15 Jun 2022
  Humas DIY Berita, Agenda Kegiatan,

Imbang, Teknologi Harus Memberdayakan dan Memanusiakan

Sleman (15/06/2022) jogjaprov.go.id - “Kita harus lebih human, jangan sampai menjadi korban teknologi,” jelas Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (15/06) siang. 

Sri Sultan menegaskan bahwa kehadiran teknologi sejatinya tidak membuat lupa diri terhadap sesama dan kepada Sang Pencipta. “Teknologi itu menjadi alat, kemudahan, bukannya kita mengabdi ke alat,” tambah Sri Sultan. Sri Sultan juga berharap, pemanfaatan teknologi di DIY dapat diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi.

Sri Sultan yang menyampaikan pesan saat meresmikan Kantor Tokopedia Care Jogja di Sleman City Hall itu, menekankan pula perlunya pemanfaatan teknologi untuk memperkuat jati diri budaya. “Sebagai kota budaya dan wisata, kami nggak mau budaya itu hilang, dalam arti kita hanya memprioritaskan wisata. Tapi seharusnya wisata yang memungkinkan market untuk aspek budaya,” jelasnya.  

Menurut Sri Sultan, Pemda DIY senantiasa mendukung pembiayaan budaya yang masih belum banyak menjadi perhatian agar tetap dapat lestari. Misalnya dengan melakukan siaran langsung atau menyebarluaskan produk budaya dengan teknologi untuk menjangkau audiens yang lebih luas. 

Walupun begitu, Sri Sultan tak ingin kemudahan teknologi lantas membuat manusia lupa berinteraksi sehingga menjadi sosok individualis. “Sekarang kan kita sering melihat, kalau kumpul dengan keluarga, masing-masing sibuk dengan handphone-nya. Saya pribadi mencoba kalau sedang makan bersama, tidak ada yang memegang handphone," cerita Sri Sultan. 

Ngarsa Dalem selanjutnya berujar bahwa kemudahan teknologi seyogyanya memberikan bermanfaat sekaligus menjaga segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Demikian halnya hadirnya perusahaan berbasis teknologi di Jogja dinilai sejalan dengan upaya pemerintah daerah meningkatkan kualitas pelayanan publik namun tidak merusak kelestarian lingkungan. 

“Jogja bukan kota besar dan bukan kota metropolitan. Kami tidak memerlukan perusahaan besar untuk operasional di Jogja yang mungkin akan mengganggu lingkungan. Jadi kami memilih produk yang merusak lingkungan tidak boleh masuk,” jelasnya. 

Oleh karenanya, perusahaan-perusahaan berbasis teknologi yang membuka kantor di Jogja dinilai relatif ramah lingkungan. Keberadaan perusahaan teknologi menurut Sri Sultan akan memperluas jaringan dan kesempatan pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan cyber province atau Jogja Smart Province. 

Visi tersebut sangat erat kaitannya dengan grand design yang dapat merangsang tumbuhnya inovasi digital pada semua lini. Utamanya dengan memanfaatkan teknologi digital pada semua aspek pelayanan baik di kalangan birokrasi, bidang pendidikan, kebudayaan, maupun masyarakat secara umum. 

“Sejak dulu mulai tahun 2010-2013, kami sudah bisa mewujudkan SD Negeri di DIY dengan hibah 20 set komputer, sekitar 500 buah. Untuk SMP saat itu hibahnya 350 buah. Artinya anak-anak dan guru di Jogja sudah terbiasa untuk menggunakan teknologi sejak saat itu. Ini merupakan langkah awal digitalisasi, setidaknya berpindah dari mesin ketik,” kenang Ngarsa Dalem. 

Tak hanya itu, saat pandemi Covid-19, Ngarsa Dalem menyampaikan bahwa Pemda DIY memasang kabel-kabel pada sisi blank spot untuk memastikan kestabilan sinyal internet. “Kabel itu kami pasang dengan dana APBD, harapannya anak-anak kita bisa zoom (sekolah online) dari rumah masing-masing, tidak nunut tetangga atau saudara,” jelas Ngarsa Dalem. 

Sri Sultan menambahkan, keberadaan perusahaan berbasis teknologi seperti Tokopedia, semakin menumbuhkan iklim digitalisasi serta dapat dimanfaatkan untuk menunjang dan menjaga stabilitas serta pertumbuhan ekonomi. Mengingat pertumbuhan ekonomi DIY pada 2021 mencapai 5,53% dan menjadi yang tertinggi se-Jawa dan di atas rata-rata pertumbuhan nasional.

“Kita harus berubah dan menyesuaikan standar yang ada. Kepastian harga, mutu produk harus ditetapkan kalau (produk) kita mau diterima turis asing,” harap Sri Sultan. 

Pada kesempatan yang sama Co-Founder and Director Tokopedia Leontinus Alpha Edison, menyampaikan terima kasihnya atas dukungan Pemda DIY karena menyambut baik kehadiran Tokopedia. “Kami bersama akan menjalankan visi misi, kita membangun sistem dan bersama mendorong kebangkitan ekonomi Indonesia,” ucapnya.

Leon, sapaannya, mengamini pernyataan Ngarsa Dalem bahwa manusia jangan mendewakan teknologi. Sehebat-hebatnya teknologi tidak boleh kehilangan common sense, ada sentuhan manusianya dan tetap memuliakan manusia. 

Ia juga menuturkan dalam rangka memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, Tokopedia membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapapun untuk menjadi bagian perusahaan. “Walau kita perusahaan teknologi yang katanya sarat dengan laki-laki, di Tokopedia yang perempuan juga banyak karena kreativitas dan bakat yang dipunya. Kami juga membuka kesempatan bagi difabel untuk bersama membangun misi dan usaha kita,” tutupnya.

Pada agenda yang juga dihadiri Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Kapolda DIY Irjen. Pol. Asep Suhendar ini, Sri Sultan secara resmi membuka Kantor Tokopedia Care secara simbolis dengan membubuhkan tanda tangan pada prasasti. Seremonial ditutup dengan pemotongan tumpeng nasi kuning dan berfoto bersama. Diharapkan, kehadiran Kantor Tokopedia Care yang memiliki fungsi sebagai customer service, akan lebih memberikan kontribusi positif dalam hal peningkatan pelayanan masyarakat DIY. [vin]

 

HUMAS DIY 

Bagaimana kualitas berita ini: