24 Sep 2021

BPAD DIY Berkomitmen Tingkatkan Layanan Perpustakaan dengan Sepatu Jolifa

Yogyakarta (24/09/2021) Jogjaprov.go.id-Pemerintah Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki Balai Layanan Perpustakaan di bawah Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) yang tugasnya memberikan pelayanan bahan pustaka untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. DPAD DIY berkolaborsi dengan sejumlah perguruan tinggi telah membentuk Sistem Perpustakaan Terpadu Jogja Library for All (Sepatu Jolifa).

Hal tersebut diungkapkan Kepala BPAD DIY, Dra. Monika Nur Lastiyani, MM saat membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika menerima Kunjungan Kerja Spesifik Bidang Perpustakaan Komisi X DPR RI terkait perpustakaan digital, Jumat (21/09). Bertempat di Ruang Seminar, Grhatama Pustaka, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Rombongan  Komisi X DPR RI yang dipimpin oleh Dr. H. Abdul Fikri Faqih, MM., ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi serta para pengelola perpustakaan di DIY. Tujuan dari kunjungan ini adalah membahas mengenai keadaan perpustakaan disaat pendemi serta kendala yang dihadapi. Terutama adanya kebutuhan perubahan perpustakaan digital agar mudah diakses masyarakat.

Dalam upaya memberikan kemudahan akses kepada masyarakat dengan sistem digital, Balai Layanan Perpustakaan BPAD DIY menghadirkan "Sepatu Jolifa". Sebagai solusi cerdas yang hadir di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi dan pengetahuan melalui jaringan kerjasama antar perpustakaan berbasis teknologi informasi.  “Sepatu Jolifa merupakan sistem yang menawarkan layanan peprustakaan yang bisadiakses melalui www.jogjalib.com ataupun secara offline dengan mengakses layanan silam kunjung maupun silam pinjam. Layanan ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang menerapkan pengelolaan perpustakaan dengan konsep Inter Library Loan (ILL) di tingkat provinsi,” terang Monika.

Pengembangan perpustakaan sesuai dengan teknologi informasi sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 14 ayat 3.  Jenis layanan Sepatu Jolifa meliputi yaitu integrasi informasi 39 perpustakaan yang meliputi data katalog buku, e-resources, informasi fasilitas perpustakaan, dan informasi buku unggulan.  Memberikan kemudahan akses informasi dan kenyamanan meminjam buku.  “Sepatu Jolifa telah masuk Top 45 Inovasi Tahun 2019,” ujar Monika.

Pimpinan rombongan Komisi X DPR RI, Dr. H. Abdul Fikri Faqih, MM menjelaskan bahwa pasti banyak kendala yang dialami perpustakaan terutama saat pendemi. Masyarakat beralih menggunakan gadget dan internet dan menghabiskan waktu di depan layar. Sementara itu perpustakaan harus ditutup dan masyarakat diimbau untuk di rumah saja. “Layanan perpustakaan bisa diakses dari rumah,” ujar Fikri.  Layanan perpustakaan digital sendiri membutuhkan teknologi canggih, biaya investasi yang besar, adanya pengelola yang berkompeten dan perawatan. Untuk itu perlu kerjasama, sharing dari pihak-pihak terkait untuk menghemat biaya dan mempermudah transformasi perpustakaan dari konvensional ke perpustakaan digital.

Fikri mengimbau meski perpustakaan memiliki layanan digital, tetap harus mempertahankan model konvensioanl. “Tetap mempertahankan model konvensional, disebut hybrid. Dengan mempertimbangkan sebagian orang lebih mudah untuk membaca cetak, tidak tergantikan dengan bentuk elektronik,” ungkap Fikri. Harapannya, perpustakaan tetap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dengan segala kebutuhannya. Sembari menyesuaikan dengan penggunaan teknologi digital. (wd)

  

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: