14 Feb 2012
  Humas Berita,

Komisi II DPRD Sumsel Kunker Ke Pemprov DIY

Komisi II DPRD Sumsel Kunker Ke Pemprov DIY

KEPATIHAN YOGYAKARTA (14/02/2012) pemda-diy.go.id Rombongan Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Selatan dipimpin Ketua Komisi Dr. Budiarto Marsul, MSi melakukan kunjungan kerja ke Pemprov DIY, Selasa (14/02). Mereka di terima Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov DIY dr. Andung Prihadi Santoso, MKes mewakili Gubernur, di Gedhong Pracimosono, Kepatihan Yogyakarta.

Menurut Budiarto Marsul, kunker Komisi II DPRD Sumsel yang dipimpinnya ke Pemprov DIY dalam rangka menambah pengetahuan dan bertukar informasi terkait berbagai pengaturan keberadaan antara pasar tradisional, warung-warung kecil dengan warung/toko/pasar modern yang bisa berdampingan tanpa harus saling mematikan.

Namun demikian imbuh Budiarto, kemungkinan besar warung-warung kecil maupun pasar-pasar tradisional sebagai tempat bergantungnya hidup orang banyak, akan tergusur dengan kehadiran warung/took/pasar modern yang saat ini tumbuh berkembang dengan pesat.

Nah kedatangan kami ingin pengalaman yang ada di DIY, ingin mengetahui bagaimana kira-kira penataannya, apakah ada pengaturan-pengaturan yang disiapkan sehingga keduanya ini saling melengkapi bukan malah saling mematikan, bahkan warung-warung kecil, pasar-pasar tradisional bisa terlindungi dengan kehadiran pasar-pasar modern ini. Sebab yang kita kenal di DIY itu pedagang kaki limanya sangat maju bisa berkembang dengan baik, menjadi pusat andalan ekonomi rakyat, tetapi keberadaan mall maupun warung/toko/pasar modern juga berkembang., papa Budiarto seraya berharap ilmu yang didapat dari DIYbisa diterapkan dan dilakukan di Sumsel secara baik.

Karena baik tradisional maupun modern, dua-duanya kita butuhkan di dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, ujarnya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov DIY dr. Andung Prihadi Santoso, MKes, dalam kesempatan tersebut antara lain memaparkan visi dan misi pembangunan Provinsi DIY.

Ia mengemukakan bahwa DIY memiliki filosofi pembangunanhamemayu hayuning bawono yang mengandung makna sebagai suatu kewajiban melindungi, memelihara serta membina keselamatan dunia dan lebih mementingkan berkarya untuk masyarakatdari pada untuk memenuhi ambisi golongan atau pribadi.

Oleh sebab itu Visi pembangunan yang kami canangkan yaitu DIY pada tahun 2025 sebagai pusat pendidikan, budaya, dan Daerah Tujuan Wisata terkemuka di Asia Tenggara dalam lingkungan masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera,tandas Sultan. (rsd)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: