21 Mei 2024
  Humas DIY Berita,

DIY Sediakan Rumah Bersubsidi Untuk MBR

Yogyakarta (21/05/2024) jogjaprov.go.id - Pemda DIY menggalakkan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk memfasilitasi kepemilikan hunian masyarakat. Program ini bertujuan menyediakan hunian layak dengan biaya terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkan tetapi masuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Wagub DIY KGPAA Paku Alam X menyampaikan apresiasi tertingginya atas MoU kerjasama antara PT. Bank BPD DIY - BP Tapera, yang ditandatangani pada Senin (21/05) di Ruang Istimewa BPD DIY, Yogyakarta. Sri Paduka menyebut, KPR Sejahtera FLPP sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah untuk memberikan subsidi dalam bentuk fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan. Hal ini karena setiap warga negara memiliki hak untuk dapat hidup sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal serta mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.

“Semoga kita dapat mempercepat dan memperluas jangkauan program KPR Sejahtera FLPP ini, sehingga semakin banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang merasakan manfaatnya,” kata Sri Paduka.

Sri Paduka mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung dan mengawal pelaksanaan program KPR Tapera ini agar berjalan dengan baik. Hal ini dapat memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat. Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, perbankan dan masyarakat, maka  tujuan bersama menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia akan tercapai.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menyebut, properti memberikan multiplier efek yang luar biasa dalam perekonomian Indonesia. Properti berkontribusi terhadap 16% dari PDB. Menurut data nasional, sektor perumahan mampu memutar kurang lebih 183 subsektor.

Apalagi menurut Heru, saat ini kebutuhan hunian makin meningkat, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Maka BP Tapera berusaha mewujudkan hal tersebut, baik dengan menyediakan rumah tapak maupun rumah susun. Mekanisme kepemilikan pun beragam dan cenderung penuh dengan kemudahan. Pemerintah juga menetapkan sistem gotong royong dalam kepemilikan hunian ini.

“Target-target rumah yang kami berikan selalu bisa dicapai oleh perbankan. Namun demikian supply dan demand-nya tetap masih berimbang. Jadi kita terus dorong perbankan untuk mencapai lebih dari target pembangunan yang kita tetapkan,” kata Heru

Dirut PT. Bank BPD DIY, Santoso Rohmat menyebut, kerjasama antara PT. Bank BPD DIY - BP Tapera mengandung makna strategis, untuk menyediakan dan memfasilitasi pembangunan sejuta rumah, seperti yang dicanangkan presiden. Menyediakan hunian yang layak untuk masyarakat di DIY yang berpenghasilan rendah merupakan tantangan yang harus dipecahkan.

Pada penandatanganan MoU ini, Santoso juga mengundang berbagai komponen seperti pejabat pemerintah pusat maupun DIY. Dari pejabat yang membidangi pertanahan, pembangunan umum, kepegawaian daerah, pengembang, hingga konsulten. “Harapan kami, untuk tahun ini karena sudah saling ketemu pengembang, pasar, pertanahan, penentu kebijakan dari PUPR, maka harapan kami BPD DIY mendapatkan kuota yang lebih banyak lagi untuk tahun depan,” tukas Santoso.

Realisasi FLPP PT Bank BPD DIY berada di angka hampir 500 rumah. Santoso berharap, jumlah ini akan terus meningkat, sehingga memberikan kesempatan kepada seluruh warga masyarakat untuk kepemilikan rumah sederhana. Ia menambahkan, DIY sangat potensial untuk diberikan fasilitas rumah bersubsidi ini. (uk/sd/wa)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: