29 Agt 2024
  Humas DIY Berita,

DIY Ajak Fordasi Mengenal Kearifan Lokal dan Warisan Budaya Yogyakarta

Yogyakarta (29/08/2024) jogjaprov.go.id – Tahun 2024 ini, selama 4 hari sejak Senin (26/08) hingga Kamis (29/08), DIY menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Desentralisasi Asimetris Indonesia (Fordasi). Forum nasional yang mewadahi daerah-daerah desentralisasi khusus dan istimewa tersebut melangsungkan berbagai kegiatan seperti pameran UMKM, seminar, dan rapat koordinasi guna memperkuat kolaborasi dan meningkatkan koordinasi kemitraan yang intensif sehingga dapat menyelesaikan tantangan bangsa ke depan.

Selain itu, agenda lain yakni Malam Keakraban Fordasi 2024 yang digelar di halaman kantor Paniradya Kaistimewan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Rabu (28/08) malam pun turut menjadi rangkaian kegiatan forum nasional ini. Plt. Asisten Sekda DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Aris Eko Nugroho menuturkan, malam keakraban ini menjadi ajang bagi seluruh anggota Fordasi untuk mempererat hubungan, membangun kepercayaan, dan menjalin kemitraan yang lebih bermakna.

Dalam malam kearaban tersebut, para delegasi dari 9 daerah anggota Fordasi yaitu DIY, DKI Jakarta, Provinsi Aceh, Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua Barat Daya, Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Pegunungan, dan Provinsi Papua Tengah, saling membaur bersilaturahmi untuk mengenal satu sama lain. Sebagai tuan rumah, DIY pun memperkenalkan kearifan lokal dan warisan budaya Yogyakarta melalui suguhan berbagai santapan asli Jogja.

Mulai dari gudeg, sate klathak, mie lethek, hingga jajanan tradisional seperti kipo disuguhkan untuk para delegasi 9 daerah anggota Fordasi. Wedang ronde, angkringan Jogja Kopi Joss, dan bakso yang menjadi comfort food turut melengkapi sajian. Malam keakraban ini pun semakin meriah dengan alunan musik dari Pongki Barata The Dangerous Band.

Seperti diketahui bersama, baik Sate Klathak maupun Mie Lethek keduanya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya TakBenda Indonesia dari DIY. Malam keakraban ini menyuguhkan Sate Klathak Mbah Abu yang pengembangannya didukung oleh BKK Keistimewaan WBTB dan Mie Lethek Trimurti dari kelompok Desa Preneur binaan Diskop UKM DIY melalui danais.

“Malam ini menjadi penuh makna bagi saya, karena dapat bertatap muka dan menyambut hadirin sekalian seraya mengenalkan kearifan lokal dan warisan budaya Yogyakarta. Selamat menikmati hidangan dan hiburan yang ditampilkan dalam sahaja suasana Yogjakarta. Saya percaya acara malam ini dapat menjadi ajang bagi kita untuk mempererat hubungan, membangun kepercayaan, dan menjalin kemitraan yang lebih bermakna,” tutur Aris.

Pada kesempatan tersebut, Aris pun memperkenalkan bangunan Kompleks Kantor Gubernur DIY yang di masa silam, Kompleks Kepatihan ini adalah Kompleks Kantor Pepatih Dalam Keraton Yogyakarta, sekaligus menjadi tempat tinggal keluarga beserta para kerabatnya. “Bangunan dan gedung-gedung di dalamnya sedari dulu diperuntukkan untuk melayani berbagai kepentingan masyarakat,” kata Aris.

Para delegasi disuguhkan pula kue Bolu Kelapa produksi Desa Prima Gumregah sebagai salah satu unsur lembaga Kalurahan Mandiri Budaya Putat. Kue berukuran mini ini berbahan dasar utama kelapa dengan rasa dominan gurih. Usaha tersebut mulai digeluti kelompok Desa Prima di pertengahan tahun 2022 setelah mendapat pelatihan dari Dinas Koperasi dan UKM DIY melalui danais. Kemudian mulai mengalami peningkatan omzet penjualan di akhir tahun 2022. Omzet penjualan bolu kelapa Desa Prima ini di tahun 2023 bisa mencapai hampir 1 miliar. Sementara, setiap bulannya, omzet yang dihasilkan yaitu hampir 200 juta rupiah.

Pj. Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere yang turut hadir dalam malam keakraban ini juga mencoba langsung kue bolu kelapa yang disajikan. Menurut Ali Baham, kue bolu tersebut enak dengan citarasanya yang gurih. Sebanyak 1.000 pcs kue bolu bahkan dipesan oleh Ali Baham. (Han/Jon/Sdk)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: