27 Apr 2018
  Humas Berita,

DIY Jadi Pilot Project Peta Geospasial Paling Detail

Yogyakarta (27/04/2018) - Badan Informasi Geospasial (BIG) telah membuat kesepakatan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY terkait penyusunan, pengembangan, dan pemanfaatan informasi geospasial untuk pembangunan. Dalam tahap pertama ini, BIG akan membuat peta geospasial paling detail untuk menunjang pembangunan bandara baru di Kulon Progo.

"MoU atau surat kesepahaman ini hanya sebagai payung hukum saja. setelah ini kami akan melakukan pemetaan skala besar, juga sebagai pilot project peta geospasial terdetail yakni 1:500km. Pemetaan akan kami lakukan di kawasan Kraton Yogyakarta dan kawasan bandara baru di Kulon Progo," ujar Kepala BIG Prof. Dr. Ir. Hasanuddin Zainal Abidin, M.Sc.

Ditemui usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta pada Jumat (27/04), Kepala BIG menuturkan, dengan adanya MoU tersebut nantinya perencanaan dan pemetaan kawasan di DIY bisa berkembang ke kawasan yang lain. Dan khusus untuk peta kawasan New Yogyakarta International Airport (NYIA) nantinya akan dibuat berbentuk peta tiga dimensi (3D).

“Peta kawasan bandara baru ini juga untuk mendorong percepatan pembangunan airport yang memang ditargetkan selesai Maret 2019 mendatang. Jadi memang harus cepat. Kami sendiri setelah ini akan langsung bekerja karena ditargetkan peta 3D ini selesai sebelu Agustus 2018,” jelasnya.

Dikatakan Kepala BIG, dengan peta 3D, perencanaan pembangunan hingga pelaksanannya tentu akan lebih baik. Apalagi dengan skala yang 1:500km tentu sangat membantu. Sebelumnya, BIG hanya membuat peta 1:1.000km untuk pembangunan di provinsi-provinsi yang lain.

“Dalam pertemuan tadi, Sultan mengharapkan nanti peta ini juga dapat menampilkan tiap layer atau kontur tanah, perumahan, hingga jalan-jalan. Pemetaan di kawasan bandara baru ini kami lakukan pada sekitar 32km2, termasuk sisi utara kawasan bandara,” paparnya.

Kepala BIG berharap, peta kawasan di DIY ini nanti bisa menjadi contoh yang baik untuk pengembangan peta-peta geospasial lainnya di Indonesia. Sesuai arahan Gubernur DIY, BIG juga akan selalu memperhatikan setiap peraturan yang ada dalam proses pemetaan.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Drs. Krido Suprayitno, SE., M.Si. mengatakan, dengan pilot project peta ini akan sangat bermanfaat bagi proses pembangunan di DIY selanjutnya. Model yang dijalankan di DIY inipun merupakan perencanaan 3D pertama di Indonesia, sehingga nantinya akan menjadi model percontohan bagi wilayah yang lain.

“Rencana pembuatan peta geospasial ini juga untuk mendukung rencana kebijakan penggunaan satu peta dan DIY termasuk yang sudah siap. Karena itu, DIY dipilih oleh BIG untuk menggunakan peta yang akan dibuat nantinya,” imbuhnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: