19 Agt 2022
  Humas DIY Berita, Agenda Kegiatan,

Efisiensi Kerja, Sri Sultan Minta Basarnas Yogyakarta Perkuat SOP

Yogyakarta (19/08/2022) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap tim Basarnas Yogyakarta merancang Standard Operating Procedure (SOP) baku sebagai acuan tim Search and Rescue (SAR) dalam penanganan dan penanggulangan bencana. 

“Arahan Bapak Gubernur (DIY), kami membuat SOP resmi. Jadi saat berganti kepemimpinan, tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sehingga berkaca dari pengalaman sebelumnya, ke depan akan lebih baik,” ujar Kamal Riswandi, Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta, Jumat (19/08) pagi di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Hal itu disampaikannya usai melakukan audiensi dengan Gubernur DIY.

Sehingga, Jogja yang notabene beberapa kali mengalami bencana, dapat dirancang upaya penanganan dan penanggulangannya dengan semakin baik. “Jogja tergolong lebih banyak pengalaman sebelumnya, utamanya kejadian bencana. Jadi pelaksanaan dan penanganan harus lebih baik,” jelasnya.

Kamal menyebut pihaknya juga memiliki program berjuluk SAR Goes to School untuk tingkatan TK hingga perkuliahan. “Tujuannya adalah pelatihan potensi SAR, kami berikan edukasi saat melakukan proses evakuasi kepada korban agar tidak semakin memperparah luka atau kondisinya. Semoga program ini dapat membantu masyarakat dalam menghadapi musibah,” tukas Kamal.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana pada kesempatan yang sama mengatakan koordinasi BPBD DIY dengan SAR terus dilakukan. “Dalam penanggulangan bencana itu ada delapan klaster, salah satunya pencarian dan pertolongan dimana kami berkoordinasi dengan SAR. Koordinasi terus dilakukan untuk update informasi juga membangun kebersamaan. Sehingga bila ada situasi bencana yang terjadi, bisa langsung ditindaklanjuti karena koordinasi sudah sering dilakukan,” kata Biwara.

Biwara menambahkan, senada dengan program edukasi tim SAR, menurutnya masyarakat perlu berperan aktif dalam menjadi aktor penanganan bencana. “Kami secara rutin ada komunikasi dan edukasi untuk masyarakat terkait kebencanaan. Perlu lebih intens lagi mengingat Jogja adalah kota wisata,” urainya.

Menurutnya, dengan predikat kota wisata, banyak orang termasuk dari luar daerah yang berwisata ke Jogja. Oleh karenanya, edukasi kebencanaan agar masyarakat dapat berwisata dengan aman dan nyaman akan terus digalakkan. “Misalnya kejadian laut itu kan karena orang-orang tidak tahu medan dan bahayanya. Sudah diingatkan namun tetap terjadi. Perlu edukasi yang lebih intens,” tutupnya. [vin/ad/tf]

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: