16 Okt 2023
  Humas DIY Berita,

Inovasi Sosial, Langkah Karang Taruna Wujudkan Perubahan Berkelanjutan

Sleman (15/10/2023) jogjaprov.go.id – Pekan Inovasi Sosial menjadi salah satu rangkaian kegiatan Festival Karang Taruna DIY 2023 yang digelar sebagai bentuk kegiatan bulan bhakti Karang Taruna guna memperingati Hari Lahir ke-63. Pekan Inovasi Sosial ini menjadi ruang temu, ruang belajar, sekaligus ruang membangun kolaborasi antar berbagai pemangku kepentingan untuk menumbuhkan ekosistem inovasi sosial yang kreatif, berdaya saing, dan berkelanjutan, hasil gagasan para inovator dari kalurahan dan kelurahan di DIY.

“Inovasi sosial, sebagai roh dari perubahan, terlahir dari ide, kreativitas, dan aktivitas berkelanjutan yang tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga membuka peluang perbaikan. Kemampuan para pemuda dalam mengidentifikasi peluang dan tantangan lokal adalah modal dasar dalam melahirkan inovasi sosial yang berkelanjutan,” ujar Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono saat membacakan sambutan Gubernur DIY dalam Awarding Night Pekan Inovasi Sosial Festival Karang Taruna DIY 2023, Minggu (15/10) di Jogja City Mall, Sleman, Yogyakarta

Beny mengungkapkan, terdapat tiga pilar penting yang menjadi fondasi dari sebuah inovasi sosial. Pertama yakni kewirausahaan dimana mindset kewirausahaan adalah kunci untuk mengubah masalah menjadi peluang yang menguntungkan dan berkelanjutan.

“Kedua, pelestarian budaya. Sebagai Daerah Istimewa, inovasi sosial harus tumbuh dari akar budaya dan memiliki orientasi pada pelestarian nilai-nilai tersebut. Ketiga, pemanfaatan Teknologi Digital. Perkembangan teknologi digital dapat menjadi strategi dan alat untuk berinovasi serta berakselerasi dalam menyelesaikan masalah social,” papar Beny.

Diutarakan Beny, kehadiran jejaring Karang Taruna yang berakar di kelurahan dan kalurahan itu sendiri adalah kekuatan besar dalam mendorong perubahan dan pertumbuhan di masyarakat. Diharapkan Karang Taruna DIY pun dapat mendukung dan melaksanakan Peraturan Gubernur DIY Nomor 40 Tahun 2023, tentang Pelaksanaan Reformasi Kalurahan, khususnya dalam Reformasi Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan.

“Reformasi Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan bertujuan untuk mencapai tingkat kemandirian sosial di kalurahan, di mana setiap warga memiliki kekuatan, pengetahuan, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang mencakup kebutuhan fisik, ekonomi, dan sosial. Reformasi ini membangun masyarakat yang memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, memiliki mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan,” terang Beny.

Pada kesempatan tersebut, Beny pun memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada para inovator sosial yang telah membuktikan karyanya dan memberikan dampak nyata di masyarakat melalui lomba Pekan Inovasi Sosial ini. “Kalian adalah teladan bagi generasi muda dan merupakan tonggak keberhasilan dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan. Teruslah berinovasi dan teruslah berbuat untuk masyarakat,” kata Beny.

Ketua Karang Taruna DIY GKR Hayu mengungkapkan, Pekan Inovasi Sosial ini diinisiasi Karang Taruna DIY mengetahui masih minimnya ruang temu dan belajar bagi para inovator yang tersebar di kalurahan dan kelurahan di DIY. “Padahal mereka adalah orang-orang yang memiliki kepedulian tinggi atas permasalahan sosial di sekitarnya. Mereka adalah orang orang yang memilih untuk bergerak dan berusaha menemukan solusi,” ucap GKR Hayu.

Menurut GKR Hayu, apabila para pemuda dusun dan kalurahan ini diberikan sarana dan arena untuk menyampaikan gagasannya, mereka akan dapat mendorong penguatan inovasi di sekitarnya. Pun apabila mereka juga diberikan kesempatan untuk bertemu dan berkolaborasi dengan para professional, perusahaan, lembaga pemerintah, lembaga Pendidikan, dan berbagai stakeholder.

“Kami yakin mereka akan memiliki keberanian dan kekuatan untuk mengembangkan inovasinya dalam skala yang lebih luas dan tentunya memberi dampak langsung bagi masyarakat. Oleh sebab itu, kami Karang Taruna DIY memberanikan diri untuk mengadakan kegiatan lomba inovasi sosial ini dengan mengajak berbagai mitra kolaborator potensial di DIY dan nasional,” jelas GKR Hayu.

Disebutkan GKR Hayu, peserta yang mendaftar lomba inovasi sosial ini yakni sebanyak 106 inovator dari dusun dan kalurahan se-DIY. Para peserta dengan berbagai inovasi gagasannya kemudian diseleksi menjadi Top 50, Top 20, Top 10, hingga Top 5.

Kategori invasi sosial yang dilombakan meliputi sosial kemasyarakatan, Pendidikan, kewirausahaan, kebudayaan, pertanian, pariwisata, lingkungan, jasa, Kesehatan, pemanfaatan teknologi, kriya dan bidang lainnya. Inovasi yang dilombakan merupakan gagasan yang mempunyai dampak sosial positif yang dapat menyelesaikan permasalahan sosial di wilayah masing-masing.

“Pesertanya sendiri kita menjaring dari kalurahan-kalurahan. Kita buka benar-benar dari kalurahan supaya mereka sendiri ya itu tadi, kita melaksanakan visi misinya Bapak Gubernur DIY, reformasi kalurahan. Jadi ini benar-benar hopefully impact-nya itu dirasakan langsung,” kata GKR Hayu.

Terkait penilaian yang dilakukan kepada Top 10 tidak hanya pada saat presentasi melainkan mulai dari proses seleksi, boothcamp, dan showcase. Aspek yang dinilai pun bukan hanya produk inovasi ataupun program inovasinya tetapi juga mempertimbangkan aspek kedisiplinan, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan bekerja sama.

“Harapan kami, kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Justru ini adalah awalnya. Kegiatan ini kami harap menjadi pintu gerbang untuk membangun komitmen kolaborasi. Kata kuncinya komitmen kolaborasi antara karang taruna dan berbagai mitra sehingga akan dilakukan pendampingan kepada karang taruna untuk mengembangkan berbagai inovasi yang dihasilkan,” ungkap GKR Hayu.

Mendorong kolaborasi, penyelenggaraan Pekan Inovasi Sosial ini menggandeng berbagai mitra. Seperti Dinas Koperasi dan UKM DIY, Dinas Sosial DIY, Dinas Kebudayaan DIY, DP3AP2 DIY, UGM, UNY, dan beberapa pihak lainnya.

Saat ditemui usai acara, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi menyampaikan, gelaran ini pun sekaligus menjadi ajang mencari bakat dan potensi para calon-calon wirausaha dari pemuda karang taruna yang dapat didorong untuk menjadi wirausaha handal dan mapan, sehingga bisa turut menumbuhkan perekonomian sekitar. Meskipun saat ini, rasio kewirausahaan di DIY sendiri sudah lebih dari angka nasional.

“Kita tidak boleh diam karena dinamika global atau kalau kita bicara mengenai ekonomi digital bagaimana kedepannya semuanya harus kita siapkan. Kita jangan sampai ketinggalan daya saing. Daya saing dari seluruhnya, mulai dari sdm-nya, dari produknya. Kemudian bagaimana kontinuitas itu dilihat dari kualitas, kuantitas,” ucap Siwi.

Siwi menuturkan, suka tidak suka, tantangan ekonomi digital tetap harus dihadapi. “Jadi tadi sudah muncul ada beberapa inovasi dari para karang taruna, tinggal nanti kita sama-sama berkomitmen. Tidak ada artinya disaat kita punya inovasi, tapi itu tidak mungkin bisa kita kembangkan sendiri. Pasti butuh sebuah kolaborasi. Harapannya para inovator juga nanti masuk di inkubator bisnis atau skema di dalam pembinaan koperasi UMKM yang ada di DIY,” papar Siwi.

Adapun Top 5 hasil kejuaraan lomba inovasi sosial Karang Taruna DIY 2023 ini berhasil diraih oleh Marcus Nanang Setyawan asal Kab. Gunungkidul dengan inovasi Marvera Aloevera; Juni Yanto asal Kab. Bantul dengan inovasi Penyiram Bawang Merah Elektrik; Bangun Sisto Aji dari Kab. Kulon Progo dengan inovasi Gula Pothek Thekku, Bejo Kahono asal Kab. Bantul dengan inovasi Kampanye Kebersihan Bersih Masjid Berbasis Komunitas; dan Hanum Wahyu Wibisono dari Kab. Kulon Progo dengan inovasi Produk Olahan Jamur Tiram. Para inovator yang berhasil masuk ke dalam Top 5 tersebut mendapatkan uang pembinaan masing-masing sebesar 5 juta rupiah. (Han/Hk/Wpt)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: