28 Sep 2023
  Humas DIY Berita,

Gunungan Kakung di Pura Pakualaman Ludes dalam Sekejap

Yogyakarta (28/09/2023) jogjaprov.go.id - Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat telah melaksanakan rangkaian peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan menggelar Hajad Dalem Sekaten. Pelaksanaannya akan diawali sejak Kamis (21/09) hingga Kamis (28/09). Pada Kamis (28/09) pagi, arak-arakan Bregada dan Gunungan keluar dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat pukul 10.00 WIB. Salah satu Gunungan, yaitu Gunungan Kakung langsung dibawa ke Pura Pakualaman.

Ratusan masyarakat memadati area pintu gerbang Pura Pakualaman sejak pagi untuk turut menyaksikan arak-arakan Bregada dan merayah Gunungan. Selain Gunungan, masyarakat juga antusias untuk menyaksikan dua ekor gajah yang mengawal rombongan bersama dengan Prajurit Pura Pakualaman yakni Dragunder dan Plangkir. Arak-arakan tiba di Pura Pakulaman sekitar pukul 11.30 WIB dan langsung memasuki Pura Pakualaman untuk prosesi serah terima.

Rombongan diterima oleh Kanjeng Raden Tumenggung Praja Anggana Penghageng Urusan Kapaniteran Kadipaten Pakualaman. Setelah didoakan, Gunungan Kakung kembali dibawa keluar dan diperbolehkan untuk dirayah. Dalam waktu singkat, isi gunungan habis diperebutkan masyarakat. Gunungan Kakung berbentuk kerucut dengan kerangka terbuat dari besi. Pada bagian atas terdiri dari mustaka yang dibuat dari baderan, kue dari tepung beras yang dibentuk seperti ikan bader (ikan tawes). Di bawah baderan terdapat bendul, sangsangan, dengul, pelokan, dan tangkilan kacang.

Garebeg itu sendiri merupakan salah satu upacara yang hingga saat ini rutin dilaksanakan oleh Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kata Garebeg, berasal dari Bahasa Jawa memiliki arti berjalan bersama-sama di belakang Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sayuran serta palawija yang menjadi bahan dalam Gunungan melambangkan bahwa sejatinya kita adalah masyarakat agraris.

Ditemui usai merayah Gunungan, Wulan yang berasal dari Yogyakarta mengatakan belum pernah mengikuti proses Garebeg. Sehingga datang ke Pura Pakualaman dan memberanikan diri ikut merayah Gunungan.Selain proses Garebeg pagi ini, di malam hari akan berlangsung Bedhol Songsong Pementasan Wayang Kulit Lakon Mahabarata Lampahan Pandawa Mahabhiseka. Bersama Dalang M. Riyo Cermokondhowijoyo Kagungan Dalem Tratag Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta. (Wd/Im/Dvd)

Bagaimana kualitas berita ini: