02 Sep 2023

Jamu Mampu Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi

Sleman (02/09/2023) jogjaprov.go.id - Jamu adalah ramuan yang berasal dari tumbuhan herbal dan digunakan sebagai obat tradisional. Jamu juga merupakan salah satu bentuk transformasi nilai tambah pada rempah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan penggunanya, serta berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono pada Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Daerah Dewan Jamu Indonesia DIY Periode Tahun 2023-2026. Membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X

pada Sabtu (02/09) di RS Akademik, Sleman, Beny menuturkan, meminum jamu sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia.

"Kandungan herbal alami pada jamu terbukti ampuh digunakan untuk melawan penyakit dan menjaga daya tahan tubuh. Jamu pun telah menjadi cerminan budaya bangsa Indonesia, serta warisan yang bernilai tinggi, sehingga perlu dijaga dan dilestarikan. Sehingga besar harapan kami kepada pengurus Dewan Jamu Indonesia DIY yang sudah dilantik ini untuk dapat berkomitmen mengembangkan jamu," ungkapnya.

Beny mengungkapkan, Dewan Jamu Indonesia DIY diharapkan mampu membentuk kemitraan dengan berbagai pihak, baik sektor privat maupun publik dalam mengembangkan tanaman maupun produk jamu. Sebagai contoh, program yang dilakukan salah satu perusahaan jamu yang melibatkan peran serta masyarakat dengan memberikan bibit sambiloto agar membudidayakannya di pekarangan rumah.

"Selanjutnya, daun tanaman yang dalam keadaan kering dibeli oleh perusahaan tersebut di atas harga pasar. Dengan kemitraan model ini, dapat diperoleh tiga manfaat sekaligus. Pertama, menambah penghasilan petani. Kedua, dapat menjadi apotek hidup bagi masyarakat. Ketiga, para petani dapat mengembangkan keahlian peramu jamu tradisional untuk dijual langsung kepada konsumennya," paparnya.

Tidak hanya itu, Beny mengatakan jika pengembangan jamu dengan kemitraan juga bisa memberi efek berganda dengan harapan industri farmasi juga akan menghasilkan obat-obat tradisional yang memenuhi syarat medis. Di sisi lain, tumbuhnya ramuan tradisional ini diharapkan mampu menggantikan produk-produk dalam usaha spa yang untuk saat ini masih dimonopoli produk-produk keluaran dari luar negeri.

"Untuk itulah harapan besar kami kepada Dewan Jamu Indonesia DIY bisa bekerja sebagai pelestari budaya, sekaligus mendukung perekonomian DIY," imbuhnya.

Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Daerah Dewan Jamu Indonesia DIY Periode Tahun 2023-2026 dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Jamu Indonesia, Mayjen (Purn) DR. dr. Daniel Tjen, Sp.S. Ketua Dewan Jamu Indonesia DIY Periode Tahun 2023-2026 dijabat oleh Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp. PD-KR., FINASIM, Wakil Ketua dijabat Prof. Dr. Mae Sri Hartati, M.Sc., Apt., Sekretaris yang dilantik Dr. Lisa Kurnia Sari, Sp.PD-KR., M.Sc., dan dr. Eti Kumolowati, M.Kes., kemudian Suharmiyati, S.Pd., sebagai Bendahara, serta para anggota yang terdiri dari beberapa bidang kerja.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., dalam sambutannya mengatakan, pemerintah menggiatkan Program Indonesia Sehat sebagai upaya memaknai kembali paradigma sehat melalui langkah promotif dan preventif untuk menurunkan angka kesakitan. Dan pemanfaatan obat tradisional berbasis kearifan lokal menjadi salah satu tradisi budaya berpeluang untuk mendukung upaya promotif dan preventif.

"Untuk itu, sebagai perguruan tinggi, UGM turut berkontribusi dalam hal ini. UGM turut mengembangkan potensi penelitian berwawasan lingkungan pada bidang sumber daya alam dan berbasis keunggulan lokal. Selanjutnya UGM memiliki pusat studi industri farmasi dan alat kesehatan sebagai bentuk kontribusi UGM terhadap pengembangan pengobatan," imbuhnya.

Ova pun menurutkan, UGM telah memiliki sarana prasarana laboratorium penelitian, kepakaran, dan bidang ilmu komprehensif. UGM pun berkomitmen mewujudkan reputasi akademik yang unggul melalui penelitian tradisional yang inovatif produktif dan berdampak bagi masyarakat dengan presentase luaran penelitian.

"Hal ini kami lakukan dalam rangka memperkuat keunggulan lokal sebagai salah satu indikator kinerja. Dan wujudnya ialah pengembangan obat herbal," tegasnya. (Rt/Ps/Ip)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: