25 Jul 2022
  Humas DIY Berita,

Dari Masjid Kita Bangkit Menuju Masyarakat Mulia dan Sejahtera

Yogyakarta (25/07/2022) jogjaprov.go.id -  Masjid sebagai sentral kehidupan umat Islam harusnya dijadikan penggerak roda kehidupan. Mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, hingga politik, semuanya bisa dimulai dari masjid.

Hal demikian disampaikan Ketua Dewan Masjid Indonesia DIY, Ustaz Prof. Dr. H. Muhammad, M.Ag pada pengajian Pejabat dan Aparat Pemerintah DIY, pada Senin (25/07) di Ruang Wisanggeni, Lantai 3 Unit VIII Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Kegiatan ini secara luring dihadiri Kepala Kanwil Kementerian Agama DIY, Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, Ketua BAZNAS DIY serta kepala Biro dan staf di lingkungan Kompleks Kepatihan Yogyakarta.

Disampaikan Ustaz Muhammad bahwa ke depan dalam rangka untuk memakmurkan masjid, mewujudkan masjid sebagai pusat ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya diperlukan peran serta dari pemilik masjid, takmir masjid dan jemaah masjid. “Hendaknya masjid menjadi sentral kehidupan umat yang harus dijadikan penggerak roda kehidupan mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan hingga pendidikan politik. Bukan pendidikan politik praktis tapi mengedukasi masyarakat tentang masalah politik yang dia tahu, dan itu semua bisa dimulai dari masjid,” jelasnya.

Dalam hadis Rasulullah disebutkan, barang siapa di akhir hidupnya bisa melafazkan kalimat tahlil ‘la ilaha illa Allah’ (tiada tuhan selain Allah) maka dia halal masuk surga. Tetapi, adakah yang bisa menjamin saat sakaratul maut seseorang bisa mengucapkan kalimat tahlil, ternyata tergantung dari kebiasaan yang dilakukan.

Jika seorang muslim sering berdzikir di masjid bahkan kalimat thayibah senantiasa dilafazkan, maka akan menjadi kebiasaannya dan kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus akan menjadi karakter. Jika kebiasaan baik (berdzikir) ini sudah menjadi karakter, maka setiap melihat sesuatu selalu mengingatkan diri kepada Allah.

Ustaz Muhammad menjelaskan, Ada 4 syarat bagi pemakmur masjid yaitu, beriman, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan takut hanya kepada Allah SWT. Selain itu, juga dibarengi takmir yang punya sifat tekun, amanah, kreatif, mampu memahami, inovatif, dan rasional. Hanya dengan tekun menjalani proses maka segala sesuatu yang dicita-citakan dapat tercapai.

Tidak hanya itu, dibutuhkan pula seorang takmir yang berjiwa kreatif dalam mengelola kegiatan, berkreasi dalam menyelenggakan kegiatan di masjid, dan mendesain kegiatan dengan semenarik mungkin. Dengan semakin banyak kegiatan yang dilakukan, diharapkan akan semakin banyak jemaah yang datang ke masjid untuk melakukan kegiatan maka masjid menjadi makmur.

Ustaz H. Muhammad juga menganggap perlu adanya manajemen dalam mengelola kegiatan. “Sebuah kegiatan yang dikelola secara manajemen akan lebih baik hasilnya mendekati tujuan karena dengan manajemen akan ada usaha yang dilakukan secara fokus dan terkontrol,” ucapnya.

Pengajian ini juga diikuti secara daring oleh instansi/OPD di lingkungan Pemda DIY. (Kr/fk)

 

HUMAS DIY

 

 

 

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: