04 Jun 2012
  Humas Berita,

Festival Jathilan dan Reog Tingkat Provinsi DIY Di Sermo Meriah

Festival Jathilan dan Reog Tingkat Provinsi DIY Di Sermo Meriah

KULONPROGO (03/06/2012) pemda-diy.go.id. Arti penting rasa memiliki (handarbeni)terhadap apapun yang kita miliki termasuk kesenian daerah, sebagai suatu potensi besar untuk mendukung perjuangan kita dalam mewujudkan kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan bersama.

Hal tersebut dikemukakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Bwonoi X adalam sambutan tertulisnya yang dibacakabn Asisten Administrasi Pembangunan Setda Proviansi DIY dr.Andung Prihadi.M.Kes ketika membuka Festival Jathilan dan Reog ke-III Tingkat Provinsi DIY pagi kemarin(Minggu,3/6) di Wduk Sermo,Kokap,kulonprpgo yang juga dihadiri Bup[ati Kulonprogfodr.Hasto Wardoyo.Sp.(O)G.

Menurut Gubernur dIY tanpa adanya pemahamanyang benar akan nilai-nilai perjuangan yang bertumpu padasikap percaya diri dan rasa memiliki yang kuat, kita akan meraih apa yanga dicitacityakan, bahklan untuk sekedar terlepas dari kondisi memprihatinkan yang dialami sebagaian masyarakat yaitu kemiskinan.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY Tasbir.SH.M.Hum menyatakan maksud dan tujuan diselenggarakan Festival Jathilan dan Reog ke III selain untuk memperkenalkan, mempromosikan nilai-nmilai seni tradisional sebagai salah satu asset budaya bangsa,memberikan sajianhiburan pada wisatawan baik domistik mancanegara terhada karya senii kerakyatan juga untuk memberikan wadah untukberkreasi dan berprestasi bagi masyartakat/pelaku seni budaya sehingga adiharapkan mampu mengembangakan nilai yang terkandung di dalamnya.

Kepala Dinas pariwisata lebih lanjut menjelaskan bahwaSelain gelar FestivalJathilan dan Reogini,Dinas pariwisata Provinsi DIY dalam bulan Juli mendatang di obyek wisata Pantai Glagah akan digelar Konggres I Layang-layang se-Indonesia, yang akan dibuka oleh Menteri, dan masuk MURI untuk layang-layang tradisional terbanyak,

Sementara itu Bupati kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo.Sp.(O)G menyatakan bahwa Obyek wisata pantai di Kabupaten Kulonprogo akan mengalami kekurangan seiring dengan adanya megaproyek, sehingga wisata akan dikembangkan ke arah utara dengan obyek wisata yang sudah ada.

Menyinggung pengembangan obyek wisata di Kulonprogo bupati mengatakan bahwa yang tersisa tinggal pantai di Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu, yang saat ini dikembangkan untuk tambak udang,

Terkaitdiselenggarakannya Kegiatan Festival Jathilan dan Reog Hasto mengatakan bahwa seni budaya yang kita miliki sangat beragam, dan keberagaman ini menunjukan bangsa kita punya kreatifitas terhadap seni tinggi.

Festival sebagai media apresiasi sekaligus mengekploitasi seni yang sedang berkembang di masyarakat. Sebagai bagian program budaya untuk memperkuat ketahanan budaya bangsa di tengah masuknya budaya asing, serta dapat dijadikan hiburan bagi masyarakat.

Dalam Festival Reog dan Jathilan Provinsi DIY yang berlangsung sehari itudiikuti 12 kelompok seni yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok seni Jathilan dan kelompok seni Reog, masing-masing kabupaten/kota menampilkan satu group kesenian Reog dan Jathilan, dan sesuai tata tertib tuan rumah boleh menampilkan lebih, sehingga Kulonprogo menampilkan dua group kesenian Jathilan dan tiga group Reog.

Sedangkan Dewan Juri terdiri Kuswansatyo dari UNY, Supadmo dari ISI Yogyakarta dan Bugisiswanto dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. (Kar)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: