07 Agt 2023

Keroncong Plesiran Vol. 7 Ajak Penonton Refreshing dan Relaksasi

Sleman (07/08/2023) jogjaprov.go.id - Gelaran Keroncong Plesiran Volume 7 berhasil memikat tidak hanya para penggemar musik keroncong semata, tetapi sekaligus masyarkat umum. Pertunjukan musik keroncong yang mengandalkan kebebasan berekspresi dan berimprovisasi ini digelar di Asram Edupark, Mlati, Sleman, Sabtu (05/08/2023). Penonton diajak menikmati sebuah pertunjukan musik keroncong progresif dan modern yang yang menawarkan nuansa refreshing dan relaksasi.

Para pengisi acara seperti komunitas Simphony Kerontjong Moeda dengan konduktor Boris Sirait tampil bersama Nabila Maharani, Okky Kumala, Nyoman Paul, Andika Mahesa, dan ditutup dengan meriah oleh Jhony Iskandar. Keroncong Plesiran Vol. 7 juga menghadirkan Dames Nababan sebagai solo saxophone. Sebelumnya, penonton dihibur oleh band-band pembuka diantaranya Sri Redjeki, Grup Kos Atos ft Iksan Skuter dan Paksi Band.

Tak hanya menyuguhkan musik semata, Keroncong Plesiran Vol.7 yang didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Dinas
Pariwisata (Dispar) DIY ini pun memberdayakan masyarakat setempat alias sebagai wadah mempromosikan potensi wisata. Usung konsep pariwisata, setidaknya 1.500 tiket laris manis dibeli penonton baik dari dalam maupun luar DIY.

" Keroncong Plesiran diharapkan tetap menjadi magnet festival yang bisa mendatangkan wisatawan khususnya dari luar daerah ke DIY. Sehingga konsep pariwisatanya bisa membantu mendongkrak kunjungan, lama tinggal dan belanja wisatawan,” ujar Plh. Kepala Dispar DIY, Kurniawan.

Kurniawan menyampaikan tidak hanya menyuguhkan gelaran inti musik keroncong, ajang ini juga menghubungkan skema pemberdayaan masyarakat setempat melalui tenant UMKM, kepanitiaan hingga pengaturan parkir. Hal ini selaras dengan konsep wisata yang memberdayakan masyarakat.

“Kami berkomitmen kegiatan seperti ini harus disertai dengan pemberdayaan masyarakat setempat. Kami akan coba mengadakan di lokasi wisata yang agak jauh sehingga destinasi wisata yang belum terkenal bisa dipromosikan nantinya," tuturnya.

Koordinator Keroncong Plesiran Radyan Sugandi menyatakan acara kali ini menghadirkan konsep festival keroncong muda. Festival keroncong muda ini menghadirkan grub musik keroncong asli, keroncong modern, hingga keroncong dengan format orkestra.

"Komunitas Simphony Kerontjong Moeda membawa pertunjukan musik Keroncong Plesiran ini ke sebuah destinasi wisata di wilayah DIY. Konsep lokasi yang dipilih dalam pertunjukan keroncong tak lepas dari konsep 3 A (Amenitas, Asesibilitas, dan Atraksi) dalam pariwisata," paparnya.

Harapannya selain menjadi bentuk apresiasi dan pelestarian musik keroncong juga dapat menjadi media promosi tempat wisata di DIY serta berdampak pada sektor ekonomi di wilayah tersebut. Keroncong Plesiran membuktikan dalam dua tahun ini mampu menjaga konsistensi dan eksistensinya dalam melintasi masa masa sulit pandemi, dengan melakukan adaptasi konsep pertunjukan

"Kami selalu berterimakasih kepada para penonton dan pendengar setia yang hingga detik ini masih terus mengikuti perjalanan . Kami juga berharap pasca acara ini bisa memberikan dampak positif baik ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan kedepannya," ungkapnya.

Hal ini sesuai dengan visi dan misi Keroncomg Plesiran yakni mempromosikan destinasi wisata, meningkatkan pariwisata di DIY dan mengangkat potensi wisata melalui acara. Lalu menggerakkan ekonomi masyarakat,mengenalkan melestarikan dan memasyarakatkan musik keroncong serta menyajikan hiburan dengan menerapkan CHSE.

"Memberikan semangat untuk terus produktif & kreatif serta memberikan edukasi, pengetahuan, dan nilai pada kehidupan. Memberi ruang apresiasi, menarik minat remaja terhadap musik keroncong dan memacu lahirnya inspirasi baru," imbuhnya. (Fn)

Bagaimana kualitas berita ini: