21 Okt 2023
  Humas DIY Berita,

Mengenal Sosok Sultan Melalui Pameran Lenggahing Harjuno

Yogyakarta (21/10/2023) jogjaprov.go.id - Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka merayakan 80 tahun usia Sri Sultan Hamengku Bawono X,  bertajuk Lenggahing Harjuno. Kegiatan tersebut diawali dengan pameran yang mengusung tajuk “Lenggahing Harjuno, Sultan, Takhta, dan Kedaulatan” dengan menampilkan kronik dari sosok pangeran muda BRM Herjuno Darpito. Juga berbagai capaian dan paradigma kebudayaan yang dicanangkan saat menjadi Sultan dan Gubernur.

Seremonial pembukaan pameran diselenggarakan pada Jumat (21/10) dengan menggelar pertunjukan wayang wong lakon Gana Kalajaya persembahan KHP Kridomardowo. Bertempat di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran. Berkisah mengenai lakon “Gana Kalajaya” sebagai salah satu lakon wayang wong yang tercipta pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kisah klasik tentang kelahiran Bathara Gana atau Dewa Ganesha dalam versi Keraton Yogyakarta. Agenda ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X beserta GKBRAA Paku Alam.

Angka delapan dalam momentum 80 tahun menjadi refleksi dari amanat leluhur untuk tetap teguh memegang prinsip hamangku, hamengku, hamengkoni. Prinsip yang menjadi dasar dalam meneguhkan takhta untuk rakyat serta takhta bagi kesejahteraan kehidupan sosial dan budaya rakyat. “Pahargyan 80 tahun yang diwujudkan dalam pameran bukan hanya asa dan prestasi semata. Delapan puluh tahun adalah perwujudan dari piwulang adiluhur dan adiluhung yang termaktup pada setiap pengalaman dan disedimentasi dalam Serat Lenggahing Harjuno. Ketokohan Harjuno sebagai perlambang kesatria sejati mendidik pada setiap pribadi yang menekuni laku hidupnya untuk terus eling lan waspada,” ungkap Sri Sultan dalam sambutannya.

Diilhami dari Serat Lenggahing Harjuno yang ditulis langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, pameran Lenggahing Harjuno menyajikan ritus hidup Sultan dengan berbagai piwulang adiluhur dan adiluhung. Pada diskursus Kebudayaan Jawa, catatan pribadi dari Sri Sultan Hamengku Buwono X merujuk pada pola didaktis dalam bentuk berbagai seni pertunjukan. Sementara konteks Takhta dan Kedaulatan sebagai bagian dari ketokohan Sultan merujuk pada sosok tunggal. Sultan sebagai pimpinan tertinggi dalam institusi kebudayaan keraton secara daulat bertakhta dan diakui. Perihal ini selaras dengan definisi daulat yang berarti berkat dan kebahagiaan yang tercurah pada seorang raja.

“Delapan puluh tahun bukan perkara angka, bukan pula waktu yang sebentar. Dalam konstelasi Budaya Jawa pun angka delapan memiliki arti yang mendalam. Masyarakat Jawa sendiri mengenal istilah tumbuk ageng atau 8 windu. Sementara 80 tahun sendiri telah melewati 8 windu, sebuah peristiwa yang syarat akan makna dan kontemplasi hidup. Pahargyan 80 Tahun Sri Sultan Hamengku Buwono X, lagi dan lagi bukan sebuah perayaan melainkan laku peneladanan dari perjalanan hidup sang pangeran, sang pemimpin, sekaligus sang pengabdi atas takhta yang diembannya.,” ucap GKR Bendara.

Melalui gelaran pameran ini, Keraton Yogyakarta mengundang masyarakat untuk kembali mengenal sang sultan, sosok pemimpin tertinggi dari institusi budaya di keraton sekaligus Gubernur di Yogyakarta. Di sisi lain, masyarakat diajak untuk menjadi bagian dari gelaran pameran melalui rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta. Pahargyan pembukaan pameran dilaksanakan pada 20-22 Oktober 2023 di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran dengan menyajikan tiga karya seni ciptaan Sri Sultan Hamengku Bawono X, yaitu Wayang Wong lakon Gana Kalajaya, Beksan Ajisaka, dan Bedhaya Mintaraga. Pada akhirnya, keraton mengundang masyarakat untuk mangayubagya sekaligus menjadi saksi dari perjalanan hidup sang peneguh takhta untuk rakyat.

“Semoga pameran ini menjadi jalan untuk meneladani sosok sang pemimpin, sekaligus membaca ulang perjuangan panjang, pengabdian, prestasi, serta inovasi dari Sultan untuk Masyarakat Yogyakarta yang lebih luas. Selamat menyongsong 80 tahun bagi Ngarsa Dalem, semoga senantiasa dalam naungan keberkahan Gusti kang Kuwasa Cipta,” tambah GKR Bendara. (Wd/Rcd/Tfk/Ag)

Humas DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: