12 Jun 2022

JFW 2022 Jadi Bukti Yogyakarta Kaya akan Seni Fashion

Sleman (12/06/2022) jogjaprov.go.id - Usai sempat vakum karena pamdemi CoViD-19, gelaran tahunan Jogja Fashion Week (JFW) kembali digelar. Dengan kembali diselenggarakannya JFW ini dapat membuktikan Yogyakarta tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga kaya akan fashion.

Hal ini diungkapkan Plt. Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati pada acara Launching JFW 2022 di Atrium Rama Sleman City Hall pada Minggu (12/06). Diungkapkan Yuna, kekayaan Yogyakarta akan fashion yang akan ditampilkan pada JFW 2022 ini juga dipercaya mampu menampilkan penyatuan unsur seni dan industri fashion.

"Penyelenggaraan JFW ini juga sangat strategis dalam upaya mempromosikan industri fashion Yogyakarta kepada masyarakat luas. Kami berharap penyelenggaraan JFW 2022 ini bisa menjadi awal bangkitnya industri kecil dan menengah fashion di Yogyakarta, serta kemajuan perkembangan fashion Yogyakarta," ungkapnya.

Yuna menuturkan, melalui APBD dana Keistimewaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY menyelenggarakan JFW 2022. JFW 2022 mengambil tema karya wastra Bhinneka. Tema ini diangkat guna memaknai indahnya keberagaman wastra etnik yang dimiliki oleh setiap daerah di Nusantara dapat menjadi kekuatan dalam industri fashion untuk dieksplor menjadi kekayaan yang sangat adiluhung.

"Dalam penyelenggaraan JFW 2022 ini, kami tentu juga melibatkan OPD terkait, asosiasi perancang busana, pelaku usaha pendukung fashion dan pihak-pihak lainnya. Semoga JFW 2022 bisa berjalan lancar nantinya," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Tantan Heroika mengatakan, Bank Indonesia, pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan ekonomi lainnya sangat berkepentingan terus mendorong perekonomian Indonesia, termasuk DIY untuk tumbuh lebih baik lagi. Setelah melewati dua tahun penurunan ekonomi akibat pandemi, upaya menumbuhkan ekonomi di tahun 2022 ini menjadi semakin sulit.

"Upaya kita di tahun ini semakin tidak mudah. Dua tantangan harus kita hadapi sekaligus, yakni pemulihan ekonomi harus terus didorong, dan di sisi lain permintaan akan kebutuhan pun melonjak tajam, sehingga pasokan tidak mampu memenuhi," ungkapnya.

Meski demikian, Tantan mengungkapkan, saat ini justru menjadi kesempatan semua pihak untuk membangkitkan perekonomian. Berbagai upaya dilakukan, termasuk Bank Indonesia yang telah berkomitmen membantu pemulihan ekonomi masyarakat. 

"Termasuk siang hari ini, kegiatan fashion memang harus terus mendorong dari hulu ke hilir. Apalagi wastra fashion kita punya potensi sangat besar untuk dikembangkan. Karenanya, Bank Indonesia sangat mendukung kegiatan JFW. Dalam kesempatan ini saya juga mengingatkan lagi untuk kita semua agar lebih mencintai produk dalam negeri," imbuhnya. 

Sementara itu, Project Director JFW 2022, Afif Syakur mengatakan, gelaran JFW 2022 ini memiliki misi khusus yakni keinginan menjadikan Yogyakarta sebagai kota fashion etnik Indonesia maupun dunia. Untuk mewujudkannya, pada JFW 2022 ini pihaknya turut merangkul para seniman Yogyakarta untuk ikut terlibat menuangkan ide-ide seni mereka dalam bentuk fashion.

"Kami juga merangkul seniman-seniman Yogyakarta melalui ajang Jogja Art Fashion dalam JFW 2022 ini. Kami ingin menunjukkan bagaimana ethnic fashion mampu menjadi karya seni yang menciptakan keindahan. Dan dari sini kami mengupayakan ajang JFW menjadi pintu gerbang fashion etnik Indonesia," jelasnya.

Gelaran JFW 2022 sendiri akan diselenggarakan pada bulan Agustus 2022 mendatang dengan tema besar "Panca Kartika". Dalam penyelenggaran JFW ke-16 ini, tema tersebut mewakili lima destinasi Super Prioritas yang telah ditetapkan Kemenparekraf RI untuk lebih dikembangkan. Kelima Destinasi Super Prioritas di Indonesia, yakni Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba, dan Labuan Bajo inilah yang akan dikembangkan oleh desainer yang terlibat di JFW 2022.

Dengan Pengelolaan yang lebih fokus diharapkan kualitas kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional bisa lebih lama tinggal di Indonesia. Secara tidak langsung hal ini akan berdampak baik bagi produk-produk ekonomi kreatif di daerah 5 Destinasi Super Prioritas tersebut, salah satunya adalah sektor fashion. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: