29 Mei 2023

Kualitas Benih Jadi Faktor Penting Produktivitas Pertanian

Kulon Progo (29/05/2023) jogjaprov.go.id - Untuk mengawali implementasi sistem pertanian modern, salah satu cara yang perlu dilakukan adalah penggunaan benih varietas unggul bersertifikat. Benih varietas unggul bersertifikat, memiliki potensi hasil panen yang lebih tinggi, serta lebih adaptif terhadap kondisi dan lokalitas lahan.

Hal ini diungkapkan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana saat mewakili Gubernur DIY dalam Gebyar Perbenihan VIII Tahun 2023 di DIY. Bertempat di Jogja Agro Park, Nanggulan, Kulon Progo pada Senin (29/05), Tri mengungkapkan, bibit atau benih yang berkualitas tentu akan meningkatkan produktivitas pertanian.

“Sayangnya, penggunaan varietas unggul, terutama varietas yang baru dilepas, masih sangat rendah. Ini disebabkan karena lambatnya diseminasi informasi dan kurangnya sosialisasi; ketidaksesuaian dengan selera petani; faktor agroklimat setempat; keterbatasan ketersediaan benih; dan kemampuan daya beli petani terhadap benih,” ungkapnya.

Tri menambahkan, dengan adanya Jogja Agro Park yang menjadi tempat memamerkan beragam varietas unggulan tanaman pangan yang ada di Indonesia, diharapkan masyarakat semakin mengenal beragam varietas unggulan. Melalui kegiatan Gebyar Perbenihan VIII yang akan dilaksanakan 29-31 Mei 2023 ini, beragam varietas unggulan tanaman pangan juga dapat semakin dikembangkan.

“Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan, baik di DIY maupun Indonesia. Ini seiring dengan semangat ‘Memasyarakatkan Kemandirian Benih Tanaman Pangan, untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan Yang Maju, Mandiri, dan Modern’,” imbuhnya.

Dalam sambutannya yang disampaikan secara daring, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 280juta tentu membutuhkan pangan yang banyak. Hal ini tentu membuat pertanian Indonesia membutuhkan benih yang unggul, maju, dan berkembang sebagai upaya meningkatkan produktivitas.

“Kita jangan terpaku dengan benih yang ada sekarang saja, tapi harus melakukan inovasi untuk menghasilkan benih yang dapat digunakan menjawab tantangan dunia pertanian ke depannya. Untuk itu, saya sangat berharap kegiatan Gebyar Pembenihan ini menjadi penyatu langkah gerak kita memajukan teknologi benih,” paparnya.

Yasin Limpo pun menegaskan, produktivitas tanaman pangan di Indonesia tidak boleh terganggu secara signifikan oleh kondisi iklim dan cuaca. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya agar sektor pertanian Indonesia terus bergerak maju, berkembang melalui kebersamaan guna mengantisipasi dan sebagai langkah mitigasi.

“DIY pun harus bisa menjadi lokomotif terhadap gerakan-gerakan pemerintah maupun gerakan masyarakat untuk menghadapi ancaman krisis pangan di masa depan. Das forum ini juga harus menjadi percontohan pengembangan teknologi benih, kultur jaringan, benih hibrida, maupun  benih unggul, sesuai dengan kebutuhan dan tantangan ke depan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto mengatakan, pada Gebyar Perbenihan VIII Tahun 2023 di DIY dipamerkan 139 varietas tanaman pangan, yang di antaranya terdiri dari 60 varietas padi dan 58 varietas palawija seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah, maupun sorgum. Dan kegiatan ini merupakan amanah dari Kementerian Pertanian RI yang bertujuan memasyarakatkan kemandirian benih, khususnya tanaman pangan untuk menuju kedaulatan pangan.

“DIY ini tidak seperti daerah lain yang punya lahan luas, sehingga ada pesan khusus dari Ngarsa Dalem, pertanian DIY tidak bicara kuantitas konsumsi, tapi bicara kualitas, termasuk pada industri perbenihan. Kegiatan ini juga sekaligus sebagai sarana sosialisasi regulasi perbenihan,” imbuhnya. (Rt/Rd/Ip)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: