28 Sep 2022

Keistimewaan DIY Menginspirasi SONJO

Yogyakarta (28/09/2022) jogjaprov.go.id - Inisiator Sambatan Jogja (SONJO), Rimawan Pradiptyo mengakui dan bangga akan keistimewaan DIY. Baginya, keistimewaan DIY jugalah yang menginspirasinya untuk membentuk SONJO pada 2020 lalu, tepat di awal pandemi CoViD-19 mulai menyebar di DIY.

“Kalau saya, keistimewaan Jogja itu adalah kesadaran untuk membangun bersama dan itu sebenarnya dimunculkan dari sense of crisis. Dan sense of crisis itu biasanya muncul karena kesadaran tentang kelangkaan sumber daya. Aspek inilah yang merekatkan. Dan untuk bisa meningkatkan aspek merekatkan ini, tentunya dibutuhkan satu kesadaran, yakni tingkat pendidikan,” ungkap Rimawan. 

Sebagai kota pelajar, Rimawan meyakini jika Yogyakarta mampu mengembangkan apa yang disebut dengan evidence-based policy. Persoalan yang terjadi dipecahkan dengan cara melihat situasi maupun kondisi lapangan terlebih dahulu, lalu ilmu pengetahuan digunakan untuk menanggulanginya.

“Mumpung kita berada di kota yang banyak memiliki sumber daya manusia yang hebat-hebat, ini bisa digunakan. Gunakan ilmu pengetahuan untuk pengembangan dan pembangunan yang lebih luas di DIY. Itu sebabnya saya lebih memilih balik lagi ke Jogja, karena memang situasinya sangat kondusif untuk mengembangkan ilmu,” imbuh Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM ini.

Rimawan mengatakan, SONJO muncul karena satu kesadaran pada saat kebijakan lockdown akibat pandemi dimulai. Saat itu, ia berpikir bagaimana dirinya dan seluruh masyarakat DIY bisa bertahan hidup di tengah pandemi dan dalam kondisi tidak bisa beraktivitas seperti sebelumnya. Dari situlah, ide bersama rekan-rekan UGM membentuk SONJO dimulai.

“Intinya pada saat itu adalah mari menciptakan self-help group bagi diri kita sendiri. Karena saya ada di Jogja, kita kembangkan yang di Jogja. Satu hal yang penting, ketika membangun SONJO itu aspek kultural memang sangat kental,” imbuhnya. 

Lulusan S3 The University of York, Inggris ini menambahkan, jika membuat suatu intervensi atau program, harus disesuaikan dengan situasi yang ada di lapangan dan sesuaikan juga dengan budaya masyarakatnya. Dan yang berperan besar dalam kesuksesan SONJO menurut Rimawan ialah tingkat pendidikan masyarakat yang ada di DIY rata-rata tinggi dan fakta banyaknya bencana alam.

“Meskipun saya adalah founder-nya, tapi tidak mungkin saya bisa mendikte semuanya. Jadi yang dilakukan itu adalah milik bersama, mari kita menolong bersama. Dari situlah partisipasi ini yang kita kembangkan,” ungkapnya.

Dikatakan Rimawan, semangat masyarakat yang tergabung dalam SONJO adalah yang penting lakukan saja, tidak perlu dipikir. Ini juga yang menurutnya menjadi satu keistimewaan tersendiri dan membuat beragam program pencegahan penyebaran CoViD-19 saat itu bisa sukses dijalankan.

“Ketika kita mengatakan ini ada vaksinasi, ini ada prokes yang harus dilakukan, orang-orang itu mudah untuk dipersuasi, dan mereka langsung menyadari. Dalam hal ini juga mengalir diskusi-diskusi, bahkan sudah menjadi hal yang biasa terjadi di SONJO. Dan menurut saya, ini satu sisi positif yang perlu kita kembangkan terus,” kataya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: