26 Jun 2012
  Humas Berita,

Hari Anti Narkoba Internasional Diperingati Dengan Upacara Sederhana

Hari Anti Narkoba Internasional Diperingati Dengan Upacara Sederhana

Gubernur DIY ajak: seluruh elemen masyarakat yang ada di DIY tak terkecuali, untuk mengatakan TIDAK kepada Narkoba.


SLEMAN (26/06/2012) pemada-diy.go.id. Data resmi tahun 2011 korban meninggal akibat overdosis penggunaan Narkoba setiap harinya 41 orang per hari. Tahun 2012 korban bertambah menjadi 50 orang perhari akibat over dosis tersebut. Sehingga dalam satu tahun penduduk dunia kehilangan belasan ribu orang meninggal akibat overdosis.

Hal tersebut dikemukakan Guibernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Puncak Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2012 Tingkat Provinsi DIY tadi pagi (Selasa,26/06)2012) di Lapangan Denggung, Kabupaten Sleman yang juga dihadiri Pejabat Forum Koordinasi Provinsi DIY, Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo.MSi.

Menurut Gubernur DIY Peringatan Hari Anti Narkoba bukanlah sekedar acara yang bersifat serimonial, tetapi lebih merupakan sebuah pergerakaan yang memiliki latar belakang histories dan filosofi social, karena seluruh bangsa di dunia, saat ini sangat prihatin dan bertekad mencegah serta memerangi bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba.

Sementara itu Wakil Bupati Sleman yang juga sekaligus sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Peringatan Hari Anti Narkoba Tingkat Provinsi DIY dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa maksud dan tujuan diadakannya upacara ini adalah dalam rangka mengimplementasikan Intruksi Presiden Nomor 12 tahun 2011 tentang Pelaksanaan dan Strategi Nasional Bidang P4GN tahun 2011-2015 serta untuk mengkampanyekan Penanggulangan Narkoba secara intensif dan ekstensif ke sluruh pelosok tanah air, guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan Narkoba serta meningkatkan daya tangkal masyarakat untuk menolak segala bentuk penyalahgunaan Narkoba sekaligus upaya untuk memulihkan para penyalahguna Narkoba secara bertahap untuk memperoleh layanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi social melalui rawat inap atau rawat jalan serta mencegah kekambuhan melalui program pasca rehabilitasi (after care).

Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional yang bertemakan Think Health Drugs- Hidup Sehat Tanpa Narkoba selain dilakukan dalam bentuk Upacara peringatan, Panitia Tingkat Provinsi DIY juga meneggelar berbagai kegiatan diantaranya Sosialisasi P4GN pada para pelajar, Pembentukan Kader Penyuluh anti Narkoba di lingkungan Pelajar, Mahasiswa, pekerja dan lingkungan pegawai, Lomba Sekolah Bebas Narkoba dan peredaran Gelap Narkoba, Sosialisasi P4GN terhaDAP Penyuluh Agama, kepala Sekolah dan Guru bimbingan konseling, menyelenggarakan refleksi Hari Anti Narkoba Internasional, Dialog inter aktif melalui radio, pagelarana seni budaya, Workshop anti Napza dan lain-lain.

Di bagian lain dalam sambutannya Gubernur DIY mengemukakan bahwa terkait peredaran Narkoba khususnya di daerah Istimewa Yogyakarta sudah pada taraf yang memprihatinkan. Karena dari hasil penelitian yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan universitas Indonesia (UI) hasilnya menyatakan bahwa di DIY terdapat prevalensi penyalahgunaan Narkoba sebesar 2,72 persen dari jumlah penduduk rentan antara usia 10 hingga 59 tahun. Dengan demikian tandas Sultan di Provinsi DIY ini diperkirakan terdapat 68.980 orang yang menjadi korban penyalagunaan narkoba.

Dari jumlah itu lanjut Sultan, kalangan mahasiswa menduduki posisi teratas dalam perhitungan penyalahgunaan Narkoba jenis ganja dan sabu-sabu. Sementara kalau mengambil data dari Satresnarkoba Polresta Yogyakarta, pada tahun 2011 tercatat 66 orang berperkara narkotika, 20 orang diantaranya merupakan mahasiswa, sisanya dari kalangan lain.

Melalui momentum peringatan hari Anti narkoba Internasional 2012 ini Sri Sultan HB X mengajak seluruh lapisan masyarakat Mari kita terus kobarkan semangat persatuan dan komitmen bersama dalam memerangi bahaya penyalahgunaan narkoba. Untuk itu Gubernur DIY berharap semua instansi terkait menjalin komunikasi dan melakukan koordinasi yang intens, sehingga dapat menghindarkan masyarakat dari ancaaman penyalahgunaan narkoba, serta emndorong masyarakat untuk dapat berkoordinasi dalam penanganan Pencegahan, pemberantasan dan Peredaran Gelap narkoba.

Mengakhiri sambutannya dalam Peringatan hari Anti Narkoba tersebut Sultan selain mengingatkan juga mengajak, jangan menunggu hari esok, mari kita lakukan mulai sekarang dengan meingkatkan peran serta seluruh elemen masyarakat, sehingga target Indonesia bebas dari Narkotika tahun 2015 akan bisa terealisasi.

Sekalilagi Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengajak kepada seluruh elemen masyarakat yang ada di DIY tak terkecuali, untuk mengatakan TIDAK kepada Narkoba.

Menandai Peringatan hari Anti Narkoba Internasional Tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selain dibacakan pernyataan Penolakan terhadap Penyalahgunaan Narkoba sikap atau Anti Narkoba oleh sluruh elemen masyarakat Yogyakarta yang dibacakan oleh Hepy Anggraeni PNS BPBD Sleman juga penyematan PIN Anti Naroba oleh Gubernur DIY kepada dua permakilan Pelajar di Sleman.

Peringatan Hari Anti Narkoba juga dimeriahkan dengan penampilan Jathilan Kreasi Baru dari Dayakan, Wonosari, Turi kabupaten Sleman dan Band Pelajar Sleman.(Kar/rsd)

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: