21 Des 2023
  Humas DIY Berita,

Film RA Kartini Semakin Meneguhkan Identitas Pendidikan di DIY

Yogyakarta (21/12/2023) jogjaprov.go.id - Guna meneguhkan identiknya DIY dengan dunia pendidikan, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendorong produksi film monolog RA Kartini. Film ini dikerjasamakan antara Pemda DIY dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Surakarta, lanjutan kerjasama sebelumnya yang telah menghasilkan film Ki Hajar Dewantara.

Wakil Rektor III ISI Surakarta Sugeng Nugroho, Ketua Tim Research film RA Kartini, Pramutomo beserta tim, melakukan konsultasi terhadap naskah awal film kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. Rombongan ini diterima Sri Sultan di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Kamis (21/12).

Wakil Rektor III ISI Surakarta Sugeng Nugroho menyampaikan, pihaknya telah berkirim surat kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X terkait dengan konsultasi pembuatan film RA Kartini. Saat ini naskah film sedang disusun dan pihaknya memerlukan arahan-arahan serta masukan dari Sri Sultan Hamengkubuwono tersebut. Ia mengatakan perlu meminta arahan terkait dengan naskah tersebut karena hal ini sangat penting agar nantinya film yang mereka garap dapat memenuhi harapan.

Sugeng menuturkan kerjasama antara Pemda DIY dengan ISI Surakarta ini telah berjalan bertahun-tahun lamanya. MoU kerjasama selalu diperbaharui per 3 tahun sekali seperti halnya yang terjadi pada penggarapan film RA Kartini ini. Dirinya berharap seluruh kerjasama ini mampu memberikan edukasi dan manfaat positif bagi generasi muda di seluruh Indonesia. “Tidak hanya menguatkan Citra DIY sebagai Kota pendidikan saja namun juga mampu memberikan wawasan lebih serta inspirasi bagi generasi muda agar berkeinginan lebih untuk menggali ilmu pengetahuan di sekitarnya,” ujar Sugeng.

Sementara itu Pramutomo menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah memproduksi satu judul film yaitu Ki Hajar Dewantara pada tahun 2022. Kemudian tahun ini, kerjasama dilanjutkan dengan pembuatan film RA Kartini. Untuk pemilihan Ki Hajar Dewantara dan RA Kartini tersebut merupakan pilihan dari Sri Sultan Hamengkubuwono X sendiri, yang dimaksudkan untuk memberi penguat identitas bagi Yogyakarta sebagai Kota pendidikan.

"Beliau sendiri yang memilih baik Ki Hajar maupun RA Kartini. Visi yang dibangun dari pembuatan film monolog tokoh ini adalah untuk memberikan pengayaan kepada identitas Yogyakarta sebagai Kota pendidikan. Bagaimanapun menurut Sri Sultan, Ki Hajar dan RA Kartini di lepas dari pendidikan sesuai dengan porsinya masing-masing," ujar Pramutomo.

Ditanya lebih lanjut mengenai mengapa Sri Sultan memilih RA Kartini yang notabene terlahir di Jepara, maka Pramutomo pun menjelaskan bahwa RA Kartini adalah keturunan sah dari Sri Sultan Hamengkubuwono VI. Meskipun banyak yang tidak tahu sejarah tersebut, namun fakta tersebut tidak bisa dibantah dan diabaikan. Menurut pramoetomo Sri Sultan Hamengkubuwono X sangat memahami asal usul dari RA Kartini tersebut. Ia menyebutkan bahwa RA Kartini adalah cucu dari GKR ANGGER yang diterimakke pada Pangeran Wijil atau Adipati Demak.

"Ki Hajar adalah tokoh dari Pura Pakualaman sementara RA Kartini memiliki darah ningrat dari Keraton Yogyakarta. Saya kira bukan karena kebetulan Ngarsa Dalem memilih dua tokoh tersebut. Ki Hajar Dewantara sendiri adalah Bapak Pendidikan di Indonesia dan di satu sisi Ngarsa Dalem punya pandangan pula bahwa RA Kartini juga merupakan tokoh pendidik bagi kaum perempuan," jelas Pramutomo.

Pramutomo menambahkan, RA Kartini sendiri merupakan sosok yang cukup kuat gaungnya di Belanda. Oleh karena itu ia berharap bahwa film ini nantinya bisa memiliki target kompetitif. Sri Sultan telah menyetujui hal tersebut dan telah pula memberikan gambaran konsekuensi apabila akan menggarap film ini lebih serius, salah satunya adalah risiko biaya produksi yang tinggi. Ia sendiri menuturkan siap untuk memikul tanggung jawab, tersebut dan berharap Pemda DIY juga memberikan dukungan penuh untuk lebih kompetitif lagi, sehingga bisa mengikutsertakan film RA Kartini ini di festival-festival film yang bergengsi di Belanda. (uk/jon)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: