13 Okt 2023
  Humas DIY Berita,

Dukung UMKM, Sri Sultan Minta Diaspora ‘Buang Uang’ di DIY

Jakarta (13/10/2023) jogjaprov.go.id - Meskipun tidak berada di DIY, para Diaspora diharapkan tidak melupakan dukungan pembangunan untuk daerahnya. Membelanjakan sebagian pendapatan di DIY, menjadi salah satu kontribusi konkrit yang akan meningkatkan laju perputaran ekonomi. 

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan hal demikian pada silaturahmi Gubernur DIY dengan para Diaspora Jabodetabek, Jumat (13/10) di Balai Sudirman, Jakarta. Para Diaspora ini, bisa menjadi salah satu pendukung pemasaran produk-produk lokal DIY, sehingga UMKM dapat berkembang mendukung perekonomian masyarakat.

“Tidak ada salahnya Diaspora sekali-sekali pulang dan ‘membuang’ duit di Jogja. Jangan hanya belanja di Jakarta saja. Karena membelanjakan penghasilan di DIY kan bisa membantu pertumbuhan ekonomi Jogja,” kata Sri Sultan.

Sri Sultan juga menekankan, melalui bantuan pemasaran produk UMKM oleh Diaspora, akan membuka peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih besar. Apalagi, para Diaspora juga banyak yang sukses sebagai pelaku bisnis saat ini, DIY sedang sangat gencar menggalakkan pertumbuhan UMKM-nya. Melalui aplikasi SiBakul Jogja,  DIY merangsang unsur-unsur positif yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas produk, hingga layak jual.

Produk UMKM yang dipasarkan lewat SiBakul, dibantu untuk gratis ongkir ke seluruh Indonesia. Namun, ada syarat-syarat khusus bagi produk UMKM yang bisa menembus aplikasi SiBakul Jogja ini. Hal ini dilakukan dengan tujuan penguatan UMKM melalui kualitas produk.

“Kami selalu memfasilitasi agar UMKM ini naik kelas, namun pola pikirnya harus dirubah. Ngaten mawon pun pajeng, nah saya ndak mau kalau seperti itu. Mereka yang akan membeli juga melihat kualitas produk. Terserah yang tergantung dalam SiBakul, jualannya apa, tapi harus dilakukan kurasi, karena kita ingin produk dari Jogja itu ojo ngapusi,” kata Sri Sultan.

Sri Sultan saat ini juga sedang mengupayakan mendidik lulusan SMK untuk memperoleh keterampilan sehingga mampu mandiri. Nantinya mereka setelah mandiri bisa kembali ke kampungnya sendiri untuk bisa membangun kampung halaman dan membantu meningkatkan kesejahteraan. Hal ini didukung dengan adanya Reformasi Kalurahan yang menjadi visi Gubernur DIY.

Lebih lanjut, Sri Sultan tidak melarang siapapun untuk menjadi diaspora, namun, setidaknya setelah bisa mandiri, para putra daerah bisa kembali ke kampung halaman untuk bisa membangun daerahnya. Ataupun meski berada jauh, namun tetap memberikan kontribusi. Bisa melalui investasi di tingkat kalurahan, untuk membantu peningkatan taraf hidup.

Sementara itu dalam laporannya, Sekda DIY Beny Suharsono menyebut, acara ini dihadiri oleh 300 undangan, terdiri dari beberapa elemen masyarakat diaspora DIY. Mereka tergabung dalam paguyuban Trah Pakualaman Hudayana di Jakarta, Paguyuban Warga Kota Yogyakarta (PAWARTA), Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG), Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (BAKOR PKP), Sleman Manunggal Sembada (SMS), Warga Kabupaten Bantul (WARKABAN), Perkumpulan Warga Jogja Istimewa (PWJI) Bogor, Warga Bantul Manunggal (WBM), Kerukunan Perantauan Bantul (KPB) Bersatu dan Paguyuban Masyarakat Jogja (PRAJA).

Acara ini menurutnya adalah momentum yang sangat dinanti oleh seluruh Diaspora yang hadir. Bertemu dengan pimpinan tertinggi DIY menjadi pemantik semangat bagi para Diaspora untuk lebih meningkatkan pengabdian terhadap kampung halaman. 

Kami Diaspora Masyarakat DIY dan Pemerintah Daerah DIY dapat bersama-sama dalam mendorong promosi pariwisata, ekonomi dan investasi di DIY. Juga sebagai sumber informasi pemasaran berbagai produk potensial DIY untuk dipasarkan di Jakarta dan sekitarnya,” kata Beny. (uk/rc/tf)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: