02 Jun 2023
  Humas DIY Berita,

Gunakan Kucuran Danais, Revitalisasi Pasar Sentul Dimulai

Yogyakarta (02/06/2023) jogjaprov.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) dan Dinas Perdagangan tengah merevitalisasi Pasar Sentul yang berlokasi di Jalan Sultan Agung mulai Mei hingga Desember 2023. Selama revitalisasi, sebanyak 529 pedagang Pasar Sentul telah direlokasi dan menempati shelter sementara di Jl. Babaran, Kelurahan Pandeyan Kemantren Umbulharjo Yogyakarta.

Revitalisasi Pasar Sentul masuk dalam penataan kawasan cagar budaya Pakualaman sehingga menggunakan kucuran dana keistimewaan (Danais) dengan total Rp 28,43 miliar. Rincian revitalisasi pasar diproyeksikan memakan waktu 6,5 bulan dan bisa ditempati para pedagang pada Januari 2024 mendatang inii yaitu pembangunan fisik Pasar Sentul Rp 24,85 miliar, pembangunan fisik shelter sementara Rp 2,5 miliar, manajemen konstruksi Rp 884 juta, pengawasan shelter Ro 100 juta dan review Rp 100 juta.

Kepala Bidang (Kabid) Penataan Bangunan DPUPKP Kota Yogyakarta Fakhrul Nur Cahyanto mengatakan revitalisasi Pasar Sentul berupa penambahan lantai dari satu lantai, menjadi dua lantai ditambah rooftop. Hal ini mempertimbangkan rencana penataan pedagang Lapangan Alun-alun Sewandanan Pakualaman dari Pemda DIY ke depan. Arsitektur fasad bangunan mengusung gaya Indis sesuai rekomendasi Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB).

" Pedagang Pasar Sentul telah menempati shelter sementara di lahan calon Kantor Kelurahan Pandeyan dan tanah milik Pemda DIY selama 8 bulan kedepan. Shelter tersebut sendiri telah dilengkapi berbagai fasilitas seperti toilet, mushola, parkir motor dan mobil, area bongkar muat hingga pos jaga, termasuk listrik dan air," tuturnya di Yogyakarta, Selasa (02/06/2023).

Fakhrul menilai revitalisasi Pasar Sentul perlu dilakukan meskipun kondisi kerusakan bangunan secara fisik tidak terlalu parah. Pihaknya justru melihat dari situasi dan kondisi pedagang di Pasar Sentul yang sudah tidak layak alias banyak pedagang nekat berjualan di depan pasar sampai ke bahu jalan sehingga acap kali menjadi biang kemacetan. Penataan Pasar Sentul sendiri menjadi bagian dari revitalisasi Alun-alun Sewandanan Pakualaman termasuk penataan pedagang kali lima (PKL).

" Kondisi Pasar Sentul memang sudah tidak layak karena luapan pedagang bukan akibat kerusakan bangunan fisiknya. Luapan pedagang meluber ke jalan sehingga menimbulkan kemacetan setiap pagi harinya. Jadi kami berharap dengan revitalisasi ini akan mengurangi kepadatan yang ada di Jl. Sultan Agung,” tandasnya.

Diakuinya, konsepnya revitalisasi bangunan Pasar Sentul sendiri tidak jauh berbeda dengan Pasar Prawirotaman yang terdiri dari 3 lantai berupa dua lantai dengan satu rooftop atau area terbuka sebagian. Pasca revitalisasi, Pasar Sentul mampu menampung setidaknya 700 pedagang baik 529 pedagang dari Pasar Sentul dan selebihnya luapan pedagang di luar pasar maupun PKL dari Alun-alun Sewandanan. Para pedagang akan dibagi dalam beberapa zona nantinya, Pembagian pedagang yang akan menempati Pasar Sentul menjadi ranah Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta.

“ Pasar Sentul sudah waktunya diperbaiki. Harapannya yang kios kembali ke bawah biasa dan kapan pun mulai bisa ditempati terserah. Pedagang itu tidak minta mewah tetapi lancar dan laris dagangannya. Seperti. berjualan di shelter ini, saya harus cari langganan baru lagi karena yang lama merasa shelter terlalu jauh, tetapi tidak masalah,” ujar Pemilik Kios Sembako, Pariyem yang telah berjualan di Pasar Sentul sejak awal.

Pemilik Kios Kelontong Bu Roso, Tanti menyatakan kondisi Pasar Sentul sendiri relatif masih bagus di bagian depan, namun bagian dalam banyak yang bocor dan saluran airnya sering mampet. Untuk itu, para pedagang memaklumi dan mendukung pembangunan Pasar Sentul yang tengah dilakukan Pemkot Yogyakarta. untuk itu, pedagang bersedia pindah ke shelter sementara sejak 1 Mei 2023 dan akan kembali ke Pasar Sentul pada Januari 2024 mendatang. Tanti sendiri baru berdagang di Pasar Sentul mulai 2008 lalu, meneruskan usaha orangtuanya yang sudah berjualan kelontong sejak awal Pasar Sentul berdiri.

“ Saya pribadi lebih senang di renovasi bukan revitalisasi karena pasarnya masih bagus. Namun, saya yakin pembangunan ini demi kebaikan
pedagang. Alhamdulillah, penjualan lumayan dan fasilitas shelter lengkap. Harapannya dengan penataan Pasar Sentul ini bisa lebih baik, teratur, bersih dan nyaman. Jika sudah selesai, kami mohon semua pedagang bisa ditampung masuk sehingga bebas dari luapan pedagang,” ungkap Tanti. (Fn/Im/Hr/Dvd)

Bagaimana kualitas berita ini: