19 Sep 2022
  Humas DIY Berita,

Ganjar Pranowo: DIY Satu Langkah Seribu Saudara

Yogyakarta (19/09/2022) jogjaprov.go.id - DIY istimewa karena bisa menjadi rumah bagi siapa saja, bagi seluruh masyarakat yang mendiaminya. Seistimewa itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggambarkan DIY yang baginya ibarat satu langkah seribu saudara.

Bagi Ganjar Pranowo yang menghabiskan masa mudanya untuk menimba ilmu di kampus negeri paling tua di Indonesia, UGM ini sangat kental dengan DIY. Dari kantornya di Pemprov Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Ganjar banyak bertutur tentang bagaimana DIY menjadi begitu lekat sebagai saksi perjalanan yang mendewasakannya.

"Bukan cuma nuansa keilmuan, nuansa kamanungsan di Jogja ini susah sekali didapat di daerah lain," kata Ganjar pada Rabu (24/08).

Ganjar menuturkan, ketika berada di DIY, banyak perbincangan ilmiah yang mewarnai. Namun, ada kesantunan dalam setiap bahasan yang tercipta dalam ruang-ruang diskusi tersebut. Iklim yang sepertilah yang menurut Ganjar semakin leluasa untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Baginya, yang jauh lebih mengesankan di DIY adalah ajaran untuk tidak hanya menuntut ilmu pada manusia, tapi juga didorong untuk memiliki kesadaran agar belajar pada alam.

"Meski banyak hal diperbincangkan secara ilmiah tapi rasa ora gelem ndhisiki kaweruh, ora gelem nggege mongso, tetap dipegang teguh oleh siapapun yang menginjak tanah di Jogja," ujar Ganjar.

Bagi seorang Ganjar, budaya tenggang rasa dan saling menghargai menjadi hal yang begitu kental dalam benaknya. Hal-hal kecil seperti saling menyapa, bertutur santun, guyonan khas dan kesederhanaan yang membuatnya rindu. Tidak hanya dirinya saja, namun Ganjar yakin, banyak orang yang pernah tinggal ataupun singgah, akan kesulitan untuk tidak kembali.

Keistimewaan DIY ini membuat Ganjar muda merasa menjadi manusia seutuhnya. Buatnya, adalah anugerah bisa menimba ilmu di Kota Budaya ini. Faktanya, tidak hanya ilmu akademis yang berhasil diraih, tapi banyak filsafat kehidupan dari masyarakat sekitar yang ia dapat. Tentunya hal itu tidak dia dapatkan dari bangku kuliah.

"Jogja Istimewa itu bukan cuma karena banyak kenangannya, tapi karena menyediakan banyak stok. Rasa bahagia bukan cuma karena sejarah Jogja Istimewa, karena bisa menjadi rumah bagi siapa saja. Di Jogja pikiran dan jiwa kita diajarkan untuk sekokoh Merapi, mesti datang rintangan sebesar ombak badai laut selatan. Jogja itu satu langkah seribu saudara," urai Ganjar. (uk)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: