di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Selasa (10/04). Kunjungan kali ini sebagai ajang silaturahami, memperkenalkan Dirut BOB, sekaligus memproyeksikan gambaran program kerja.

Ke depan, Hiramsyah S. Thaib selaku Ketua Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Kemenpar RI mengatakan, Badan Otorita Borobudur akan mulai mengembangkan seluas 309 hektar yang tersebar di dua provinsi. “Ujungnya, kawasan ini berfokus pada kawasan ekonomi khusus. Sekitar 2-5 tahun ke depan harus sudah bertransformasi dari Badan Otorita menjadi kawasan ekonomi khusus. Demikian kami yakini untuk menjawab kebutuhan masa kini dan menjawab tantangan masa depan,” terang Hiramsyah S. Thaib.

Hingga saat ini, pengembangan kawasan ini dalam proses penyiapan infrastruktur,Dirut Badan Otorita Borobudur Indah Juanita menjelaskan, peranan yang lebih penting yaitu menyiapkan infrastuktur untuk bisa menghidupkan area yang lebih besar. “Bahwa yang dibangun itu tidak hanya bangunan, tapi juga infrastuktur keselurahan seperti ke lingkungan dan sosial yang ikut terbangun,” imbuh Indah Juanita.

Secara konsep sedang dikembangkan, namun prinsipnya 309 hektar tersebut akan saling mendukung dengan semua elemen pariwisata yang ada. “Nantinya tidak hanya mengembangkan 309 hektar itu saja, namun saling berkolaborasi dengan semua elemen pariwisata untuk sama-sama tumbuh menjadi pariwisata kelas dunia. Karena pariwisata itu layaknya ekosistem, tidak bisa saling dipisahkan,” ucap Hiramsyah.

Lebih lanjut Hiramsyah mengatakan, salah satu tantangan pariwisata masa kini yaitu harus memberikan satu kelebihan kepada pengguna sektor pariwisata agar merasakan kenyamanan. “Karena pariwisata saat ini tengah menjadi sektor ungulan di seluruh dunia. Itu bisa terwujud, asal ini semua dikelola dengan baik, dikembangkan destinasi-destinasi baru dan atraksi baru. Tentunya harapan ini dapat memberikan kesejahteraan yang baik bagi masyarakat,” kata Hiramsyah.

Untuk mewujudkan pariwisata yang unggul di seluruh dunia, Hiramsyah S. Thaib menyatakan, sudah saatnya Kemenpar RI dan Badan Otorita Borobudur berperan menjadi fasilitator agar terjalin kolaborasi yang baik dengan pemangku kepentingan. “Ini harus kolaborasi, sudah bukan zamannya bekerja sendiri-sendiri. Harus kerja bareng untuk mewujudkan tujuan,” ucap Hiramsyah.

Lebih lanjut, Hiramsyah S. Thaib menyampaikan, pentingnya menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan untuk membuat sektor pariwisata yang ada di Jawa Tengah dan DIY menjadi jauh lebih baik. “Harapan kita, Indonesia akan lebih banyak destinasi pariwisata kelas dunia. Dan kawasan di sekitar Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang) mempunyai potensi besar, seperti kebudayaan, kekayaan alam, dan juga masyarakatnya. Sayang kalau tidak dioptimalkan. Untuk itu Badan Otorita Borobudur dibentuk,” Hiramsyah S. Thaib menambahkan.

Dalam hal ini, Gubernur DIY sangat mendukung dengan program kerja Badan Otorita Borobudur. Indah Juanita mengatakan, akan terus bekerjasama dengan Pemda DIY agar tetap bersinergi. “Iya, untuk lebih lanjutnya akan ada pertemuan selanjutnya ke Sri Sultan,” pungkas Indah Juanita. (rk)

HUMAS DIY.

 

Bagaimana kualitas berita ini: