14 Feb 2012
  Humas Berita,

Menteri Koperasi dan UKM Resmikan Pasar Ngablak

Menteri Koperasi dan UKM Resmikan Pasar Ngablak

 

SLEMAN (14/02/2012) pemda-diy.go.id Pelaksanaan program pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM RI salah satunya adalah dengan memberi bantuan kepada masyarakat Indonesia guna penguatan modal. Bantuan yang diberikan ada beberapa bentuk seperti bantuan sosial, LPDB, dan KUR. Bantuan sosial diperuntukan untuk penguaatan modal usaha mikro maupun makro, sedang bantuan LPDB dan KUR sifatnya bantuan modal yang harus dikembalikan sesuai kesepakatan antara bank yang memberi bantuan dengan penerima.

Jadi para penerima bantuan LPDB dan KUR harus mengangsur, karena modal yang dipinjamkan tersebut berasal dari masyarakat juga, kata Menteri Koperasi dan UKM RI, Dr. Syarif Hasan,MA.MBA, saat menyerahkan berbagai bantuan secara simbolis sekaligus peresmian pasar tradisional dan penataan PKL, di pasar Ngablak, Bangunkerto, Turi, Sleman, Senin (14/02).

Pelaku usaha yang mendapat bantuan diantaranya KSU Maju Jaya Kulon Progo mendapat bantuan Rp, 400 juta, KPRI Gunung Kidul Rp. 60 juta, KUD Mlati Sleman Rp. 50 juta, KUD Harapan Kulonprogo Rp 50 juta, SMKN 2 Sleman Rp. 100 juta, dan bantuan pelatihan bagi pengusaha yang terkena dampak erupsi Merapi.

Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur Paku Alam IX mengemukakan, erupsi Merapi 2010 lalu banyak masyarakat yang kehilangan usahanya. Roda perekonomian di wilayah Sleman pada khususnya dan Yogyakarta pada umumnya tidak bisa jalan, karena sarana dan prasarana hancur diterjang erupsi Merapi,

Dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat ini sangat membantu roda perekonomian masyarakat Yogyakarta, katanya.

Sementara Bupati Sleman Drs.H. Sri Purnomo, MSi menjelaskan, pasar tradisional merupakan tempat transaksi sekaligus sebagai tempat interaksi sosial bagi masyarakat sekitarnya. Sehingga pemerintah berusaha dengan maksimal supaya mengubah citra pasar tradisional sebagai pasar yang kumuh dan kotor bisa menjadi pasar tradisional yang bersih dan nyaman melalui program revitalisasti infrastruktural.

Untuk diketahui, di Kabupaten Sleman ada sekitar 36 pasar tradisional yang dikelola desa terdiri dari 14.000 pedagang, 10.740 diantaranya pedangan tetap. Untuk mengembangkan pasar tradisional Ngablak ini Sleman bekerjasama dengan koperasi. Maka diharapkan masyarakat dan para pedanggang pasar tradisional harus bisa mengikuti menejemen pasar yang dilaksanakan atas kerjasama dengan koperasi tersebut. Sedang koperasi aktif yang ada di wilayah Sleman berjumlah sekitar 541 koperasi dan beranggotakan 234.584 orang.

Hal ini menunjukan bahwa koperasi di wilayah Sleman bisa mendukung roda perekonomian saat ini. Apalagi dengan adanya kerjasama antar koperasi dengan Telkom yang membuat koperasi modern dan menggunakan peralatan IT, ini sangat membantu koperasi yang ada cepat berkembang, tutur Sri Puronomo. (skm/rsd)

HUMAS

 

Bagaimana kualitas berita ini: