06 Des 2022
  Humas DIY Berita,

Borong 3 Penghargaan, DIY Jadi Pembina Pelayanan Publik Terbaik di Indonesia

Yogyakarta (06/12/2022) jogjaprov.go.id – Gubernur DIY meraih predikat sebagai Pembina Pelayanan Publik Terbaik di Indonesia berdasar pemenuhan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Predikat Pembina Pelayanan Publik Terbaik tersebut semakin lengkap dengan penghargaan-penghargaan lain yang dianugerahkan kepada Pemda DIY.

Penghargaan-penghargaan yang diperoleh antara lain Difagana, Pionir Penanggulangan Bencana Berbasis Inklusi, Pemerintah Provinsi DIY berhasil masuk TOP 45 Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) 2022. DPPM DIY, dinobatkan menjadi TOP 3 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Indonesia. Pun demikian dengan Samsat/Bapenda, DIY menjadi TOP 3 pada kategori Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat)/Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Ketiga penghargaan tersebut diberikan oleh MenpanRB Abdullah Azwar Anas pada acara Penyerahan Hasil Evaluasi SAKIP, RB, Zona Integritas (ZI), serta penganugerahan pelayanan publik kepada instansi pemerintah, Selasa (06/12) di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat.

Ada kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa mencapai predikat sebagai Pembina Pelayanan Publik Terbaik. Kategori tersebut adalah Kepala Daerah yang dipilih berdasarkan lokus evaluasi pelayanan publik yang meraih predikat pelayanan prima selama 2 tahun berturut-turut. Telah memiliki mall pelayanan publik, memenangkan kompetisi SP4N Lapor, dan masuk Top Inovasi pada kompetisi Inovasi Pelayanan Publik.

Atas prestasi DIY tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku bangga dan termotivasi untuk terus memberikan peningkatan kualitas layanan pada masyarakat. Berangkat dari peningkatan kualitas kerja ASN, dirinya ingin agar budaya melayani dengan sepenuh hati tertanam kuat pada ASN.

Ada 2 aspek tantangan yang harus dijawab oleh pemerintah untuk meningkatkan pelayanan. Membentuk pemerintahan yang akuntabel dan memiliki SDM yang berintegritas tinggi dalam hal memberikan layanan. Kedua tantangan ini adalah tuntutan publik yang wajib untuk dipenuhi. Mengkonsolidasikan potensi dan kesadaran ASN untuk melayani menjadi hal yang mendukung peningkatan pengetahuan dan pendidikan sehingga meningkatkan pula integritas dan kredibilitasnya.

“Melalui pengalaman dan keilmuan yang mereka dapat, keseimbangan antara SDM ASN yang ingin melayani dan masyarakat minta dilayani dengan baik akan terwujud,” ungkap Sri Sultan.

Sri Sultan menambahkan, apabila ASN sebagai pelayanan publik kurang menyadari kebutuhan masyarakat, maka pelayanan publik yang mumpuni tidak akan tercapai. Sehingga ASN wajib mendengar dan mengelola keluhan masyarakat dengan bijaksana.

Prestasi yang diterima DIY adalah sebuah motivasi untuk meningkatkan pelayanan. Pelayanan publik pada pemerintah menurut Sri Sultan adalah mutlak. Pemerintah wajib melayani, membangun akuntabilitas dan peka terhadap perubahan, karena perubahan merupakan keniscayaan.

“Bagi kami penghargaan itu motivasi, dan kami akan mendengar, mau belajar menambah ilmu. Siap berdialog, berpikir bersama dalam satu visi. Itu jadi kekuatan,” tegas Sri Sultan.

Kepala DPPM DIY Agus Priono mengatakan, pelayanan publik terutama perizinan harus memiliki inovasi. Melihat tuntutan masyarakat, inovasi tidak boleh mandek. Sesuai dengan permintaan dan tuntutan masyarakat dengan pelayanan yang makin tinggi, maka kemampuan melayani pun harus meningkat melalui inovasi.

“DPPM selalu berupaya meningkatkan pelayanan. Kalau kemarin mungkin kita cenderung untuk menunggu orang meminta layanan di kantor, kami sekarang reaching out untuk mencoba memberikan pelayanan perizinan. Tentunya kerjasama dengan dinas-dinas terkait yang ada di DIY juga,” papar Agus.

Agus menjelaskan, pihaknya juga mengembangkan WhatsApp Call, mesin telepon yang bisa menjawab otomatis, dan beberapa layanan lain. Untuk hal pelayanan perizinan, DPPM DIY juga memiliki pelayanan perizinan berusaha dan non berusaha. Melalui Aplikasi OSS (Online Single Submission) dan si Cantik Cloud, DPPM berupaya memberikan pelayanan terbaiknya. Tujuan berbagai inovasi tersebut hanya satu, memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang terbaik.

“Semua aplikasi layanan sudah tersedia. Tinggal bagaimana caranya kita mendidik, mengedukasi masyarakat supaya terbiasa menggunakan aplikasi. Bagaimana supaya masyarakat terbiasa untuk menggunakan aplikasi. Meskipun kami tetap memberikan pelayanan sekiranya masyarakat itu ingin mendapatkan pelayanan langsung karena lebih mantap,” jelas Agus.

Terkait dengan penghargaan tersebut, Agus mengungkapkan rasa syukur karena dinilai mampu melayani. Menurutnya ini adalah salah satu apresiasi untuk kerja keras dan ikhlas yang telah dilakukan oleh DPPM dari pemerintah pusat.

Alhamdulillah kami kembali menerima penghargaan sebagai Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori Prima untuk level provinsi di seluruh Indonesia. Ini salah satu kerja keras kita semua tidak hanya DPPM tetapi seluruh OPD terkait seluruh DIY. Termasuk arahan dari Ngarsa Dalem, dari para pimpinan sehingga kami mampu mengutamakan pelayanan sesuai dengan slogan kami, pelayanan terbaik adalah komitmen kami,” papar Agus. (uk/alh/dna)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: