27 Des 2022
  Humas DIY Berita,

Kerjasama DIY - Gyeongsangbuk-do Sejalan Dengan Reformasi Kalurahan

Yogyakarta (27/12/2022) jogjaprov.go.id - Setelah sukses melakukan pendampingan pertanian di Gunungkidul, Saemaul Foundation beralih ke Kulon Progo untuk membangun tiga desa percontohan agrobisnis. Program ini menurut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sejalan dengan visi misi DIY mereformasi kelurahan untuk lebih mandiri pada tahun 2022-2027.

Sri Sultan pada kesempatan ini menerima kunjungan kerja DPRD Provinsi Gyeongsangbuk, Korea Selatan di kantornya, Selasa (27/12) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Gyeongsangbuk-do melalui Saemaul Foundation turut terlibat dalam program kerja sama terkait pengembangan Desa Bleberan dan Ponjong di Gunungkidul untuk mengembangkan agrobisnis.

Maksud dari kunjungan tersebut yakni untuk memperkuat hubungan kerja sama antara Pemda DIY dengan Provinsi Gyeongsangbuk yang telah dijalin sejak tahun 2003 lalu. Melalui program kerja sama tersebut, Pemda DIY juga turut membantu dari sisi pembiayaan.

"Bagaimana memberdayakan masyarakat untuk tumbuh berkembang dan sejahtera. Karena berhasil masyarakat juga senang maka mengembangkan lagi untuk tahun depan," jelas Sultan.

Selain itu, program yang dicanangkan Saemaul Foundation diharapkan juga selaras dengan rencana Pemda DIY untuk mengembangkan desa mandiri budaya di wilayahnya. "Kami berharap bisa kerjasama bisa kerja sama dengan Pemda jadi pembiayaan tidak sendiri lagi tapi Pemda juga bisa ikut serta pembiayaannya dalam upaya untuk jadi percontohan di Kulon Progo bersamaan dengan program Pemda sendiri untuk menumbuhkan desa mandiri budaya," tutur Sri Sultan.

Ketua Tim Rombongan DPRD Gyeongsangbuk-do, Bae Jin Seok menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan dukungan Pemda DIY atas program kegiatan yang telah berjalan dengan baik, satu di antaranya pengembangan Desa Saemaul di DIY

"Program berjalan dengan baik di Yogyakarta untuk kita bersama ini untuk sekian dan masa depan bersama agar sukses dan dapat menginspirasi seluruh orang Indonesia," bebernya.

Sementaa itu Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) Agus Priono mengatakan, kerjasama ini berlanjut karena program percontohan yang di Gunungkidul berhasil. Nantinya keberhasilan ini diharapkan akan ditularkan ke Kulon Progo.

“Harapannya keberhasilan yang ada di gunungkidul kemudian ditularkan ke Kulon Progo itu menyeluruh ke 92 desa ke DIY. Nanti arahnya ke depan akan ke sana,” kata Agus.

Program ini menurut Agus sangat sesuai dengan reformasi kalurahan yang digaungkan oleh Sri Sultan. Kerjasama ini akan dikawinkan dengan program pengembangan penyediaan fiber optic di desa-desa  untuk meningkatkan dan membiasakan pelayanan digital. Hal ini penting menurutnya karena desa bukan hanya sekedar sektor pertanian dan kelautan saja. Dari desa, lahir mata pencaharian baru yang beragam dengan berbasis digital namun tetap menjunjung kearifan lokal.

“Program ini match dengan program digitalisasi kita. Sangat penting  untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru di desa. Nah kalau itu dikembangkan semua itu akan sangat dahsyat dan itu sebenarnya intinya adalah spirit untuk tumbuh. Dari desa-desa percontohan ini nanti ada pencaharian mata pencaharian baru,” tutur Agus.

Agus mengatakan, bantuan alat pertanian dari Korea memang juga dibutuhkan. Namun yang lebih penting bukan pada alat operasionalnya, namun semangat masyarakatnya untuk bisa mandiri dan mengatasi permasalahan sendiri. Dengan fasilitas ini, masyarakat harus sadar bahwa diperlukan semangat tumbuh dan berkembang atas kesadaran masyarakat sendiri.  

“Kalau spirit tumbuh, saya kira sekarang mengakses bantuan apa-apa itu mudah, apalagi ada Dana Keistimewaan. Jadi yang penting semangatnya dahulu harus tumbuh,” ungkap Agus. (uk)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: