07 Mei 2018
  Humas Berita,

Ilmuwan Jepang Buktikan Melinjo Baik Bagi Kesehatan

Yogyakarta (07/05/2018) jogjaprov.go.id - Ilmuwan asal Jepang Prof. Mitsuhiro Watanabe, Ph.D telah 15 tahun melakukan penelitian terhadap tanaman melinjo yang keberadaannya cukup banyak di DIY. Watanabe pun berhasil membuktikan jika buah melinjo memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

“Jadi dalam penelitian ini kami membuat ekstrak dari buah melinjo yang memang buah asli Indonesia. Dan ternyata hasil penelitian kami mengungkap ekstrak melinjo sangat bagus untuk kesehatan, terutama untuk mencegah diabetes dan obesitas,” ujar Prof. Mitsuhiro Watanabe, Ph.D pada Senin (07/05).

Ditemui usai bertemu Gubernur DIY di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta, Watanabe mengungkapkan, ekstrak melinjo untuk menjaga kesehatan merupakan solusi bagi masa kini, karena banyak makanan mengandung lemak yang dikonsumsi masyarakat, utamanya masyarakat muda. Hasil penelitiannya membuktikan ekstrak melinjo kaya akan senyawa gnetisin atau gnetinae.

“Senyawa inilah yang membantu meningkatkan kesehatan manusia. Karena itu sejak sekitar 5-6 tahun lalu, ekstrak melinjo ini sudah kami pasarkan di Jepang, sedangkan di Indonesia sendiri masih dalam proses menuju pemasaran,” imbuh Direktur Laboratorium Ilmu Kesehatan Keio University, Jepang ini.

Ilmuwan bidang metabolik sindrom dan anti anging ini mengungkapkan, dipilihnya melinjo sebagai bahan penelitiannya dikarenakan DIY menjadi salah satu daerah di Indonesia penghasil buah melinjo selain Banten. Di sisi lain angka harapan hidup di DIY lebih panjang sekitar 5-6 tahun dibanding dengan angka harapan hidup di Indonesia pada umumnya.

“Dan ternyata benar melinjo baik untuk kesehatan. Sementara di Jepang tidak ada melinjo dan di masa depan kami ingin khasiat ini bisa mendunia. Ekstrak melinjo dalam penelitian ini kami buat menggunakan teknologi fermentasi asal Jepang,” ungkapnya.

Terkait anggapan kebanyakan masyarakat Indonesia bahwa melinjo menyebabkan penyakit asam urat, Watanabe menegaskan, melinjo bukan penyebab asam urat. Penyebab asam urat setelah mengkonsumsi melinjo lebih pada prosesnya bukan karena buahnya. “Seringkali melinjo dikonsumsi usai digoreng, itulah yang tidak baik bagi kesehatan,” tuturnya.

Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat Winarno Tohir mengatakan, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap penelitian terkait melinjo harus terus dilanjutkan. Selanjutnya, penelitian Prof. Watanabe tersebut juga akan dilakukan bekerja sama dengan UGM dan pelaksanaannya juga akan melibatkan Pemda DIY.

“Prospek dari hasil penelitian ini tentu sangat bagus bagi Indonesia ke depannya. Bagi kesehatan, melinjo bahkan tidak hanya untuk obesitas dan diabetes saja, tapi juga untuk penyakit fatty liver. Kerja sama dengan Pemda DIY ini juga akan mencakup proses indikasi geografis melinjo. Selanjutnya melinjo akan didaftarkan sebagai tanaman asli Indonesia,,” paparnya.

Diungkapkan Winarno Tohir, bagi KTNA, manfaat hasil penelitian terhadap melinjo tersebut mencakup dua hal. Pertama, dapat menambah pendapatan petani karena satu pohon melinjo dalam satu tahun bisa menghasilkan Rp1,5juta. Manfaat kedua, dari sisi kesehatan masyarakat Indonesia yang dapat terjaga “Dengan begitu  bisa mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk menyehatkan masyarakat,” imbuhnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: