19 Des 2022
  Humas DIY Berita,

DIY Dan UGM Beri Andil Kebangkitan Indonesia Pasca Pandemi

Yogyakarta (19/12/2022) jogjaprov.go.id – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyaksikan penganugerahan HB IX Award dari UGM kepada Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. HB IX Award ini diserahkan oleh Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D. dengan didampingi Ketua Dewan Guru Besar UGM Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc. pada acara Rapat Terbuka Peringatan Dies Natalis ke-73 UGM, Senin (19/12) di Grha Sabha Pramana, UGM, Sleman.

Presiden RI Joko Widodo dalam sambutan virtualnya mengatakan, UGM dan DIY adalah cikal bakal pendidikan Indonesia. Semangat memperjuangkan kepentingan kemanusiaan, kepentingan kemajuan dan kedaulatan bangsa dari UGM semakin relevan di dunia yang penuh dengan disrupsi apalagi dampak pandemi belum selesai. Puluhan negara mengalami kebangkrutan, serta jutaan orang mengalami kekurangan pangan dan kelaparan dan jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem.

“Indonesia bersyukur berkat kerja keras kita semuanya termasuk alumni UGM pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,7%. Di Kuartal ketiga 2022 inflasi juga sangat terjaga. Harga pangan dan energi juga masih terkendali tetapi kita tidak boleh puas dengan situasi ini,” papar Presiden Jokowi.

Indonesia menurut Presiden Jokowi harus mampu meningkatkan kemandirian pangan dan energi. Indonesia berpeluang menjadi lumbung pangan dan energi dunia apalagi energi hijau yang sangat dibutuhkan dunia. Melalui program linisasi sumber daya alam, Indonesia berpeluang untuk menjadi negara maju dengan nilai tambah di dalam negeri.

“Posisi Indonesia sangat tegas dalam kerjasama bukan hanya maju bersama tetapi juga maju. Tidak ada satu pihak pun yang berhak memaksakan kehendak dan menggunakan standarnya yang dipaksakan ke pihak lain,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menambahkan, masa-masa kolonial telah meninggalkan trauma panjang bangsa. Indonesia mengalami paksaan untuk kerja paksa dan tanam paksa. Saat ini, Indonesia tidak mau dipaksa, termasuk dipaksa untuk ekspor pasar. Indonesia ingin melakukan industrialisasi hilir atas kekayaannya agar ada nilai tambah. Indonesia harus semakin mandiri, berdaulat dan menjadi negara maju.

“Saya mengajak keluarga besar UGM untuk menjadi pelaku penting bagi peningkatan martabat dan kemandirian bangsa bagi kedaulatan negara, serta bagi kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, peran UGM di tanah air terus dituntut untuk ikut berkontribusi merespon dinamika dan tantangan sosial politik ekonomi kontemporer. Baik yang terjadi di level global, regional, nasional, maupun lokal. Situasi tersebut menuntut semakin pentingnya ketangguhan dan kedaulatan suatu bangsa untuk menghadapi berbagai disrupsi di atas.

Ova menambahkan, krisis layanan kesehatan, pangan, energi, dan ancaman terhadap sistem politik yang bersifat inklusif bukan hanya terjadi di kelompok negara berkembang, namun juga di negara-negara yang dikategorikan maju. Situasi ini diperparah dengan terjadinya konflik dan peperangan di beberapa kawasan yang berdampak langsung ke sistem sosial, ekonomi, dan politik global.

“Di tengah permasalahan global tersebut, Indonesia mampu membuktikan untuk tetap tangguh dan bertahan dari berbagai kemungkinan buruk akibat resesi politik dan ekonomi. Kepercayaan global terhadap Indonesia juga menguat ditunjukkan dengan keberhasilan penyelenggaraan Presidensi G20 2022 di Bali. menggalang komitmen global untuk memastikan ketahanan di bidang kesehatan, transisi energi yang berkeadilan, penguatan transformasi digital yang mensejahterakan, dan memastikan keamanan pangan,” urai Ova.

Tahun 2023, Indonesia akan memegang keketuaan ASEAN dengan mengusung tema “Epicentrum of Growth”, yang dijabarkan menjadi 3 klaster prioritas yaitu membangun pertumbuhan regional, konektivitas, dan keunggulan baru. Kemudian mempercepat transformasi digital yang inklusif dan partisipatif. Terakhir mendorong pembangunan infrastruktur hijau, mempercepat implementasi SDGs, dan meningkatkan ketahanan energi yang berkelanjutan.

Untuk memperkuat kontribusi UGM dalam merespon berbagai tantangan ini, UGM akan bersama-sama melakukan berbagai program strategis. Pertama riset transdisipliner dan advokasi sosial terkait isu perubahan iklim, kesehatan, dan transisi energi bersih. Kedua, secara aktif akan mengembangkan forum-forum kebijakan untuk mendukung penyelesaian berbagai masalah nasional dan memperkuat kontribusi di level global. Ketiga, akan selalu mengawal tumbuh kembangnya sistem ekonomi dan sistem politik yang bertumpu pada nilai-nilai keadilan dan demokrasi.

“Kami yakin dengan kekuatan riset, inovasi, jejaring, dan semangat transdisiplin, UGM akan mampu secara aktif dan berdampak kuat untuk turut menjawab persoalan-persoalan kemanusiaan yang dihadapi bangsa ini,” ungkap Ova. (uk/ts/cla)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: