03 Des 2011
  Humas Berita,

Dari 17 Ribu Obat Yang Beredar Hanya 16 Ribu Item Yang Dibutuhkan Masyarakat

Dari 17 Ribu Obat Yang Beredar Hanya 16 Ribu Item Yang Dibutuhkan Masyarakat

YOGYAKARTA(02/12/2012) pemda-diy.go.id - Direktur Utama PT Askes, dr. I Gede Subawa mengatakan, di Indonesia saat ini beredar 17 ribu item obat dengan jumlah pabrik obat 206 buah. Sementara berdasarkan hasil pembahasan tim ahli, yang dibutuhkan masyarakat tercatat hanya 1600 item obatatau sekitar 10% dari obat yang beredar.

Jumlah tersebut berdasar pada Daftar Plafon Harga Obat (DPHO) XXXI tahun 2012 yang ditetapkan oleh PT Askes Indonesia, bersama tim penyusun obat. ''Penetapan tersebut bukan dari kami, tetapi dipilih oleh para ahlidi luar Askes,'' katanya usai menjadi pembicara pada seminar yang membahas tentang perumah sakitan, di Hotel Sheraton, Yogyakarta, Jumat (02/12).

Dengan jaminan kesehatan nasional tersebut, lanjut I Gede, maka pelayanan kesehatan akan lebih pasti dan terstruktur. Adanya standar pelayanan dan obat yang digunakan, keuntungan produsen tidak akan lebih dari 20 persen. Negosiasi dengan produsen soal batas harga ini dinilainya tidak akan mengalami kendala, karena obat akan dikonsumsi oleh seluruh masyarakat. ''Disini bakal ada tantangan,'' katanya.

Tantangan yang dimaksud I Gede Subawa adalah tantangan yang terkait status Askes sebagai BPJS, yakni proses pendataan dan survey validitas penerima. Sebab, jika data penerima sudah benar, maka progam akan tepat sasaran. Selain itu, perlu adanya penertiban rumah sakit agar memberikan pelayanan berkualitas tanpa meninggalkan kewajiban medis namun tidak mahal. Penerapan pola ini tidak akan mengurangi profit dari rumah sakit karena diberlakukan secara nasional. Bahkan DPHO dapat mempermudah Instalasi Farmasi Rumah Sakit dalam pengadaan obat karena jenis obat yang dibutuhkan tetap dan tidak dipengaruhi oleh perubahan tenaga medis di rumah sakit.

Selain itu, lanjut I Gede, DPHO telah mendapatkan pengakuan Hak Cipta Intelektual yang dilindungi Undang Undang. Tahun 2012, PT Askes akan menyiapkan aturan premi dan pola pembiayaan yang akan dibebankan pada masyarakat, dilanjutkan dengan sosialisasi dan kampanye massal. Sebab, tahun 2014 masalah kesehatan masyarakat nantinya BPJS yang menanganinya. Sampai saat ini, peserta Askes hanya 16,5 juta jiwa dari 231 juta jiwa warga Indonesia. (rsd)

HUMAS Ro UHP DIY

Bagaimana kualitas berita ini: