21 Jun 2023
  Humas DIY Berita,

Ikuti Jejak Sang Ayah, Kaisar Naruhito Berkunjung Ke Keraton Yogyakarta

Yogyakarta (21/06/2023) jogjaprov.go.id - Pada tahun 1991, Kaisar Jepang Akihito, ayah dari Kaisar Naruhito, berkunjung ke Keraton Yogyakarta dan ditemui oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sejarah berulang, Kaisar Naruhito mengikuti jejak sang ayah untuk mengunjungi pula Keraton Yogyakarta pada Rabu (21/06). 

Kedatangan Kaisar Hironomiya Naruhito ke DIY ini disambut hangat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas pada jamuan makan malam, Rabu (21/06) di Regol Danapratapa, Kompleks Pelataran Srimanganti, Keraton Yogyakarta. Sebelumnya, Kaisar ke-126 Jepang ini terlebih dulu diterima putri sulung Sri Sultan, GKR Mangkubumi di Regol Kamandungan Lor (Keben) pukul 18.00 WIB

 

Saat ditemui usai acara, GKR Mangkubumi yang merupakan Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Datu Dana Suyasa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ini mengatakan, Kaisar Naruhito disambut dengan Beksan Lawung Ageng. Kaisar Naruhito juga disuguhi dengan batik, keris, dan wayang kulit koleksi Keraton Yogyakarta. “Ya intinya beliau senang sekali karena bisa melanjutkan visit dari orang tuanya dulu sebelumnya,” ujar GKR Mangkubumi.

Tidak hanya itu saja, dalam kesempatan ini, sempat pula dipamerkan Manuskrip bertajuk Serat Baratayuda yang dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwana VII-VIII. Serat ini bercerita tentang perang saudara Pandawa dan Kurawa, karena Kasultanan Yogyakarta bersendikan Islam, maka Pandawa melambangkan prinsip keIslaman (Rukun Islam), Kurawa melambangkan 100 dosa yang harus dilawan manusia. Kaisar Naruhito sempat pula melihat display pertunjukan wayang kulit persembahan Kawedanan Kridhamardawa di Tratag Bangsal Kencana sisi selatan.

Ada banyak kesamaan antara Jepang dan DIY. Selain sama-sama memiliki gunung berapi aktif, keduanya diketahui memiliki sistem kerajaan yang masih terjaga hingga kini. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu dari sekian banyak faktor kerjasama antara Jepang dan DIY bisa terjalin hingga puluhan tahun, dan akan terus berlanjut.

“Pertama, kehadiran Kaisar Jepang kali ini tentunya untuk menjaga silaturahmi dari orang tuanya hingga ke generasi berikutnya, kedua untuk menjalin hubungan semakin baik ke depannya,” kata GKR Mangkubumi.

GKR Mangkubumi mengungkapkan, Sri Sultan dan Kaisar Naruhito terlibat pembicaraan 4 mata. Dalam balutan suasana yang hangat, menurut GKR Mangkubumi, keduanya tampak saling berbincang akrab. Meskipun begitu, GKR Mangkubumi mengaku tidak begitu paham dengan isi pembicaraan, mengingat kedua raja tersebut terlibat perbincangan secara pribadi yang hanya melibatkan keduanya saja.

Pada kesempatan tersebut, Sri Sultan mengenakan busana khas Keraton Yogyakarta pada saat menerima Kaisar Jepang dan rombongan. Ageman atau busana Sri Sultan terdiri atas ageman Takwa, dengan Kuluk Kanigoro dan sinjang atau jarik motif Parang Barong, motif batik yang tidak bisa sembarangan dikenakan di lingkungan Keraton Yogyakarta. GKR Hemas pada kesempatan tersebut mengenakan Kebaya Tangkepan dipadu jarik Parang Barong dengan ornamennya Babon Angrem, menambah aura keanggunan pada Sang Ratu. Pun dengan putri-putri Dalem. Putri-putri Sri Sultan terlihat ayu dengan Kebaya Tangkeban dengan plisir, nyamping parang, dengan rambut yang disanggul tekuk ceplok jenthir.

Hidangan khas Keraton Yogyakarta juga diperkenalkan pada Sang Kaisar saat makan malam tersebut. Beberapa olahan yang sebagian adalah olahan tradisional dihidangkan. Setup Jambu menjadi pilihan welcome drink pada acara tersebut. Hidangan appetizer atau pembuka berupa Sop Ayam Galantine, dengan disusul oleh hidangan utama berupa Nasi Pandan Wangi, Daging Sapi Wagyu Empal Balado, Udang Bakar Madu dan Sate Ayam Jeruk Nipis. Sementara dessert berupa Es Teler Cake turut terhidang.

Suasana jamuan makan malam semakin syahdu dengan  royal orchestra yang mengalunkan nada-nada apik lagu Padang Bulan, Pitik Tukung, Yen Ing Tawang, Lelo Ledung, Kupun Kui, Kidang Talun, Jenang Gula, Sluku Batok, Sue Ora Jamu, Pitik Walik Jambul dan Jamuran. (uk)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: