01 Des 2022
  Humas DIY Berita,

Keluar Dari Karakter Asli, Kapolda Hingga Bupati Siap Menghibur Rakyat

Yogyakarta (01/12/2022) jogjaprov.go.id - Ketoprak Pejabat dari DIY pada awal Desember ini akan menampilkan deretan nama besar seperti bupati, Kapolda DIY, Gubernur AAU sampai Rektor UGM. Suguhan ini adalah bentuk diplomasi budaya, yang selain sebagai apresiasi seni, juga sebagai ajang membangun hubungan baik para pejabat dengan masyarakat.

Atas inisiasi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, para pejabat, akademisi, budayawan dan masyarakat akan menyuguhkan pertunjukan istimewa. Wajah lain dari pejabat akan terlihat, karena mereka akan membawakan lakon yang di luar dugaan. Sebut saja Kapolda  DIY yang notabene menjadi seorang pengayom masyarakat akan berlakon antagonis. Pun dengan Gubernur AAU yang memiliki darah sunda yang kental juga akan tampil pada Sabtu (03/12) mendatang di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Yogyakarta pada pukul 19.30 WIB.

Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, selain sebagai sarana berinteraksi antara pejabat dan rakyat, pentas ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat masyarakat dalam mengapresiasi seni. Bapak Gubernur memberikan kebebasan terkait bahasa dialog yang akan digunakan selama pementasan. Karena bagi Sultan, kesepahaman bahasa yang digunakan dapat meningkatkan interaksi antara pemeran dengan penonton.

"Jangan beranggapan kalau guyon dengan bahasa Indonesia itu salah. Jangan sampai publik tidak menikmati hanya karena tidak tahu apa yang ditertawakan. Hal ini tujuannya agar membangun interaksi tidak susah," kata Sri Sultan, Senin (28/11) saat menyaksikan latihan Ketoprak Pejabat di Aula Bima, Kantor Disbud DIY, Yogyakarta.

Sultan berharap agar pejabat dan pemain yang terlibat dapat menciptakan atmosfer yang nyaman sehingga publik bisa menikmati penampilannya. "Boten sah pekewuh. Coba saja improvisasi, bebas saja karena memang amatir, tidak ada masalah," pesan Sri Sultan.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi pada Konferensi Pers Jelang Pementasan Ketoprak Pejabat, Kamis (01/12) mengatakan, Sri Sultan menginginkan adanya ruang interaksi tanpa sekat antara para pejabat di DIY. Tidak hanya Pemda tapi juga Forkopimda DIY, akademisi dan tokoh-tokoh masyarakat secara umum.

Tema 'Crah Agawe Bubrah, Rukun Agawe Santosa', yang akan ditampilkan diharapkan mampu menjadi media seni, sarana berinteraksi, serta berkomunikasi antara pejabat dengan masyarakat. Nilai dan makna kejujuran, kerukunan, persatuan kesatuan, saling memahami dan mengenal menjadi pesan moral dalam suguhan ini. Pentas ini juga diharapkan dapat menumbuhkan semangat masyarakat dalam mengapresiasi seni.

“Suguhan ini bisa jadi ruang interaksi dan saling mendekatkan antara pejabat dan masyarakat. Juga memberi apresiasi melalui seni sehingga lebih cair suasananya. Kami menangkap, harus tidak ada jarak. Itulah kenapa  lokasi juga yang masyarakat bisa mengakses secara mudah,” tutur Dian di Gedhong Wisanggeni, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Pementasan ini juga dilakukan untuk mendinginkan suasana jelang Pemilu 2024. Situasi politik jelang Pemilu memang memerlukan perhatian khusus agar masyarakat tetap guyub, rukun dan ayem tentrem. Hal itulah yang menjadikan pemilihan tema pada pagelaran ini cukup ringan.  Menariknya, ketoprak ini tercatat sebagai ketoprak yang pertama kali dimainkan dengan pelakon pejabat yang cukup komplit.
  
Dian menambahkan, ketoprak ini tidak menganut pakem sebagaimana yang biasanya dilakukan. Nanti masyarakat akan disuguhi dengan pemain yang menggunakan bahasa yang berbeda. Tidak hanya bahasa Jawa, tetapi para pemain akan mencampurnya dengan bahasa daerah masing-masing. “Beda bahasa boleh, pakai bahasa Indonesia boleh. Ada pejabat kami yang menggunakan bahasa Sunda, boleh. Tapi kami jamin itu dalam satu kesatuan konteks yang nyambung. Bahasanya beda tapi nyambung,” ujar Dian.

Sutradara Ketoprak Pejabat Bambang Paningron mengatakan, naskah ini menggambarkan kekuasaan atau jabatan yang tidak ada artinya sama sekali kalau tidak dimanfaatkan sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, penting bagi pejabat untuk mengkondisikan masyarakat tetap damai saat menghadapi Pilpres 2024.  Bukan hanya diingatkan, tetapi masyarakat perlu disiapkan agar dewasa menghadapi perbedaan pilihan dan tidak chaos.

“Naskah nyerempet-nyerempet pemilu dengan nuansa yang lebih membumi yaitu pemilihan lurah atau pilkades. Berlatar belakang pada cerita proses pemilihan lurah di suatu wilayah tertentu, bagaimana konflik yang muncul, bagaimana intrik dilakukan, bagaimana strategi money politic dan hoax itu dihembuskan pada saat saat tertentu saat pemilihan lurah. Ini sebagai penggambaran sebenarnya,” jelas Bambang Paningron.

Bambang Paningron menambahkan, menampilkan pejabat pada pertunjukan ini bukan tanpa tantangan. Mempertemukan para pejabat dalam satu adegan panggung menjadi hal yang paling sulit dilakukan, mengingat kesibukan mereka melaksanakan ketugasan melayani masyarakat. Namun Bambang Paningron dibuat terkesan dengan antusiasme para pejabat ini. Di tengah kesibukan, mereka mampu tetap konsisten dan bertanggung jawab menyelesaikan apa yang menjadi tanggungjawabnya.

“Kami berhasil latihan dari satu adegan ke adegan lain meskipun jarang bisa latihan lengkap. Tapi para pejabat ini sering sekali menanyakan detailnya seperti apa, rutin melaporkan sudah hafal dialog sampai mana, harus melakukan apa. Benar-benar luar biasa antusiasmenya,” ujarnya.

Berikut adalah bocoran pelakon suguhan ketoprak Crah Agawe Bubrah, Rukun Agawe Santosa.  Rama Banar memerankan Jaya Sudarga, Rektor UGM memerankan Nyi Jaya Sudarga, Kepala Pengadilan Tinggi memerankan Ki Ajar Rumeksa, Kajati DIY memerankan Nyu Ajar. Selanjutnya Sutrisna Wibawa memerankan Ki Demang Prawiradirja, Dalijo sebagai Mingun, Kapolda DIY sebagai Botoh Dirga, Bupati Gunungkidul memerankan Botoh Amir, Wagub AAU sebagai Tejo, Wakil Bupati Bantul sebagai Darno, Kadispar DIY sebagai Tarjo, Bupati Kulon Progo sebagai Mirjan, Danlanud sebagai Pringga, Gubernur AAU sebagai Darpo, Danlanal sebagai Miranti, dan lain sebagainya. Sederet nama lain seperti Didik Nini Thowok, Tedjo dan sejumlah seniman pun turun memeriahkan pertunjukan ini.(uk/ip/wa)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: