09 Nov 2023
  Humas DIY Berita,

JFW Dibuka, Fesyen Berpotensi Jadi Kekuatan Baru Ekonomi DIY

Bantul (09/11/2023) jogjaprov.go.id - Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didukung oleh Dana Keistimewaan kembali menyelenggarakan Jogja Fashion Week (JFW) 2023. Tahun ini JFW hadir dengan lebih meriah dengan menghadirkan 133 desainer dari berbagai wilayah di Indonesia dan 187 Industri Kecil Menengah (IKM) berkelas dunia. Resmi dibuka oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Kamis (09/11), JFW digelar hingga 12 November mendatang di Jogja Expo Center (JEC) Bantul, Yogyakarta.

Sri Sultan menyebutkan, fesyen di DIY memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Sehingga mampu meningkatkan perekonomian dengan signifikan. Fesyen akan menjadi kekuatan baru untuk pertumbuhan ekonomi. “Bagi saya fesyen yang ada di Yogyakarta ini, saya merasakan dan melihat bahwa potensinya sangat besar. Sehingga harapan saya bagaimana fesyen menjadi kekuatan baru dalam pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta. Tanpa itu, tumbuhnya hanya 5,3 atau 5,6 saja harus ada potensi baru yang bisa memberikan nilai pertumbuhan (ekonomi) untuk bisa lebih dari 6%,” ungkap Sri Sultan.

Sri Sultan mencontohkan SiBakul yang telah sukses membantu UMKM memasarkan produknya saat Covid melanda. Pemda DIY memberikan fasilitas gratis ongkos kirim bagi UMKM yang tergabung dalam SiBakul. “Ternyata begitu tiga bulan berikutnya BPS mengeluarkan hasil risetnya per kuartal itu SiBakul sendiri memberikan pertumbuhan ekonomi 31,2%, bagi saya sangat mengejutkan. Fesyen juga demikian, tapi belum bisa kita konsolidasikan potensi itu menjadi kekuatan baru dalam konteks ekonomi daerah,” tambah Sri Sultan.

Agar fesyen terus berkelanjutan, Sri Sultan juga berharap pelaku usaha memperhatikan para pekerjanya. Salah satunya adalah pembatik yang upahnya masih dirasa murah. Sehingga anak-anak muda lebih tertarik pada bidang kerajinan atau kesenian lainnya yang dirasa lebih menjanjikan dari segi ekonomi. “Kesadaran para pengusaha bagaimana batik menjadi potensi utama, harapan kami pembatik hidupnya juga bisa lebih baik. Agar anak-anak muda mau meneruskan,” ujar Sri Sultan.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Daerah Istimewa Yogyakarta (Disperindag DIY), Syam Arjayanti mengatakan, pada penyelenggaraan tahun ke-18 JFW diharapkan dapat mewujudkan Jogja sebagai pusat fashion dunia pada tahun 2028. “Sesuai SK Gubernur nomor 139 Tahun 2022 tentang Tim Penyiapan Jogja Pusat Fasyen Dunia, maka tim perumus sudah melaksanakan persiapan dengan menyiapkan berbagai berbagai aktivitas. Antara lain, penyusunan konsep pengembangan fesyen, inkubasi bisnis, fashion show, pameran nasional maupun internasional, bisnis matching, kolaborasi dengan berbagai stakeholder,” ungkapnya.

Tema JFW tahun 2023 yaitu Becoming Word Fashion Capital. Tujuannya adalah untuk menggeliatkan sektor industri kecil menengah fesyen, memperkuat image dan brand awareness Yogyakarta sebagai pusat fesyen nasional dan dunia, mempromosikan Yogyakarta sebagai salah satu destinasi pariwisata fesyen, mendorong berkembangnya industri kreatif fesyen, meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan pelaku fesyen serta perekonomian di DIY.

Pelaksanaan JFW kali ini kian edukatif-variatif. Karena tidak hanya menampilkan pagelaran pameran dan fashion show semata. Namun juga diperkaya dengan seminar dan talkshow, yang didukung narasumber nasional. JFW 2023, juga kian variatif, dengan dilaksanakannya berbagai karya melalui lomba inovasi, serta dilaksanakannya business matching, dengan menghadirkan buyer nasional secara daring, dan business matching internasional secara virtual. (Wd/Wpt/Hr)

Bagaimana kualitas berita ini: