27 Mei 2024

DIY Miliki WBTb Terbanyak, Cegah Kepunahan Dengan Aksi Nyata

Yogyakarta (27/05/2024) jogjaprov.go.id - Tahun 2024 menjadi tahun yang istimewa sebab pada tahun ini proses penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) DIY telah mencapai sebelas tahun dengan jumlah penetapan WBTb terbanyak se-Indonesia sebanyak 180 penetapan WBTb DIY menjadi WBTb Indonesia. Untuk itu, Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) terus melakukan peningkatan dan aspek perlindungan hukum, mulai dari regulasi maupun tataran aksi-aksi tindak lanjut dalam hal pemeliharaan dan pengembangan WBTb DIY.

Wakil Gubernur (Wagub) DIY Sri Paduka KGPAA Paku Alam X membacakan sambutan Gubernur DIY menyampaikan WBTb memiliki makna sejarah yang tinggi dan penuh nilai spiritual sehingga pelestariannya memerlukan cara yang bijak. Kebijakan pengelolaan warisan budaya haruslah didasarkan pada jiwa atau semangat warisan budaya untuk seluruh masyarakat. Dengan pendekatan ini masyarakat luas dapat lebih aktif terlibat dalam pengelolaan warisan budaya.

"Masyarakat berperan penting dalam pelestarian, melalui keterlibatan dalam menentukan nilai penting suatu warisan budaya maupun pengambilan keputusan untuk pemanfaatannya. Semoga adanya sertifikat penetapan WBTb dapat memotivasi kita semua menindaklanjutinya dengan aksi-aksi nyata sebagai bentuk tanggung jawab dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan Indonesia," paparnya dalam Pembukaan Perayaan WBTb 2024 dan Pemberian Sertifikat WBTb Kepada Keraton Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman dan Bupati/Walikota se-DIY di Gedhong Pracimasana Kompleks Kepatihan, Senin (27/05).

Sri Paduka menekankan pentingnya warisan budaya terletak pada kekayaan pengetahuan dan keterampilan yang ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proses regenerasi inilah yang menjadi modal penting bagi pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan. Kegiatan perayaan WBTb 2024 bertema Ajur Ajer #2 Mbanyu Mili menjadi salah satu upaya di dalam proses pelestarian dan pengembangan karya WBTb DIY.

Tema tahun ini bermakna kesinambungan yang tak terhenti juga berarti keberkahan yang melimpah. Dalam hal ini, Sri Paduka menaruh harapan melalui kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan secara luas kepada masyarakat mengenai karya WBTb DIY, melakukan pagelaran dan pameran karya WBTb yang sudah ditetapkan, memberikan edukasi kepada masyarakat luas dan memberikan aksi keberlanjutan bagi masyarakat sekitar.

" Jadi intinya kita mengapresiasi sekaligus melakukan berbagai upaya secara komprehensif untuk tetap menghargai dan melestarikan warisan budaya yang selama ini ternyata masih di laksanakan warga kemudian difasilitasi Pemda. Tak hanya itu, warisan budaya yang menjadi kekayaan budaya DIY tersebut menjadi tercatat sehingga secara otentik ada pengakuan baik dari masyarakat maupun legalnya," ungkap Sri Paduka.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan penyelenggaraan Perayaan WBTb DIY 2024 dimulai dengan penyerahan 25 sertifikat WBTb tahun penetapan 2023. Apabila ditotal yang sudah dimiliki DIY sebanyak 180 karya budaya terhitung sejak 2013 hingga 2023. Setiap tahun penetapan WBTb DIY bertambah, sedangkan penetapan 2024 sedang dalam berproses.

" DIY memang masih menjadi nomor satu di Tanah Air yang memiliki jumlah penetapan WBTb terbanyak dengan 180 penetapan WBTb DIY menjadi WBTb Indonesia. Namun ini bukan lomba banyak-banyakan. Yang menjadi prioritas kami di DIY bagaimana 180 karya budaya yang telah ditetapkan tersebut tidak langka, punah dan akhirnya keluar dari sertifikat WBTb Indonesia. Sehingga kita siapkan rencana aksi termasuk regulasi pengelolaan dan pemanfaatannya, " terang Dian

Untuk 25 karya budaya WBTb DIY yang telah mengantongi sertifikat WBTb Indonesia dari Kemenristekdikti terbagi menjadi lima yang diberikan kepada Keraton Yogyakarta 5 karya budaya, Kadipaten Pakualaman 2 karya budaya, Kabupaten Kulonprogo 5 karya budaya, Kabupaten Sleman 2 karya budaya, Kabupaten Gunungkidul 7 karya budaya,Kabupaten Bantul 3 karya budaya dan Kota Yogyakarta satu karya budaya.

Adapun 25 karya budaya DIY yang ditetapkan menjadi WBTb Indonesia dengan lima domain yaitu Gendhing Alit Sekaten , Sego Pari Gogo, Wader Liwet , Kesenian Thetelan, Bedhaya Bontit Srimpi Merak Kasimpir, Bedhaya Genjong Rodat Yograkarta, Srimpi Kandha, Tari Klana Alus Dasalengkara, Srimpi Dnempel dan Srimpi Gambir Sawit Pakualaman. Kemudian Sadranan Mbah Jobeh, Upacara Adat Kirim Dowa, Upacara Adat Wot Galeh, Nyadran Joyo Kusumo, Jamasan Pusaka Kyai Londoh , Nyadran Ki Gonotirto , Upacara Grebek Ngenep Saparan Kalibuka Kalirejo Kokap , Labuhan Parangkusumo, Ritual Adat Gunung Lanang, Sadranan Gunung Gambar , Jangan Lombok Ijo sbb Abangan .

"Adalah menjadi tugas kita bersama untuk dapat terus mengupayakan adanya program-program kegiatan pembinaan, pemanfaatan dan pengelolaan WBTb. Disbud DIY telah menyiapkan usulan rekomendasi yang telah diajukan menjadi bagian regulasi khusus yang akan mengatur pola-pola pelestarian dan pembinaan tersebut, " tandas Dian.

Usai penyerahan sertifikat WBTb Indonesia, agenda Perayaan WBTb 2024 dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan pelibatan masyarakat dan pelaku budaya secara luas dalam agenda Ajur Ajer #2 Mbanyu Mili di Kampung Wisata Tamansari, Plaza Ngasem, Pasar Ngasem dan Ndalem Pakuningratan selama tiga hari mulai 28 hingga 30 Mei 2024. Perayaan WBTb telah dilaksanakan secara konsisten pada lingkup masyarakat dengan mengedepankan aspek pemberdayaan dan kolaboratif partisipatif dari warga masyarakat secara luas.

Salah satu kurator acara, RM Altianto menambahkan perayaan WBTb DIY telah melibatkan warga masyarakat dengan lebih mengedepankan bagaimana warga masyarakat berperan aktif sejak mulai persiapan hingga menjelang pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian program ini mampu selaras dan memperkuat ketahanan budaya sebagai jati diri. Pihak berharap WBTb DIY sebagai kekayaan peradaban Yogyakarta sekaligus menjadi inspirasi sumber nilai hidup sehari-hari yang berdaya guna dan selaras dengan tumbuh kembang zaman. (Fn/Rcd/Wp)

-Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: