01 Mar 2013
  Humas Berita,

Kesehatan Buruh Gendhong Harus Mendapat Perhatian.

 

 

YOGYAKARTA (01/03/2013) portal.jogjaprov.go.id - Walaupun tuntutan ekonomi harus dipenuhi, sebagai pekerja buruh gendhong pasar Giwangan, diharapkan sebulan sekali bisa cek kesehatan, terutama tentang ISPA (infeksi Saluran Pernapasan Akut). Hal ini penting, karena setiap hari kerjanya bergelut dengan debu/polusi yang ada di pasar.

 

Demikian GKR Hemas dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Ketua III. Ny. Ir. Asiyantini M.M. pada acara Bakti Sosial dalam rangka Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 41 Tahun 2013, di Pasar Giwangan, Yogyakarta, Jumat (01/03).

 

Ditambahkan GKR Hemas, walaupun pekerjaan ibu-ibu sebagai buruh gendhong jangan merasa minder, karena pekerjaan ibu-ibu ini juga mulia, bisa membantu ekonomi keluarga.

 

Buruh gendhong dipasar Giwangan ini sangat membantu para pedagang pasar, karena dengan jasa buruh gedhong, para pedagang bisa berjualan dengan tenang dan sayur yang akan dijual dibawakan oleh buruh gedhong ketempat mereka berjualan.

 

Disamping itu, ibu-ibu buruh gedhong disini ternyata tidak hanya berasal dari Yogyakarta, namun dari berbagai daerah diantaranya dari Boyolali, Sukoharjo, wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Ibu-ibu tersebut datang ke pasar Giwangan, Yogyakarta, untuk mencari nafkah demi keluarga.

 

Harapan GKR Hemas, peran ibu juga harus lebih maju dalam memikirkan keluarga, jangan mempunyai pemikiran bahwa, anaknya tidak sekolah, karena ibu kerjanya hanya sebagai buruh gendhong, tetapi harus memiliki pemikiran maju, bahwa anak-anak harus bisa sekolah agar nasibnya lebih baik dari pada orangtuanya.

 

Sementara itu ketua Panitia HKG PKK Ke 4I, Dra. Tutik Purwanti, melaporkan Kegiatan Baksos ini bisa berjalan atas kerjasama dan bantuan dari berbagai instansi terkait, diataranya BPD DIY, BRI Yogyakarta, Biro UHP DIY, Pengurus PKK DIY dan PKK Kota Yogyakarta.

 

Baksos ini memberi bantuan kepada 124 ibu-ibu buruh gendhong di pasar Giwangan, berupa beras dan kain gendhong lurik dan bantuan uang untuk pemeriksaan kesehatan bagi buruh gedhong, yang agak tergangu pendengarannya. Jangan dilihat nilainya akan tetapi kepedulian PKK DIY terhadap ibu-ibu disini, Kata Tutik.

 

Sedangkan Ny. Yeni Imam Priyono, istri Wakil Walikota Yogyakarta, mengucapkan terimakasih kepada Panitia HKG PKK DIY, yang sangat peduli terhadap ibu-ibu buruh gedhong di pasar Giwangan ini atas bantuan yang diberikan, sepertinya tidak sekali ini PKK DIY memberi bantuan pada buruh gedhong. Kata Yeni.

 

Pada kesempatan lain, reporter jogjawara berhasil mewawancarai buruh gendhong bernama Ibu Djoyoutomo (75) menuturkan, bahwa kegiatan ini dilakukan sejak usia muda dan penghasilan setiap harinya 10 ribu, sedangkan Ibu Ida Rahayu (24) yang mempunyai putra satu ini menuturkan, penghasilannya setiap hari antara 15-20 ribu, tergantung keadaan pasar ramai atau sepi. (skm)

 

 

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: