15 Mei 2024

Filosofi Kiai Turunsih Cermin Kehidupan Sleman

Sleman (15/05/2024) jogjaprov.go.id - Kirab pusaka Tumbak Kanjeng Kiai Turunsih pada Upacara Dirgahayu ke-108 Kabupaten Sleman, menandai momentum bersejarah lahirnya kabupaten di sisi utara DIY ini. Upacara peringatan yang dihadiri oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X ini digelar di Lapangan Denggung, Sleman pada Rabu (15/05) sore.

Bertindak sebagai inspektur upacara, Sri Paduka saat membacakan amanat Gubernur DIY mengatakan, pusaka Tumbak Kanjeng Kiai Turunsih memiliki makna mendalam bagi jajaran pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. Filosofi pusaka ini bahkan selaras dengan filosofi Yogyakarta.

"Filosofi Kiai Turunsih, mencerminkan petunjuk agung menuju jalan kemuliaan, yang senantiasa menjadi pedoman kita dalam meniti kehidupan yang penuh arti. Kesemua itu, selaras dengan Filosofi Yogyakarta, "hamêmayu-hayuning bawânâ" yang menyandang nilai-nilai kewajiban manusia," imbuh Sri Paduka.

Sri Paduka menjelaskan, “Tri Satyâ Brâtâ” yang menjadi nilai-nilai kewajiban manusia, berasal dari ajaran luhur Sultan Agung Hanyâkrâkusumâ, “mangasah-mingising budi, mêmasuh-malaning bumi, mêmayu-hayuning bawânâ”. Nilai pertama, “rahayuning bawânâ kapurbâ waskitaning manungsâ”, bahwa kesejahteraan dunia dapat dicapai apabila manusia memiliki ketajaman rasa, yang menunjuk pada harmoni hubungan antara manusia dengan alam.

Nilai kedua, “darmaning manungsâ mahanani rahayuning nagârâ”, bahwa hidup manusia adalah manifestasi kewajiban menjaga keselamatan negara. Nilai ketiga, “rahayuning manungsâ dumadi sayêkti karânâ râsâ kamanungsaning sarirâ piyambak”, bahwa keselamatan manusia diwujudkan oleh kemanusiaannya itu sendiri.

"Itulah pula yang menjadi alasan, mengapa pusaka pemberian Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dikirabkan, agar masyarakat mengetahui, bahwa berbagai daya upaya yang telah dilakukan oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman, sudah seharusnya senantiasa diiringi doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," papar Sri Paduka.

Sri Paduka pun berharap seluruh rangkaian Upacara Dirgahayu ke-108 Kabupaten Sleman dapat berjalan dengan dengan lancar, khidmat, dan tanpa halangan sesuatu apa pun. "Semoga kebahagiaan dan kesejahteraan senantiasa melingkupi seluruh warga Sleman," imbuh Sri Paduka.

Sementara itu, Bupati Sleman, Kustini mengatakan, kemajuan Kabupaten Sleman yang telah dicapai sampai saat ini tidak cukup dilakukan melalui kerja keras pemerintah saja. Namun kerja keras tersebut harus dibarengi dengan doa, dukungan, dan partisipasi masyarakat.

"Ini sesuai dengan tema hari jadi Kabupaten Sleman tahun ini, Greget Nyawiji Lan Hangayomi, Sesarengan mBangun Sleman. Untuk itu, saya mengajak seluruh warga Sleman untuk bersatu bersama memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi Sleman,” katanya. (Rt/Rcd/Ts/Jon)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: