22 Des 2015
  Humas Berita,

Gubernur DIY: Tinggi Budaya Baca, Tinggi Pula Peradaban

YOGYAKARTA (21/12/2015) portal.jogjaprov.go.id – Sejak memasuki sekolah, kita tidak asing dengan kata perpustakaan. Namun kedekatan kosakata itu tidak paralel dengan minat kunjungannya. Mungkin karena perpustakaan terkesan sebagai tempat tumpukan buku-buku tua dan berdebu. Kini teknologi informasi telah mengubah citra perpustakaan yang kumuh menjadi perpustakaan yang modern, sebuah digital library dimana melalui media elektronik lebih memudahkan penggunaannya dalam mengakses informasi.

Demikian disampaikan Gubernur DIY, Hamengku Buwono X, pada acara peresmian Perpustakaan BPAD DIY “Grhatama Pustaka” yang berlokasi di Jalan Janti Banguntapan, Kabupaten Bantul, pagi tadi (21/12). Lebih lanjut Gubernur mengatakan bahwa setiap pergeseran budaya ditandai tiga tahap kebudayaan yaitu tahap mitis, ontologis, dan fungsionalis.

“Budaya lisan berada pada fase pertama dan permulaan fase kedua. Ini artinya budaya membaca suatu masyarakat menjadi ukuran kemajuan peradaban. Dengan kata lain semakin tinggi budaya membaca semakin tinggi pula taraf peradaban masyarakat tersebut. Jika menggunakan perspektif Van Peursen, sebenarnya kita masih berada di fase mistis dan ontologis sekalipun hidup dalam peradaban modern. Masyarakat kita lebih dekat dengan budaya tutur atau oral tradition daripada budaya baca. Di tengah kuatnya tarikan budaya tutur, tiba-tiba datang teknologi audiovisual yang menyajikan berbagai hiburan yang bisa didengar dan dilihat. Kondisi ini makin menjauhkan masyarakat terhadap budaya baca karena budaya menonton dan mendengar jauh lebih mudah dan menyenangkan daripada budaya baca,” ungkap Gubernur.

Kepala BPAD DIY, Budi Wibowo, SH, MM, dalam laporannya menjelaskan Grhatama Pustaka yang berdiri di atas lahan seluas 2.4 hektare ini siap menjadi destinasi edukatif rekreatif bagi masyarakat khususnya di DIY. Gedung perpustakaan dirancang mengakomodasi fungsi perpustakaan sebagai institusi pememenuhan kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi. Fasilitas yang disediakan yaitu: ruang baca yang representatif, ruang bermain anak, ruang mendongeng, ruang seminar dan diskusi, ruang audio visual, auditorium, gazebo, amfiteater, bioskop 6 dimensi, dan coffee shop. Koleksi perpustakaan meliputi koleksi langka, koleksi braille, koleksi umum, koleksi referensi, serta koleksi digital.

“Bangunan ini mempunyai empat sirip. Bila dilihat dari atas, laksana baling-baling berputar yang menggambarkan dinamisasi manusia dalam rangka mencapai kesempuirnaan hidupnya yang diwujudkan dalam empat pilar yaitu: prakoso, agung, wulung, dan wangi. Itulah capaian pribadi orang Jawa,” terang Budi.

Dalam acara peresmian ini, Gubernur juga menyerahkan penghargaan bagi para pemenang lomba jingle dan maskot dimana pemenang pertamanya yaitu L. Agus Wahyudi (lomba jingle) dan Husni Muarif (lomba maskot), serta menandatangani prasasti Grhatama Pustaka. Turut hadir dalam acara peresmian perpustakaan Grhatama Pustaka yaitu anggota DPD RI, anggota Forkompimda DIY, wakil ketua DPRD DIY, anggota komisi A, Sekda DIY, serta Kepala SKPD DIY. (hdi)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: