28 Okt 2023

Gelaran PESPARANI III Kembali Ingatkan Pentingnya Kebersamaan

Jakarta (28/10/2023) jogjaprov.go.id - Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menghadiri pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik Tingkat Nasional III Tahun 2023 pada Sabtu (28/10). Acara yang digelar di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara ini mengangkat tema "Kebersamaan dalam Keberagaman".

Gelaran seni religi Katolik ini diikuti oleh sekitar 7.500 peserta dari 38 provinsi dan mempertandingkan 13 kategori lomba. Acara pun diawali dengan iring-iringan 38 kontingen provinsi peserta yang meriah. PESPARANI III ini digelar sejak 27 Oktober hingga 1 November 2023.

Kontingen DIY terdiri dari 52 peserta yang didampingi oleh enam pelatih dan tujuh orang official. Pada PESPARANI kali ini kontingen DIY mengikuti 8 kategori lomba, yakni paduan suara dewasa campuran, Mazmur anak, Mazmur remaja, Mazmur OMK, Mazmur dewasa, cerdas cermat anak, cerdas cermat remaja, dan bertutur kitab suci.

Saat menerima audiensi kontingen DIY sebelum keberangkatan, Sri Paduka telah berpesan agar PESPARANI tidak hanya dijadikan ajang lomba, tapi juga sebagai ajang dalam membangun komunikasi antar kontingen yang berasal dari seluruh Indonesia.

"Kita bertemu, bersilahturahmi menambah teman, silahturahmi membawa kebaikan tersendiri. Dan mohon kepada pembimbing untuk tidak terlalu memaksakan keinginan kepada para peserta, yang paling penting peserta bisa menampilkan yang terbaik," imbuh Sri Paduka.

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya pada pembukaan PESPARANI III mengatakan, PESPARANI diharapkan bisa semakin mempertebal keimanan umat Katolik dan kecintaan terhadap negara. Dan sebagaimana yang diajarkan dalam Islam, umat Katolik baginya memang bukan saudara seiman, namun saudara dalam kemanusiaan.

"Saya ingat ucapan dari Romo Suharyo, yang juga adalah guru saya, kiai saya. Beliau mengatakan, doktrin utama beliau adalah 100% katolik, 100% Indonesia. Kalimat sederhana ini tentu harusnya mampu menginspirasi kita semua sebagai warga bangsa Indonesia bahwa kita kodratinya dicirikan majemuk," ungkapnya.

Menurut Yaqut, kodrati kemajemukan Indonesia tersebut sangat erat hubungannya dengan tema yang diangkat PESPARANI III. Kebersamaan dalam keberagaman menjadi kunci merdekanya Indonesia. "Saya percaya umat Katolik mampu menjaga keberagaman sebagai sebuah kebersamaan, sekaligus sebuah kekuatan bagi bangsa ini," imbuhnya.

Uskup Agung, Ignasius Kardinal Suharyo mengatakan, sejak penyelenggaraan PESPARANI I, PESPARANI selalu dilaksanakan di sekitar tanggal 28 Oktober dengan sengaja. Ini dikarenakan tanggal 28 Oktober adalah hari ulang tahun Sumpah Pemuda dan tahun ini telah masuk usia 95 tahun.

"Bagi saya sendiri dan bagi umat Katolik, hal ini pasti mempunyai pesan dan makna yang istimewa, yaitu ketika kita mengadakan PESPARANI, menyanyikan lagu-lagu gereja, kita ingin memuliakan Tuhan. Ketika kita mengadakan PESPARANI di momen Sumpah Pemuda, kita ingin menunjukkan cinta kita akan tanah air yang telah terungkap dengan sangat jelas di dalam rumus satu nusa, satu bangsa, satu bahasa," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia PESPARANI III, Sebastian Salang mengatakan, penyelenggaraan PESPARANI III ini adalah sebuah berkat sekaligus rahmat karena PESPARANI selalu dijiwai dengan semangat Sumpah Pemuda. Selain penyelenggaraan tahun ini juga bertepatan dengan momentum tahun politik, di mana akan terjadi pertarungan dan persaingan.

"PESPARANI III ini juga menjadi momen untuk mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa, bahwa pertarungan politik di event politik ini boleh dilakukan sebagai bagian dari semangat demokrasi kita. Namun pesan kebangsaan dan moral yang sangat penting yang perlu diingat oleh seluruh komponen bangsa adalah tetap harus menjaga Pancasila," ungkapnya.

Menurut Sebastian, seluruh rangkaian acara ini disaripatikan dalam sebuah tema, yakni "Kebersamaan dalam Keberagaman". Dengan begitu, semua potensi bangsa wajib dikembangkan untuk kepentingan bangsa. "Dan acara ini tak hanya menjadi momen iman dan budaya, tapi juga menjadi momen bangsa," imbuhnya. (Rt/Alh)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: