01 Okt 2023
  Humas DIY Berita,

Haksap 2023, Perkokoh Nilai Luhur Pancasila

Sleman (01/10/2023) jogjaprov.go.id – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi momentum mengingatkan sekaligus pembelajaran kepada generasi muda akan sejarah kelam tragedi G30S/PKI yang tidak boleh terulang atau terjadi kembali. Seperti penghianatan terhadap sesama anak bangsa dan keinginan kelompok-kelompok tertentu yang dapat membuat persatuan dan kesatuan NKRI terpecah belah.

Komandan Pangkalan TNI AU Adisutjipto (Danlanud Adisutjipto) Marsekal Pertama (Marsma) TNI Dedy Susanto, S.E. mengungkapkan hal demikian saat ditemui usai bertindak selaku inspektur upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila DIY Tahun 2023 pada Minggu (01/10). Bertempat di Lapangan Monumen Pancasila, Kentungan, Yogyakarta, bertindak sebagai komandan upacara tersebut yakni Mayor Laut (PM) Siswanto S.H. yang sehari-harinya menjabat Komandan Departemen Polisi Militer Angkatan Laut Lanal Yogyakarta.

“Kita pernah mengalami sejarah atau catatan sejarah yang sangat tidak enak untuk dikenang ya. Adanya peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini, ini momentum untuk mengingatkan kepada para generasi muda bahwa sejarah kelam itu tidak boleh terulang lagi. Dan ini juga bukti bahwa siapapun yang ingin merubah Pancasila dengan (cara) apapun itu tidak akan pernah berhasil,” ujar Marsma TNI Dedy.

Menurut Marsma TNI Dedy, pada realitas saat ini, seluruh nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri telah diimplementasikan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi nilai-nilai Pancasila tersebut pun diharapkan tidak luntur hingga di masa yang akan datang.

“Jadi jangan sampai ketuhanannya luntur, kemanusiaannya luntur, persatuannya luntur, kerakyatannya luntur atau keadilannya luntur. Ini yang harus kita pupuk,” jelas Marsma TNI Dedy.

Marsma TNI Dedy menambahkan, nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila pun sudah semestinya senantiasa diajarkan sedari dini kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Dengan catatan, hal tersebut menjadi PR bersama, bukan hanya beberapa pihak tertentu.

“Karena sesuatu itu, kalau tidak diajarkan, tidak akan pernah tahu. Orang tidak mungkin tahu dengan sendirinya tanpa ada yang mengajarkan, tanpa ada yang memberi tahu. Sama dengan anak-anak kita, bagaimana dia tahu baca tulis kalau tidak diajarkan. Sama juga dengan generasi muda, bagaimana mereka tahu nilai-nilai Pancasila kalau itu tidak pernah diajarkan. Ini yang jadi PR kita bersama. Jadi nilai-nilai Pancasila itu harus tetap diajarkan, apa sih Pancasila itu, apa nilainya,” terang Marsma TNI Dedy.

Marsma TNI Dedy pun berharap, peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini juga menjadi momentum bagi generasi muda untuk mengingat perjuangan para pahlawan revolusi yang gugur pada masa peristiwa G30S/PKI, terutama Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono. Kedua sosok tersebut gugur dalam peristiwa G30S/PKI yang terjadi di daerah Kentungan, Sleman, Yogyakarta.

“Sedikit generasi sekarang ini yang tahu bahwa di Yogjakarta itu ternyata juga ada kejadian, 2 pahlawan revolusi yaitu Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono yang juga menjadi korban kebiadaban partai komunis saat itu. Ini juga perlu menjadi pelajaran bagi kita bahwa kejadian itu tidak hanya terjadi di Jakarta. Ternyata pada hari yang sama, seorang komandan korem dan kasremnya diculik, dianiaya, dibunuh,” papar Marsma TNI Dedy.

Pada kesempatan tersebut, upacara yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam ini berjalan penuh khidmat. Para peserta upacara terdiri mulai dari jajaran Forkopimda DIY, kepala OPD dan ASN di lingkungan Pemda DIY, satuan Korem 072/PMK, Lanud Adisutjipto, Basarnas DIY, Satpol PP DIY, FKBN DIY, mahasiswa UPN, UII dan UMY, Pramuka DIY, hingga satuan pelajar dari SMK N 2 Depok, SMP N 9 Yk, SMP IT Abu Bakar, dan SMP Kristen Kalam Kudus.

Selain itu, hadir pula sebagai peserta upacara yakni Difabel Siaga Bencana (Difagana) DIY. Dengan penuh khidmat, Difagana DIY mengikuti jalannya serangkaian prosesi upacara meliputi momen mengeningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, dan pembukaan UUD 1945 serta pembacaan ikrar yang dibacakan oleh Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana.

Usai upacara dilaksanakan, dilakukan pula peninjauan Monumen Pancasila untuk mengenang para pahlawan revolusi yang gugur, terutama Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono. Peninjauan tersebut diikuti oleh jajaran Forkopimda DIY serta beberapa tamu undangan.

Pada hari yang sama, Pemda DIY juga menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2023 di Lapangan Kepatihan Kompleks Kepatihan dan Yogyakarta. Upacara yang dipimpin oleh Sekda DIY Beny Suharsono ini diikuti oleh seluruh ASN di lingkungan Pemda DIY.

Pada upacara peringatan yang bertujuan untuk mengenang para pahlawan yang telah gugur dalam Gerakan 30 September 1965 oleh PKI atau biasa disebut peristiwa G30S PKI ini, dibacakan pula ikrar Kesaktian Pancasila. Ikrar yang dibacakan Beny tersebut, telah ditandatangani oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Pada ikrar disampaikan bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rongrongan tersebut dimungkinkan karena kelengahan, kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara.

Semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Beny. (uk/han/sis/wa/sd)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: