30 Apr 2023
  Humas DIY Agenda Kegiatan,

Kuatkan Ekosistem Seni Tari, Joged 2023 Tuai Decak Kagum Penonton

Kulon Progo (29/04/2023) jogjaprov.go.id - Sebanyak 400-an penari lintas generasi unjuk gigi dalam Jogja Joged (Joged) mampu memukau dan menuai decak kagum para penonton yang memadati Amphitheater Taman Budaya Kulon Progo, Sabtu malam (29/04/2023). Dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia 2023, solidaritas seniman tari DIY berhasil dan sukses mempersembahkan rangkaian acara tahunan Joged bertema kearifan lokal ini.

Antusias penonton yang hadir untuk menyaksikan pementasan Joged 2023 ini pun sangat tinggi. Bahkan, penonton telah memadati Amphitheater Taman Budaya Kulon Progo sejak satu setengah jam sebelum pertunjukan dimulai. Rintik hujan tidak menyurutkan animo penonton untuk hadir langsung hingga akhirnya membludak.

Turut hadir pada atraksi budaya untuk memperingati Hari Tari Dunia 2023, Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya Manusia Sekda Kulon Progo Bambang Sutrisno beserta para pejabat di lingkungan Pemkab Kulon Progo. Dari Pemda DIY dihadiri langsung Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan DIY Dian Lakshmi Pratiwi dan jajarannya. Tampak pula perwakilan dari Forkopimda Kabupaten Kulon Progo beserta tamu undangan lainnya.

Kepala Disbud DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan Jogja Joged adalah salah satu event yang digagas murni oleh komunitas atas dasar solidaritas seniman tari di DIY. Berawal dari kegalauan masa pandemi, serta peran sebagai masyarakat tari dunia, Jogja Joged diadakan sebagai ajang apresiasi nyata terhadap seni tari.

“Pemda DIY melalui Disbud DIY memberikan apresiasi penuh terhadap seluruh konsep yang diusung dalam event ini. Disbud DIY sekaligus mendukung dan mensupport dalam upaya menguatkan kembali ekosistem dan dunia seni tari di level nasional maupun internasional,” ucapnya.

Pihaknya berharap kegiatan yang mengusung tema kearifan lokal ini mampu berkembang, mampu menguatkan dan menunjukkan identitas DIY baik di level lokal, nasional, maupun global. Tari merupakan metode, alat, maupun instrumen untuk menghaluskan rasa, menciptakan karakter manusia, khususnya manusia Yogyakarta.

“Rangkaian aktivitas yang diselenggarakan dalam Jogja Joged diharapkan mampu diapresiasi tidak hanya dari solidaritas seniman tari maupun penikmat tari, tetapi seluruh masyarakat yang awam terhadap seni tari. Dengan demikian, seni tari dapat menjadi satu aktivitas dan agenda yang mampu memberikan kesejahteraan material maupun immaterial pada masyarakat maupun pelaku tari,” ungkap Dian.

Staf Ahli Bidang Kesra dan SDM Sekda Kulon Progo Bambang Sutrisno mengapresiasi dan mendukung pengembangan ragam seni budaya tradisional khususnya seni tari berdasarkan kearifan lokal melalui Jogja Joged 2023. Kegiatan Jogja Joged ini digelar dalam Hari Tari Dunia yang diperingati setiap tanggal 29 April. Hari Tari Dunia menjadi kesempatan menikmati keindahan dan kekuatan seni tari seluruh dunia yang.melampaui semua batasan budaya, etnik dan politik.

" Peringatan Hari Tari Dunia ini merupakan suatu bentuk penghormatan terhadap para seniman tari dunia yang berkomunikasi melalui tarian. Tari terus berkembang dinamis seiring dengan perkembangan zaman. Kami bangga Kulon Progo menjadi tuan rumah penyelenggara Jogja Joged 2023 yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat secara gratis," katanya.

Sutrisno menambahkan seniman tari se-DIY dan internasional ikut menampilkan mahakarya.tarian yang luar biasa dalam Jogja Joged 2023. Ajang Jogja Joged bisa menjadi momentum untuk membumikan seni tari sekaligus memperkuat silaturahmi dalam seni. Dengan mengembangkan seni tari maka merupakan upaya mencintaimu seni budaya.

Art Director Jogja Joged Pulung Jati Ronggo Murti menjelaskan pertunjukan tari kolosal ini diawali Tari Jogja Njoged yang di kemas sebagai tarian masterpiece dari Jogja Joged. Lalu perwakilan karya tari garapan baru persembahan dari masing-masing kota/kabupaten di wilayah DIY. Dalam International Performance, juga melibatkan seniman tari dari Jepang, Ekuador, Jerman dan perwakilan dari Indonesia. Pertunjukan Ragam Raga berkolaborasi bertema keragaman tubuh yang menghadirkan seniman senior dalam dunia tari DIY Bimo Wiwohatmo menjadi bintang tamu.

“ Kearifan lokal menjadi tema yang diangkat, dengan menyuguhkan salah satu kesenian rakyat Kulon Progo yang dikemas oleh Joged yaitu Joged Angguk. Tarian kolosal Joged Angguk yang ditarikan perwakilan kabupaten/kota se-DIY beserta pelajar dari wilayah Kulon Progo ini menjadi closing ceremony dalam perayaan Hari Tari Dunia 2023.,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Joged 2023 Acun Kuncoro Dewo menyampaikan Jogja Joged sendiri terlahir dari hasil karsa dan rasa para seniman Jogja dari 4 kabupaten dan 1 kota di wilayah DIY. Kegiatan ini merupakan wujud karya para seniman yang ingin tetap bergerak dan tidak hanya berpangku tangan walaupun pandemi melanda Indonesia awal 2020 silam. “Adanya solidaritas dari 4 kabupaten 1 kota di DIY menjadi spirit terselenggaranya acara Joged. Oleh karena itu Solidaritas merupakan kunci dari terselenggaranya acara Joged ini,” lanjutnya. (Fn/Hr/Im/Dvd/Stt)

HUMAS PEMDA DIY

Bagaimana kualitas berita ini: