20 Sep 2022

Keistimewaan DIY, Teladan Kekuasaan Untuk Rakyat

Yogyakarta (20/09/2022) jogjaprov.go.id - Keistimewaan DIY telah melekat sejak dulu pada sejarah DIY sendiri. Berkaca dari spirit Sri Sultan Hamengku Buwono IX, DIY dapat menjadi simbol sekaligus teladan bagi Indonesia, bagaimana kekuasaan sejatinya untuk rakyat.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si., pada Selasa (30/09). Haedar mengatakan, takhta untuk rakyat ini bahkan telah menjadi warisan sejarah dan kearifan para Sri Sultan Hamengku Buwono sebelum-sebelumnya.

“Bagi penyelenggaraan pemerintahan, ambillah spirit Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Bagi negeri tercinta ini, bagaimana kekuasaan sejatinya bukan untuk kekuasaan, tetapi kekuasaan untuk rakyat, kekuasaan untuk kesejahteraan, kemajuan dan peradaban masyarakat luas. Sehingga kehadiran pemerintah di manapun, sejatinya pemerintah milik rakyat, milik semua dan untuk semua,” ungkapnya.

Memperingati Satu Dasawarsa sebagai pangkal dari lahirnya Undang-Undang Keistimewaan DIY, pria kelahiran Bandung, 28 Februari 1958 ini berharap perayaan kali ini dijadikan sebagai momentum untuk terus membangun kehidupan bersama seluruh masyarakat DIY. Ia berharap masyarakat DIY senantiasa rukun bersatu, semangat membangun kebersamaan, serta memiliki kepedulian dan semangat berbagi dalam keragaman.

“Bagi masyarakat DIY, kearifan agama, Pancasila dan kebudayaan luhur bangsa telah melekat dan menyatu di dalam seluruh relung alam pikiran warga masyarakatnya. Kita mampu hidup toleran, sekaligus memiliki semangat membangun keadaan bersama, sehingga seluruh masyarakat DIY menjadi bangunan masyarakat yang bersatu, maju dan memiliki semangat kebersamaan yang otentik,” paparnya.

Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini juga berharap semangat masyarakat DIY untuk merawat kebudayaan, yang menyatu dengan agama dan Kraton Yogyakarta, bisa terus lestari. Selanjutnya hal tersebut bisa menjadi warisan dan aktualisasi kearifan yang menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia.

“Semoga Jogja sebagai kota maju, kota modern, tetapi memiliki kepribadian dan karakter kebudayaan yang adiluhung. Selamat atas satu dasawarsa Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan rahmat dan berkah-Nya,” imbuhnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: