13 Des 2022
  Humas DIY Berita, Agenda Kegiatan,

Komitmen Lestarikan Lingkungan, Pemda DIY Gencarkan Program Tanam Mangrove

Bantul (13/12/2022) jogjaprov.go.id. - Pemda DIY melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY berkomitmen mendukung kelestarian lingkungan salah satunya melalui program penanaman mangrove.

Agenda penanaman mangrove kali ini dilakukan di Kawasan Hutan Mangrove Pengklik, Kalurahan Srigading, Sanden, Bantul, Selasa (13/12) ini dihadiri secara langsung oleh GKR Hemas. Turut hadir mendampingi Kepala DLHK DIY Kuncoro Cahyo Aji, M.Si, Perwakilan Instansi Pemda DIY serta Panewu Sanden, Kretek, dan Lurah Srigading.

Kuncoro Cahyo Aji dalam sambutannya mengatakan bahwa garis pantai di DIY membentang sepanjang 113 km melintasi di tiga kabupaten yaitu Gunungkidul (71 km), Bantul (25 km) dan Kulon Progo (17 km).

Kawasan Mangrove Baros dan Pengklik akan dikembangkan seluas 22,7 hektare. "Sampai saat ini, penanaman mangrove yang sudah tertangani seluas 6 hektare di pesisir Pantai Pengklik-Samas. Untuk wilayah Pengklik-Samas, tahun ini dilakukan penanaman 5.000 batang mangrove," tegas Kuncoro.

Ia menambahkan bahwa tanaman mangrove yang dipilih berasal dari dua jenis yakni Rhizopora dan Sonneratia yang merupakan tanaman endemik wilayah Pantai Pengklik-Samas.

Sementara, GKR Hemas pada sambutannya menegaskan bahwa mangrove merupakan ekosistem dengan sifat dan bentuk yang unik harapannya dengan melakukan penanaman mangrove dapat bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat sekitar. “Saya berharap sisa kawasan yang belum tertanam hendaknya dapat dilanjutkan supaya dapat menjadi hutan yang sangat khas di Yogyakarta," jelas GKR Hemas.

GKR Hemas juga menyampaikan sejatinya penanaman mangrove di Kawasan Pengklik merupakan salah satu bentuk komitmen bersama antar pemangku kepentingan untuk mempertahankan, memulihkan keanekaragaman hayati Kawasan Mangrove dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Hal tersebut selaras dengan misi ekosistem terjaga, masyarakat berpenghidupan layak,” terang Ibu Ratu.

Di sisi lain, istri Sri Sultan Hamengku Buwono X itu berpesan agar ekosistem mangrove dapat menjadi tambahan pendapatan negara lewat perdagangan karbon. Sebagaimana pesan yang tersirat dalam KTT G-20 beberapa pekan lalu, yang menyampaikan bahwa mangrove menjadi salah satu subjek utama karena menyerap karbon, melindungi lahan, dan mencegah abrasi laut.

“Hutan mangrove perlu dijaga dan dipertahankan keberadaanya. kontribusi masyarakat memang penting dalam rangka menjaga dan melakukan konservasi daerah pesisir,” harapnya.

Ibu Ratu berharap bahwa kepedulian pada konservasi penanaman mangrove juga akan melibatkan seluruh lapisan masyrakat tidak terkecuali perempuan dan pemuda.

“Kelompok perempuan sebagai salah satu elemen penting dalam pengelolaan sumberdaya sehingga akan memberikan sumbangan yang lebih positif dalam berbagai program pembangunan, terutama konservasi mangrove baik keterlibatannya dalam konservasi secara kelembagaan maupun secara teknis penanaman pohonnya,” tutup GKR Hemas. [vin]

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: